Hubungan kepadatan harian antara wereng hijau (Empoasca sp) dengan belalang sembah (Hymenepus sp) pada tnaman teh (Camellia sintesis L.O.K.) klon assamica di kebun teh Wonosari, Singosari Kabupaten Malang / Chandra Kurnia Hardiatma - Repositori Universitas Negeri Malang

Hubungan kepadatan harian antara wereng hijau (Empoasca sp) dengan belalang sembah (Hymenepus sp) pada tnaman teh (Camellia sintesis L.O.K.) klon assamica di kebun teh Wonosari, Singosari Kabupaten Malang / Chandra Kurnia Hardiatma

Hardiatma, Chandra Kurnia (2011) Hubungan kepadatan harian antara wereng hijau (Empoasca sp) dengan belalang sembah (Hymenepus sp) pada tnaman teh (Camellia sintesis L.O.K.) klon assamica di kebun teh Wonosari, Singosari Kabupaten Malang / Chandra Kurnia Hardiatma. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Kepadatan Populasi Harian Wereng Hijau (Empoasca sp) Belalang Sembah (Hymenopus sp) Tanaman Teh (Camellia sinensis L.O.K) Klon Assamica Wereng hijau merupakan salah satu hama yang terdapat pada Kebun Teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang. Hama ini menyerang pucuk daun teh. Apabila hama ini tidak ditangani maka akan mengganggu terhadap hasil produksi teh dan akan menyebabkan kerugian bagi perkebunan teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang. Sedangkan belalang sembah merupakan salah satu jenis predator yang terdapat di kebun teh dan berperan penting dalam agroekosistem kebun teh sebagai pengendali hama. Untuk itu perlu kajian tentang kepadatan harian wereng hijau dan belalang sembah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan harian wereng hijau dan belalang sembah serta hubungan kedua populasi tersebut distribusi wereng hijau dan belalang sembah faktor abiotik yang paling menentukan kepadatan harian wereng hijau dan belalang sembah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel dilakukan di Kebun Teh Wonosari Singosari Kabupaten Malang pada bulan Maret 2011. Tempat pencuplikan sampel wereng hijau dan belalang sembah pada tanaman teh klon assamica penentuan titik cuplikan dengan cara menentukan titik tepi dan membuat garis transek secara sistematis sebanyak 13 titik pencuplikan dengan mengikuti garis transek diagonal di area tanaman teh klon assamica. Faktor abiotik yang diukur meliputi suhu kelembapan udara intensitas cahaya dan kecepatan angin. Untuk mengetahui perbedaan kepadatan harian wereng hijau dan belalang sembah dianalisis secara deskriptif dan digambarkan dengan grafik. Untuk mengetahui hubungan antara wereng hijau dengan belalang sembah dianalisis dengan analisis korelasi bivariat. Faktor lingkungan yang paling menentukan kepadatan harian wereng hijau dan belalang sembah dianalisis dengan analisis regresi ganda bertahap (stepwise multiple regression). Sedangkan untuk mengetahui pola distribusi harian wereng hijau dan belalang sembah dianalisis dengan menghitung indeks sebaran Morita (Is). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepadatan populasi harian wereng hijau dan belalang sembah cenderung menurun dari pagi ke sore dan kepadatan terendah pada siang hari. Populasi harian wereng hijau dan belalang sembah berhubungan secara simultan hal ini ditunjukkan dengan analisis korelasi bivariat. Hasil analisis dengan indeks morita menunjukkan bahwa pola persebaran wereng hijau pada klon Assamica adalah mengelompok. Sedangkan pola persebaran belalang sembah pada klon Assamica adalah merata atau beraturan. ii Hasil uji statistik dengan regresi ganda bertahap menunjukkan bahwa faktor abiotik yang paling menentukan kepadatan populasi harian wereng hijau dan belalang sembah adalah suhu dan kelembaban udara.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 12 Oct 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26396

Actions (login required)

View Item View Item