Husnaa, Ulfatul (2011) Distribusi idioblas penghasil zat anti nyamuk pada 4 jenis tumbuhan / Ulfatul Husnaa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Kata kunci distribusi idioblas penghasil zat anti nyamuk Evodia suaveolens Scheff Ruta angustifolia (L.) Pers. Pelargonium graveolens L H r. dan Rosmarinus officinalis Linn. Bahan anti nyamuk dapat berasal dari bahan alami berupa tumbuhan yang berpotensi sebagai penolak nyamuk. Beberapa jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan anti nyamuk di antaranya Evodia suaveolens Scheff Ruta angustifolia (L.) Pers. Pelargonium graveolens L H r. dan Rosmarinus officinalis Linn. Salah satu ciri tumbuhan yang berpotensi sebagai penolak nyamuk berupa adanya bau khas dari minyak essensial yang berasal dari idioblas penghasil zat anti nyamuk. Tumbuhan yang berpotensi sebagai penolak nyamuk dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai tumbuhan hidup atau melalui penyulingan senyawa aktif tumbuhan tersebut karena adanya perbedaan distribusi idioblas penghasil zat anti nyamuk pada setiap jenis tumbuhan anti nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan kerapatan idioblas penghasil zat anti nyamuk pada daun dan batang dari keempat jenis tumbuhan. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Ruang 309 Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang pada bulan April-Agustus tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif bersifat ex post facto dari data yang diperoleh secara anatomi. Idioblas penghasil zat anti nyamuk terdistribusi secara acak baik pada daun maupun batang. Idioblas terdistribusi pada permukaan daun adaksial dan abaksial. Zat anti nyamuk pada keempat jenis tumbuhan disekresikan dalam berbagai macam bentuk alat sekresi berupa trikomata glandular sel minyak essensial dan kelenjar minyak essensial. Idioblas minyak essensial pada E. suaveolens dan R. angustifolia berupa kelenjar minyak essensial dan sel minyak essensial selain itu E. suaveolens juga membentuk trikomata glandular tipe peltatus P. graveolens berupa trikomata glandular tipe capitatus dan sel minyak essensial R. officinalis berupa trikomata glandular tipe capitatus peltatus dan trikomata glandular bercabang serta sel minyak essensial. Trikomata glandular terdistribusi pada permukaan adaksial dan abaksial daun melalui lamina maupun kosta serta pada permukaan epidermis batang. Sel minyak essensial dan kelenjar minyak essensial terdistribusi dalam jaringan parenkima. Penghitungan kerapatan idioblas dilakukan pada trikomata glandular tipe capitatus dan peltatus serta kelenjar minyak essensial. Hasil penghitungan kerapatan idioblas menggambarkan sebaran idioblas minyak essensial pada batang lebih rapat daripada daun. Idioblas lebih rapat pada batang tumbuhan yang belum mengalami pertumbuhan sekunder maupun di ujung batang. Idioblas pada daun lebih rapat pada permukaan abaksial. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini agar tumbuhan Evodia suaveolens Scheff Pelargonium graveolens L H r. dan Rosmarinus officinalis Linn. dimanfaatkan sebagai tumbuhan anti nyamuk dengan cara menanamnya sedangkan Evodia suaveolens Scheff dan Ruta angustifolia (L.) Pers. dapat digunakan melalui penyulingan minyak essensial. Daun yang digunakan bukan daun yang telah menguning sedangkan batang sebaiknya bukan batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 18 Mar 2011 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2011 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/26350 |
Actions (login required)
View Item |