Kreativitas pengembangan usaha kuliner dan batik trusmi dalam meningkatkan keberlanjutan ekonomi wisata di kabupaten cirebon / Yati - Repositori Universitas Negeri Malang

Kreativitas pengembangan usaha kuliner dan batik trusmi dalam meningkatkan keberlanjutan ekonomi wisata di kabupaten cirebon / Yati

Yati (2021) Kreativitas pengembangan usaha kuliner dan batik trusmi dalam meningkatkan keberlanjutan ekonomi wisata di kabupaten cirebon / Yati. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Yati, 2021. “Kreativitas Pengembangan Usaha Kuliner dan Batik Trusmi dalam Meningkatkan Keberlanjutan Ekonomi Wisata di Kabupaten Cirebon”. Disertasi, Prorgam Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M. Si., (II) Prof. Dr. Agus Suman, SE., DEA., (III) Dr. Hari Wahyono, M. Pd. Kata Kunci: Kreativitas Pengembangan Usaha, Kuliner, Batik Trusmi, Ekonomi Wisata Kuliner dan batik Trusmi merupakan icon yang paling terkenal di daerah Cirebon. Banyak wisatawan yang datang ke Cirebon tidak hanya menikmati wisata kuliner tetapi juga menikmati wisata belanja batik Trusmi yang sangat terkenal. Batik Trusmi merupakan warisan budaya asli Trusmi yang mempunyai nilai artistic dan mengandung nilai filosofi kehidupan. Batik Trusmi merupakan usaha turunan yang di wariskan secara turun-temurun kepada keluarga dan terus dikembangkan. Begitu pula dengan usaha kuliner Cirebon, kuliner yang paling fenomenal di Cirebon adalah Empal Gentong dan Nasi Jamblang yang merupakan usaha turunan dari keluarga yang di wariskan secara turun temurun kepada generasi penerusnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kreativitas pengembangan usaha kuliner dan batik Trusmi, peluang dan tantangan yang dijadikan sebagai dasar mengembangkan usaha kuliner dan batik Trusmi, serta upaya yang dilakukan oleh pengusaha dan pemerintah dalam meningkatkan keberlanjutan ekonomi wisata di Cirebon. Rancangan penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 orang yang terdiri dari tiga pengusaha batik Trusmi, tiga pedagang empal gentong dan tiga pedagang nasi Jamblang. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahap 1) observasi, 2) wawancara mendalam semi terstruktur, dan 3) dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa Kreativitas pengembangan usaha kuliner dan batik Trusmi yang dilakukan oleh para pengusaha sangat memanfaatkan kemajuan teknologi. Konsep baru yang ditemukan dalam penelitian ini adalah konsep one stop shopping, yaitu wisatawan yang datang tidak hanya untuk berwisata belanja tetapi sekaligus bisa menikmati kuliner yang menjadi ciri khas destinasi wisata. Selain itu menjadikan centra ekonomi yang di dalamnya tidak hanya konsep one stop shopping tetapi mampu menumbuhkan multiplayer efek yang berdampak pada perekonomian daerah Cirebon. Peluang dan tantangan yang menjadi dasar berkembangnya usaha kuliner dan batik Trusmi berdampak positif dan memberikan kontribusi yang signifikan untuk peningkatan kemajuan wisata kuliner dan wisata batik Trusmi. Upaya yang dilakukan oleh pengusaha dan pemerintah dalam meningkatkan keberlanjutan ekonomi wisata adalah saling membuka komunikasi, diskusi, mensuport dan mendukung program-program pemerintah daerah untuk kemajuan ekonomi wisata kuliner dan batik Trusmi. Hasil SWOT menjelaskan bahwa faktor yang menjadi kekuatan utama dalam usaha kuliner adalah kuliner unggulan, varian menu dan lokasi usaha yang stategis yang mampu menangkap peluang trend kulineran yang menjadi gaya hidup masyarkat sekarang. Sedangkan pada usaha batik adalah berada pada kekuatan modal. Dengan modal pengusaha dapat memperluas usahanya dan meningkatkan kualitas produknya. Kekuatan modal dan kualitas produk dianggap mampu memberikan eksistensi dalam keberlanjutan usaha kuliner dan batik. Bagi pengusaha kuliner dan batik Trusmi di Cirebon terus meningkatkan inovasi dan kreativitasnya untuk mempertahankan eksistensi kuliner dan batik Trusmi di tengah percepatan kemajuan industry kreatif dibidang kuliner dan fashion tanpa menghilangkan ciri khas atau keorisinilitasan budaya setempat yang menjadi point plus dan keunggulan sebagai daya Tarik kuliner dan batik Trusmi. Salah satu cara untuk menambah pengetahuannya yaitu bisa melalui pendidikan formal, non formal atau mengikuti workshop yang diadakan oleh dinas terkait. Bagi pemerintah daerah setempat harus lebih bersinergi dan komunikatif untuk membackup perkembangan peningkatan wisata kuliner dan batik Trusmi karena akan berdampak pada peningkatan pendapatan daerahnya. Serta diharapkan intens mengadakan workshop dan pelatihan pengembangan UMKM kuliner dan batik Trusmi. Bagi pengembangan Pendidikan ekonomi, direkomendasikan kepada Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten Cirebon perlu dipertimbangankan untuk memasukkan kurikulum Pendidikan membatik sebagai muatan lokal (mulok) atau kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tingkat pendidikan pertama dan menengah. Bahkan Pendidikan membatik dan kuliner dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran ekonomi di satuan Pendidikan pertama dan menengah. Bagi peneliti dan ilmuwan diharapkan mampu mengembangkan kajian ilmiah yang lebih luas terkait peluang dan tantangan yang dihadapi para pengusaha untuk memperluas wawasan dan menambah ilmu bagi para pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Serta dapat memberikan kontribusi pemikiran-pemikiran untuk meningkatkan pembangunan ekonomi wisata berkelanjutan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) > Departemen Ekonomi Pembangunan (EKP) > S3 Pendidikan Ekonomi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 08 Oct 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263400

Actions (login required)

View Item View Item