Perubahan land use and land cover (lulc) yang terintegrasi untuk menilai laju erosi tanah das air bengkulu sebagai bahan pembuatan buku monograf / Supriyono - Repositori Universitas Negeri Malang

Perubahan land use and land cover (lulc) yang terintegrasi untuk menilai laju erosi tanah das air bengkulu sebagai bahan pembuatan buku monograf / Supriyono

Supriyono (2021) Perubahan land use and land cover (lulc) yang terintegrasi untuk menilai laju erosi tanah das air bengkulu sebagai bahan pembuatan buku monograf / Supriyono. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Perubahan LULC saat ini telah menjadi isu masyarakat global yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS). Tekanan aktivitas manusia di dalam DAS memicu dinamika perubahan LULC dan identifikasi perubahannya digunakan dapat memberikan solusi. Namun kenyataan saat ini perubahan LULC yang teridentifikasi belum diintegrasikan untuk pemecahan masalah laju erosi. Informasi aktual perubahan LULC membuktikan bahwa temuannya sebagai kunci untuk memahami dampak dan tindakan konservasi yang tepat terhadap potensi laju erosi di dalam DAS. Disisilain terdapat kebutuhan bahwa ada kekurangan dalam temuan penelitian yang mengintegrasikan perubahan LULC terhadap laju erosi penting untuk disusun dan ditulis menjadi buku monograf. Tujuan penelitian memiliki empat point yang akan dicapai yaitu (1) mengidentifikasi perubahan LULC berdasarkan interpretasi citra Landsat tahun 1990 dan 2020 di DAS Air Bengkulu (2) mengetahui dampak perubahan LULC terhadap laju erosi di DAS Air Bengkulu (3) mengetahui distribusi spasial erosi di DAS Air Bengkulu. (4) menghasilkan buku monograph untuk mata kuliah Pengelolaan Daerah aliran Sungai (DAS) yang mengintegrasikan perubahan penggunaan lahan terhadap prediksi laju erosi tanah. Metode penelitian ini dengan melakukan identifikasi perubahan LULC berdasarkan citra Landsat tahun 1990-2020 melalui klasifikasi terbimbing dengan multispectral maximum likelihood untuk mengekstrak LULC. Perhitungan erosi dengan menganalisa faktor-faktor erosi. Integrasi laju erosi dengan menggunakan peta LULC untuk faktor C.P aktual. USLE juga menghitung data curah hujan dan sampel tanah dikumpulkan menjadi faktor R dan K selanjutnya DEM diekstrak menjadi faktor LS. Analisis perubahan LULC dengan accuracy assessment overall and kappa dan laju erosi dengan algoritma USLE berbasis penginderaan jauh dan sistem informasi geografi (SIG). Pengembangan buku monograf dengan model Borg and Gall. Analisis tingkat kevalidan buku dengan melibatkan validator Ahli media/rancangan ahli bahasa ahli materi dan dilakukan ujicoba terbatas dengan 10 mahasiswa. Hasil penelitian (1) Perubahan LULC ditemukan bahwa terjadi perubahan lahan yang sangat cepat pada lahan hutan lahan terbuka dan terus meningkatnya pertanian monokultur di hulu DAS. Tekanan aktivitas manusia di dalam DAS memicu perubahan LULC terhadap kebutuhan tempat tinggal aktivitas ekonomi dan pemanfaatan sumberdaya alam. Hasil klasifikasi citra Landsat 1990-2020 teridentifikasi tigabelas kelas LULC yaitu hutan primer hutan sekunder hutan terdegradasi kebun campuran pertanian lahan kering perkebunan karet lahan terbuka kawasan pertambangan batubara pemukiman (lahan terbangun) semak belukar sawah perairan perkebunan kelapa sawit dan lahan terbuka. Keakuratan identifikasi perubahan LULC dari klasifikasi citra Landsat tahun 1990-2020 menunjukan bahwa nilai assessment overall dengan nilai 74.80%-77.60% dan nilai pada koefisien kappa 0.73-0.76. (2) Dampak perubahan LULC terhadap laju erosi terbukti 95.18 % atau 46562.60 ha merupakan daerah dengan kelas potensi erosi sangat ringan dan 1.20% atau 585.71 ha menunjukkan potensi erosi ringan. potensi laju erosi yang menujukan sedang 0.79 % atau 384.14 ha berat 2.52% atau 1233.06 ha dan sangat berat 0.32% atau 155.52 ha. Walaupun hanya plusmn 3% luas DAS yang mengkhawatirkan laju erosi tanah namun temuan ini membuktikan perubahan LULC menyebabkan laju erosi pada lahan kebun campuran pertanian lahan kering perkebunan kelapa sawit perkebunan karet lahan terbuka dan pertambangan batubara. (3) laju erosi terdistribusi mengelompok secara acak di hulu DAS. Hal ini disebabkan oleh faktor kemiringan lereng pada bukit yang ada di DAS Air Bengkulu. hal ini terbukti bahwa potensi laju erosi sangat berat dengan rata-rata 1813.03ton ha 1 tahun 1 berpengaruh terhadap perkebunan kelapa sawit yang dapat meningkatkan sangat berat dengan luas 0.32%. Perkebunan sawit dengan pola monokultur menyebabkan distribusi erosi di hulu mengakibatkan hujan yang jatuh ke permukaan tanah langsung mengalir dan membawa material tanah ke sungai dan menyebabkan sedimentasi dibagikan hilir DAS. (4) Buku monograf yang dihasilkan dalam penelitian ini kemudian diuji dengan tingkat kevalidan 76.56%-78.85%. Artinya buku dinyatakan valid dan bisa digunakan serta dapat dipublikasikan/dicetak dengan memperhatikan seran dari para validator. Hal isi sesuai penyusunannya berdasarkan temuan penelitian pemetaan untuk menentukan laju erosi dengan mengintegrasikan perubahan LULC berbasis data citra Landsat. Temuan empiris menunjukan bahwa perubahan LULC dengan menggunakan citra Landsat temuannya bahwa tidak mempengaruhi potensi laju erosi. Tetapi temuan ini membuktikan bahwa perubahan LULC di bagian hulu mempengaruhi laju erosi dengan distribusi luas potensinya sangat kecil. Temuan teoritis hasil penelitian ini terhadap pengembangan ilmu saat ini secara teoritis masih relevan bahwa tekanan aktivitas manusia dalam DAS mempengaruhi dan berdampak terhadap perubahan LULC namun integrasinya tidak dapat menjelaskan secara rinci proses terjadinya erosi di dalam DAS. Hal ini diperoleh temuan bahwa integrasi perubahan LULC terhadap laju erosi plusmn 97% menunjukan potensi laju erosi sangat rendah di DAS Air Bengkulu. Temuan metodologis bahwa prosedur yang dihasilkan dalam temuan ini hasil interpretasi perubahan LULC berbeda dengan temuan lainnya hal ini disebabkan data citra Landsat untuk lokasi penelitian memiliki heterogenic tipe kelas LULC. Sehingga temuan ini memperbaiki jumlah kelas LULC sebagai analisis lanjutan dalam menentukan perubahan LULC. Temuan berbeda juga ditunjukkan pada pengembangan buku monograf yang dihasilkan walaupun hanya sampai pada uji coba terbatas namun penelitian pengembangan ini hasilnya baik hal ini dipengaruhi oleh buku monograf yang dihasilkan dari penelitian lapagan. Implikasi penelitian ini mengungkapkan bahwa DAS Air Bengkulu sebagai DAS Regional perlu mewujudkan integrasi antar wilayah dalam menyusun perencana kawasan sesuai dengan kawasan Satu wilayah Sungai (SWS) untuk mewujudkan konservasi tanah. Pentingnya integrasi sebagai keseimbangan dalam konservasi yang dilakukan antar lintas sektoral. Hal ini untuk mencegah aktivitas dalam konservasi yang mengalami pengulang namun secara holistik meliputi daerah hulu tengah dan hilir DAS.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Geografi (GEO) > S3 Pendidikan Geografi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 07 Jan 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263417

Actions (login required)

View Item View Item