Pengembangan model pembelajaran socio-science spirituality (3s) dan pengaruhnya terhadap keterampilan proses sains, literasi saintifik, dan sikap spiritual siswa smp islam/mts di surabaya / Resty Rahmatika - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan model pembelajaran socio-science spirituality (3s) dan pengaruhnya terhadap keterampilan proses sains, literasi saintifik, dan sikap spiritual siswa smp islam/mts di surabaya / Resty Rahmatika

Rahmatika, Resty Rahmatika (2021) Pengembangan model pembelajaran socio-science spirituality (3s) dan pengaruhnya terhadap keterampilan proses sains, literasi saintifik, dan sikap spiritual siswa smp islam/mts di surabaya / Resty Rahmatika. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tujuan pendidikan nasional di Indonesia adalah untuk membentuk manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa sehat berilmu cakap kreatif dan mandiri. Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan pada setiap satuan pendidikan. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui Pendidikan IPA yang mengintegrasikan seluruh ranah maka pembelajaran IPA berperan membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa melalui upaya internalisasi nilai religius ke dalam pelajaran IPA. Namun tujuan pembelajaran pada jenjang SMP masih terfokus pada ranah kognitif saja. Terbukti pada pola pembelajarannya yang masih sering menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian pada studi pendahuluan juga melaporkan bahwa keterampilan proses sains (KPS) literasi saintifik dan sikap spiritual di MTs/SMP Islam pada kategori rendah. Oleh karena itu dibutuhkan pola pembelajaran yang mengupayakan pemberdayaan baik keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual dalam satu kesatuan pembelajaran. Model pembelajaran saat ini belum ada yang mengakomodasi menjadi satu kesatuan pembelajaran dalam memberdayakan keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual siswa. Hal ini terbukti dari kajian terhadap beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan model pembelajaran hanya berkisar pada meningkatkan salah satu variabel saja sebagaimana yang telah dikaji seperti pada Inquiry Based Learning hanya bertujuan meningkatkan literasi saintifik dan keterampilan proses sains Discovery Learning dengan pendekatan Socio-Scientific Issue (SSI) hanya bertujuan meningkatkan literasi saintifik dan RIAS (Reading Identification Analysis Self-reflection) juga hanya bertujuan meningkatkan sikap spiritual. Sedangkan mengacu pada tujuan pendidikan nasional membentuk manusia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME serta berakhlaq mulia guna mengimbangi penciptaan generasi yang unggul dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka pentingnya pemberdayaan sikap spiritual yang diakomodasi ke dalam satu kesatuan pembelajaran secara terintegrasi dengan pemberdayaan keterampilan proses sains dan literasi saintifik. Berdasarkan kajian terhadap Inquiry Based Learning dalam penerapannya dilaporkan bahwa pembelajaran masih belum optimal dilihat dari peningkatan literasi saintifik dan keterampilan proses sains terbilang rendah selain itu siswa juga kurang yakin dapat menerapkan keterampilan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Pada Discovery Learning dengan pendekatan socioscientific issue dilaporkan bahwa pembelajaran belum diikuti siswa secara optimal dan konsisten. Pada penerapan model pembelajaran RIAS juga ditemukan bahwa pada tahapan pembelajarannya belum mencerminkan adanya internalisasi nilai spiritual. Berdasarkan kajian keempat model tersebut sehingga juga ditemukan adanya rekomendasi-rekomendasi untuk mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka pemberdayaan baik keterampilan proses sains literasi saintifik maupun sikap spiritual. Rekomendasi tersebut meliputi 1) memberikan instruksi penyelidikan secara tertulis untuk menstimulasi siswa merancang penyelidikan 2) mengoptimalkan peran guru selaku fasilitator dalam penyelidikan 3) melatih literasi saintifik dengan memperbanyak referensi kajian socioscientific issue 4) membiasakan siswa menganalisis socioscientific issue 5) menjelaskan sintaks pembelajaran kepada siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung 6) memberikan penjelasan tentang karakter nilai spiritual yang terintegrasi dengan kajian fenomena sains dan 7) menerapkan prinsip Contextual Teaching Learning untuk menginternalisasikan nilai-nilai spiritual pada setiap tahapan pembelajaran. Rekomendasi-rekomendasi tersebut akan diintegrasikan dengan indikator-indikator pada variabel terikat untuk membangun dan mengoptimalkan aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran Socio-Science Spirituality. Model Socio-Science Spirituality merupakan model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan prinsip konstruktivisme inkuiri beserta rekomendasi-rekomendasi aktivitas belajar siswa yang terintegrasi dengan karakteristik keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual yang diakomodasi dalam kesatuan proses pembelajaran untuk memberdayakan baik keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual. Model pembelajaran Socio-Science Spirituality yang dikembangkan terdiri dari lima tahapan yakni Orienting Issues Investigating Sharing Evaluating dan Reflecting. Prosedur pembelajaran pada model pembelajaran Socio-Science Spirituality secara ringkas dijabarkan sebagai berikut 1) tahap orienting issues berupa kegiatan mengorientasi fenomena isu sosiosaintifik berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kemudian mengaitkan fenomena yang dikaji dengan nilai spiritual yakni pencarian akan keilahian 2) tahap investigating di mana siswa merancang dan melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah dan pada tahap ini siswa diberikan kesempatan merenung/bertafakur untuk mencari dan menemukan pemecahan masalah dan mengaitkannya dengan nilai spiritual pada indikator merasakan keterhubungan dengan Allah 3) tahap sharing dilakukan kegiatan membagikan hasil diskusi kelompok dengan disertai sikap saling menghargai terhadap perbedaan pendapat dengan kelompok lainnya 4) tahap evaluating di mana siswa membuat simpulan hasil penyelidikan beserta simpulan dari keseluruhan materi pelajaran yang telah dipelajari dan 5) tahap reflecting di mana siswa merefleksi hasil kegiatan pembelajaran dengan mengaitkan materi yang dipelajari dengan nilai spiritual yakni syukur dan merasakan keterhubungan dengan Allah. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model pembelajaran Socio-Science Spirituality yang valid praktis dan efektif digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang didesain untuk mengembangkan model pembelajaran Socio-Science Spirituality yang diikuti dengan pengembangan perangkat pembelajarannya. Model pengembangan mengacu pada model Plomp (2013) terbagi dalam 3 tahapan yaitu 1) preliminary research 2) development and prototyping phase dan 3) assesment phase. Uji validasi kelayakan prototipe meliputi validasi buku model perangkat pembelajaran dan validasi instrumen oleh validator. Uji kepraktisan meliputi uji konsistensi sintaks model pembelajaran Socio-Science Spirituality observasi keterlaksanaan pembelajaran respon guru dan respon siswa. Uji keefektifan model pembelajaran Socio-Science Spirituality berdasarkan hasil tes keterampilan proses sains dan literasi saintifik pada implementasi menggunakan desain penelitian quasi experiment. Analisis data menggunakan Ancova pada taraf signifikansi 5% dengan analisis statistik menggunakan SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil validitas model pembelajaran Socio-Science Spirituality diperoleh skor 3 82 menunjukkan bahwa model pembelajaran sangat valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil validasi perangkat pembelajaran dinyatakan layak digunakan dengan kategori sangat valid yakni pada silabus diperoleh skor 3 80 RPP sebesar 3 67 LKS sebesar 3 85 dan lembar evaluasi sebesar 3 91. Hasil penelitian kuasi eksperimen menunjukkan (1) model pembelajaran Socio-Science Spirituality dinyatakan praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual. (2) Model pembelajaran Socio-Science Spirituality berbeda nyata dengan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model Socio-Science Spirituality dan perangkat pembelajarannya dinyatakan valid praktis dan efektif sehingga dapat diterapkan dalam proses pembelajaran untuk memberdayakan keterampilan proses sains literasi saintifik dan sikap spiritual siswa. Model Socio-Science Spirituality direkomendasikan untuk diujicobakan pada variabel lainnya seperti keterampilan berpikir kritis keterampilan pemecahan masalah sikap ilmiah dan lain sebagainya.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S3 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 25 Jan 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263371

Actions (login required)

View Item View Item