Struktur komunitas zooplankton sebelum dan sesudah penebaran benur pada tambak udang tradisional di Desa Bangunsari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo / Annisa Handayani - Repositori Universitas Negeri Malang

Struktur komunitas zooplankton sebelum dan sesudah penebaran benur pada tambak udang tradisional di Desa Bangunsari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo / Annisa Handayani

Handayani, Annisa (2011) Struktur komunitas zooplankton sebelum dan sesudah penebaran benur pada tambak udang tradisional di Desa Bangunsari, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo / Annisa Handayani. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci struktur komunitas zooplankton penebaran benur tambak udang tradisional. Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu kabupaten yang sangat terkenal dengan hasil tambaknya berupa bandeng dan udang yang dialiri oleh dua sungai besar pecahan Kali Brantas yakni Kali Mas dan Kali Porong. Sekitar 90% petambak menerapkan metode pemeliharaan udang dengan teknik tradisional sisanya menggunakan teknik semi-intensif. Tambak tradisional hanya memanfaat-kan plankton dan nutrisi yang berasal dari perairan sekitar. Oleh karena itu penelitian dibutuhkan untuk memperoleh informasi tentang komposisi keanekaragaman kepadatan dominansi zooplankton dan faktor abiotik yang paling menentukan kepadatan zooplankton pada tambak udang windu yang diolah secara tradisional sekitar lumpur Lapindo yang diwakilkan pada tambak Pring Lor. Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 5 September - 3 Oktober 2010. Tempat penelitian dilakukan di tambak udang Pring Lor Desa Bangunsari Kecamatan Jabon-Sidoarjo. Komposisi perairan tambak udang dicari sampai tingkatan taksa tertentu. Indeks kepadatan zooplankton dihitung menggunakan Sedgwick-Rafter Counting Method dengan teknik sapuan dan yang diperoleh adalah satuan ind/ml diubah menjadi ukuran liter untuk memenuhi data kepadatan populasi (ind/l). Tingkat keanekaragaman dihitung menggunakan indeks keanekaragaman Shanon-Wienner dan dilanjutkan uji t untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman sebelum dan sesudah penebaran benur. Dominansi dihitung untuk mengetahui taksa zooplankton yang predominan sedangkan untuk mengetahui faktor fisika-kimia (abiotik) yang paling menentukan kepadatan populasi zooplankton dihitung menggunakan analisis Regresi Ganda Bertahap. Data diperoleh melalui 4 langkah yaitu penentuan 5 titik pencuplikan pada kolam pengamatan pengambilan sampel menggunakan plankton net dengan diameter 25 cm dan mata jala ukuran 200 mesh identifikasi sampel menggunakan buku Fresh Water oleh W. T. Edmondson (1959) dan analisis faktor fisiko-kimia (abiotik) kolam tambak di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi perairan tambak udang Pring Lor terdiri atas 14 taksa dari 5 filum yang berbeda. Filum tersebut antara lain Protozoa Ostracoda Rotifera Cladocera dan Copepoda. Indeks keaneka-ragaman zooplankton mempengaruhi nilai indeks kemerataan dari zooplankton itu sendiri. Keanekaragaman zooplankton pada tambak udang Pring Lor termasuk sedang karena nilai H antara 2-3 begitu pula indeks kemerataannya mendekati angka 1. Konduktifitas DO COD phospat suhu nitrat turbiditas dan salinitas merupakan faktor abiotik yang paling menentukan kepadatan populasi zooplankton dengan sumbangan efektif total sebesar 33%.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Jul 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26372

Actions (login required)

View Item View Item