Hermayanti (2020) Kajian empiris pengaruh budaya belis pada kegiatan ekonomi dan kesejahteraan perempuan suku Abui Kamang dan Subo di Kelaisi Timur Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur / Hermayanti. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
RINGKASAN Hermayanti 2020. Kajian Empiris Pengaruh Budaya Belis Pada Kegiatan Ekonomi dan Kesejahteraan Perempuan Suku Abui Kamang dan Subo di Kelaisi Timur Kabupaten Alor . Disertasi Program Studi Doktor Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Erry Tri Djatmiko R.W.W. MA. M.Si. (II) Prof. Dr. Sri Umi Mintarti W. SE. MP.Ak. (III) Dr. Hari Wahyono M.Pd Kata Kunci Budaya belis Kegiatan Konsumtif Kegiatan Produktif Pengelolaan Ekonomi Keluarga Kesejahteraan Budaya belis yang semula ditujukan untuk menjaga sakralitas perkawinan dan menjunjunjung tinggi derajat perempuan telah bergeser maknanya bila dilihat dari perspektif ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan oleh pergeseran makna budaya belis terhadap kehidupan ekonomi perempuan ibu rumah tangga sungguh luar biasa. Perempuan ibu rumah tangga yang seharusnya berperan domestik mengurus keluarga dituntut untuk melakukan aktivitas produktif dan menjadi penanggung jawab ekonomi keluarga mengambil alih peran laki-laki yang menjadi suaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) praktek budaya belis pada Suku Abui Kamang dan Subo di Kelaisi Timur Kabupaten Alor dalam perspektif ekonomi (3) pengaruh budaya belis terhadap kegiatan ekonomi perempuan ibu rumah tangga Suku Abui Kamang dan Subo di Kelaisi Timur Kabupaten Alor (3) pengaruh budaya belis pada kesejahteraan perempuan ibu rumah tangga Suku Abui Kamang dan Subo di Kelaisi Timur Kabupaten Alor. Subjek penelitiannya adalah perempuan ibu rumah tangga warga Suku Abui Kamang dan Subo yang ada di Kelurahan Kelaisi Timur. Penelian dirancang dengan pendekatan induktif dan metode kualitatif jenisnya fenomenologi. Hasil penelitian membuktikan (1) budaya belis yang mempersyaratkan mahar berupa moko dan barang-barang lain yang menyertainya untuk mengesahkan suatu perkawinan dalam perspektif ekonomi memiliki hakekat makna dan motif ekonomi dikaji berdasarkan nilai ekonomis mahar perkawinannya yang mahal dan memberatkan tetapi nilai ekonomisnya rendah nilai ekonomis biaya peluang dengan hilangnya kesempatan untuk memanfaatkan aset menganggur (idle asset) moko sebagai mahar perkawinan untuk digunakan sebagai modal lancar (current asset) bagi kegiatan produktif untuk meningkatkan ekonomi keluarga nilai ekonomis transaksional oleh karena dalam menegosiasikan jumlah dan jenis dan harga moko sebagai mahar perkawinan dilakukan seperti layaknya proses jual beli berdasar hukum pasar (2) Budaya belis memaksa perempuan ibu rumah tangga untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam peran sebagai penanggung jawab kehidupan ekonomi keluarga. Dalam kegiatan konsumsi mereka mengkonsumsi bahan pangan dan pakaian secara sederhana dalam kegiatan produktif semua aktivitas produktif sebagian besar dilakukan oleh perempuan ibu rumah tangga dalam pengeloaan kehidupan ekonomi rumah tangga perempuan ibu rumah tangga mengatur semua urusan ekonomi keluarga menjaga agar kelangsungan hidup ekonomi keluarga terjaga. (3) Dari sisi kesejahteraan perempuan ibu rumah tangga mempersepsi kehidupan ekonominya dalam kesederhanaan sehingga pada dasarnya mereka merasa sejahtera. Bagi mereka hidup sejahtera dimaknai sebagai terjaganya kehidupan ekonomi keluarga dalam kesederhanaan kebutuhan pangan pakaian tercukupi dengan baik bisa menyisihkan pendapatan untuk kebutuhan lain telah cukup membuat hidup perempuan ibu rumah tangga merasa sejahtera. Saran yang diusulkan berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut (1) Bagi penggerak pemberdaya perempuan diharapkan dapat merancang program pendidikan non formal untuk menggerakkan masyarakat perempuan. (2) Bagi Lembaga adat dan pemerintah daerah setempat mempertahankan dan mengembalikan budaya belis kepada fungsi aslinya yaitu sebagi simbul cinta kasih dan penghargaan terhadap kaum perempuan (3) Bagi peneliti dan ilmuwan ekonomi diharapkan dapat mengembangkan kajian ilmiah yang lebih luas terkait masalah dalam penelitian ini (4) Bagi pengembangan pendidikan ekonomi direkomendasikan untuk mengembangkan topik-topik bahasan tentang ekonomi berbasis budaya lokal yang bersifat kontekstual pada peserta didik.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S3 Pendidikan Ekonomi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Apr 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263412 |
Actions (login required)
View Item |