Studi fenomenologi perilaku self-injury pada kalangan remaja SMP dan upaya penanganan dalam layanan bimbingan dan konseling / Kiken Yosi Melasti - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi fenomenologi perilaku self-injury pada kalangan remaja SMP dan upaya penanganan dalam layanan bimbingan dan konseling / Kiken Yosi Melasti

Melasti, Kiken Yosi (2022) Studi fenomenologi perilaku self-injury pada kalangan remaja SMP dan upaya penanganan dalam layanan bimbingan dan konseling / Kiken Yosi Melasti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Self-injury merupakan tindakan menyakiti atau melukai diri sendiri dengan sengaja dalam bentuk menyayat tangan mencakar dan lainnya untuk mengatasi rasa sakit psikis menyalurkan emosi negatif atau bentuk pengalihan depresi yang dialami oleh pelaku. Remaja yang mengalami self-injury penting untuk ditangani karena terdapat kemungkinan untuk melakukan bunuh diri. Dalam menanggulangi perilaku self-injury pada siswa di sekolah kedudukan konselor sangat dibutuhkan melalui bermacam-macam layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling. Remaja juga perlu mengetahui usaha penanganan dari bimbingan dan konseling. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui karaktersitik pelaku self-injury bentuk perilaku yang dilakukan oleh pelaku self-injury penyebab dari perilaku self-injury dan untuk mengetahui upaya penanganan dari layanan Bimbingan dan Konseling bagi siswa yang berperilaku self-injury. Penelitian ini menggunakan metode kualititaf. Tipe kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe fenomenologi. Sumber data dari penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu sumber primer yang merupakan subjek penelitian terdiri dari 2 siswa SMP yang memiliki perilaku self-injury dan konselor serta sumber sekunder yang terdiri dari teman dan wali kelas subjek penelitian. Pemilihan narasumber menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data fenomenologi interpretatif yang digunakan untuk memahami realitas sosial sebagaimana adanya. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik yang dimiliki subjek pelaku self-injury adalah subjek lebih memilih untuk memendam masalah dan tidak menceritakan kepada orang yang bersangkutan. Subjek melakukan self-injury sebagai bentuk pengalihan emosi yang dirasakan dan untuk meredahkan masalah yang dialami. Subjek selalu menyalahkan diri sendiri atas segala masalah yang terjadi. Subjek cenderung mudah mengalami kecemasan karena segala sesuatu yang belum tentu terjadi sudah dipikirkan secara mendalam. Subjek juga merasa tidak mampu untuk menyelesaikan masalah. Bentuk perilaku self-injury yang dipilih oleh subjek adalah menyayat bagian tubuh tertentu dengan menggunakan cutter atau silet. Jika tidak terdapat benda tajam di sekililingnya maka subjek akan mencakar tangannya melebamkan bagian tubuh tententu dengan memukulkan tangan ke paha mencakar lengan membenturkan kepala ke tembok hingga luka dan menjambak rambut hingga rontok. Subjek juga terbiasa merokok 1-3 batang jika dirasa tidak mampu menyelesaikan masalah. Berbagai faktor yang menyebabkan tumbuhnya perilaku self-injury pada subjek adalah diawali dengan mencontoh perilaku teman sehingga timbul rasa ingin mencoba dari diri subjek. Kurangnya perhatian dari orang tua dan kurangnya pengetahuan orang tua atas kesehatan mental anak juga menjadi faktor perilaku self-injury. Subjek merasa tidak memiliki solusi lain menurut subjek lebih mudah merasakan sakit fisik daripada sakit secara emosional. Subjek berpikir jika merasakan sakit secara eksternal dengan munculnya luka maka akan ada kemungkinan untuk sembuh. Self-injury dilakukan juga sebagai bentuk pengalihan emosi. Hilangnya kontrol dalam mengatasi permasalahan akademik juga sempat membuat subjek melakukan self-injury secara terus-menerus. Bentuk penanganan yang diberikan oleh konselor untuk menangani siswa yang melakukan self-injury adalah dengan melakukan pengamantauan secara berkala memberikan layanan konseling individu dan mereferalkan kepada pihak profesional untuk menangani self-injury. Konseling yang diberikan menggunakan pendekatan psikoanalisis dengan mengaplikasikan teknik sesuai kebutuhan dan permasalahan siswa melakukan interpretasi hasil konseling dan dan membuat komitmen bersama konseli. Hasil konseling belum sepenuhnya dapat mengatasi permasalahan self-injury masih perlu adanya penguatan dan pemantauan secara terus menerus. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi konselor untuk memberikan strategi upaya pencegahan siswa berperilaku self-injury dan melakukan pemantau terhadap perilaku-perilaku siswa dan permasalahan siswa memberikan upaya penanganan yang tepat bagi siswa berperilaku self-injury. Adapun saran bagi peneliti selanjutnya saat ini masih terdapat remaja yang melakukan self-injury sehingga topik ini harus dipahami dan dikaji lebih mendalam. Perlu dilaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya tentang perilaku self-injury dikalang remaja karena masih jarang dilakukan penelitian tentang hal ini.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Aug 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263475

Actions (login required)

View Item View Item