Wulandari, Nawang Warsi Wulandari (2020) Model kecerdasan moral ditinjau dari interaksi sosial, self esteem dan religiusitas pada siswa smpn di malang / Nawang Warsi Wulandari. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Wulandari Nawang Warsi. 2020. Model Kecerdasan Moral Ditinjau Dari Interaksi Sosial Self Esteem dan Religiusitas Pada Siswa SMPN di Malang. Disertasi Program Studi Doktoral Psikologi Pendidikan. Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (l) Prof. Dr. Marthen Pali M.Psi (ll) Dr. Imanuel Hitipiew M.A (lll) Dr. Adi Atmoko M.Si Kata Kunci Kecerdasan Moral Interaksi Sosial Self Esteem Religiusitas Kecerdasan moral adalah kemampuan untuk memahami benar dan salah dan pendirian yang kuat untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan nilai moral. Tujuan penelitian ini adalah menguji model teoritis kecerdasan moral ditinjau dari interaksi sosial self esteem dan religiusitas dan mengetahui pengaruh antar variabel dalam model tersebut. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Ada pengaruh interaksi sosial remaja terhadap kecerdasan moral (2) ada pengaruh self esteem remaja terhadap kecerdasan moral (3) ada pengaruh religiusitas remaja terhadap kecerdasan moral (4) ada pengaruh tidak langsung interaksi sosial terhadap kecerdasan moral melalui self esteem (5) ada pengaruh tidak langsung interaksi sosial terhadap kecerdasan moral melalui religiusitas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah causal relationship study. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN di Malang dan sebanyak 189 siswa yang dipilih sebagai sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 4 skala penelitian yaitu skala kecerdasan moral skala interaksi sosial skala self esteem dan skala religiusitas. Data dianalisis dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan program AMOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model sudah sesuai dan mendapat dukungan empiris (GFI 0 928 RAMSEA 0 038 CMIN/DF 1 252 TLI 0 980 CFI 0 984 dan chi square 105 146 dengan p 0 059). Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh interaksi sosial remaja terhadap kecerdasan moral (2) tidak ada pengaruh self esteem remaja terhadap kecerdasan moral (3) ada pengaruh religiusitas remaja terhadap kecerdasan moral (4) interaksi sosial tidak memiliki pengaruh terhadap kecerdasan moral melalui self esteem (5) ada pengaruh tidak langsung interaksi sosial terhadap kecerdasan moral melalui religiusitas. Interaksi sosial yang terjadi dalam lingkungan yang terdekat adalah interaksi sosial dengan orang tua guru dan teman sebaya. Kecerdasan moral dapat dikembangkan melalui diskusi-diskusi yang terjadi dalam interaksi sosial tersebut terutama diskusi mengenai isu-isu moral. Dilema moral yang terjadi karena adanya tantangan dan tekanan etika dalam interaksi sosial siswa juga dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam memilih perilaku yang harus dilakukan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa interaksi sosial tidak memiliki pengaruh terhadap self esteem siswa. Pada siswa usia remaja ini interaksi sosial dengan teman sebaya lebih dominan dan lebih banyak dilakukan melalui media sosial. Siswa SMP yang belum matang secara kognitif dalam mengolah informasi-informasi di media sosial dapat menyebabkan self esteemnya rendah. Namun tingginya self esteem ternyata juga belum mampu membuat siswa tersebut memiliki kecerdasan moral yang tinggi juga. Ada faktor budaya yang mempengaruhi siswa tersebut untuk melakukan perilaku yang sesuai nilai moral. Harmonisasi dengan lingkungannya juga turut mempengaruhi dalam melakukan perilaku sesuai nilai moral. Religiusitas juga mempengaruhi terbentuknya kecerdasan moral. Nilai-nilai dalam agama sejalan dengan nilai-nilai moral sehingga religiusitas siswa dapat mempengaruhi kecerdasan moralnya. Religiusitas siswa juga dipengaruhi oleh interaksi sosial. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi siswa dengan orang tua guru dan teman sebaya dapat membuat siswa mengembangkan religiusitasnya. Ada beberapa saran yang diberikan berdasarkan penelitian ini adalah saran teoritis saran praktis dan saran bagi peneliti lain. Saran teoritis berdasarkan hasil penelitian ini adalah perlu penelitian lanjutan dengan memperhatikan keterbatasan penelitian ini sehingga akan diperoleh bangunan teori yang lebih kuat tentang kecerdasan moral pada diri siswa. Saran praktis berdasarkan hasil penelitian ini bagi sekolah (1) pimpinan sekolah dapat merancang pelatihan religiusitas berbasis konteks sosial dalam meningkatkan kecerdasan moral (2) Guru BK diharapkan lebih menggunakan pendekatan religiusitas dalam konseling dan memfasilitasi interaksi antara siswa dan BK (3) Guru mata pelajaran diharapkan meningkatkan interaksi sosialnya dengan para siswa melalui ruang-ruang diskusi terutama diskusi tentang isu-isu moral serta memberikan memberikan teladan perilaku moral dalam keseharian di sekolah (4) Guru agama diharapkan siswa dapat melakukan kegiatan ibadah bersama di sekolah. Ilmu agama yang dipelajari di sekolah diharapkan tidak hanya sebatas menjadi pengetahuan saja namun juga berdampak pada perilaku di kehidupan sehari-hari. Saran praktis berdasarkan hasil penelitian ini bagi orang tua (1) membangun interaksi dengan anak sehingga anak memiliki kesempatan untuk menyampaikan pandangan-pandangannya dan memiliki model dalam berperilaku moral (2) Orang tua perlu meningkatkan religiusitas anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain melakukan ibadah bersama-sama dengan anak memberikan contoh perilaku yang memperhatikan hubungan dengan manusia lain mendiskusikan makna ritual keagamaan yang selama ini dilakukan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Psikologi (FPsi) > Departemen Psikologi (PSi) > S3 Psikologi Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 06 Apr 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263428 |
Actions (login required)
View Item |