Basri, Hasan (2020) Pengembangan instrumen asesmen berpikir kritis pada materi fungsi untuk siswa SMP / Hasan Basri. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Basri, Hasan. 2020. Pengembangan Instrumen Asesmen Berpikir Kritis pada Materi Fungsi untuk Siswa SMP. Disertasi, Program Studi S3 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Prof. Drs. Purwanto, Ph.D., (II) Dr. Abdur Rahman As’ari, M.Pd., M.Si., (III) Dr. Sisworo, M.Si. Kata Kunci: Pengembangan, Instrumen Assesmen, Berpikir Kritis, FungsiBerpikir kritis menjadi salah satu keterampilanyangdiharapkan dimiliki oleh setiap siswa. Selain berpikir kritis keterampilan lain yang diperlukan adalah komunikasi, kolaborasi dan kreasi yang disingkatdengan istilah “4Csâ€. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya berpikir kritis diantaranya berpikir kritis berkontribusi pada kesuksesan karir dan kesuksesan di pendidikan yang lebih tinggi. Dengan berpikir kritis membuat siswa mengembangkan keterampilan lain, seperti peningkatan konsentrasi, kemampuan analisis yang lebih dalam, dan pemrosesan pikiran yang lebih baik. Hampir setiap orang, dalam kehidupan sehari-harinya, selalu menggunakan sebagian dari kegiatan berpikir yang termuat dalam berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan menghasilkan instrumen assessmen berpikir kritis pada materi fungsi untuk siswa SMP yang valid, dan reliabel. Valid berdasarkan validitas isi dan validitas konstruk, validitas isi diperoleh melalui expertsjudgmentsedangkan validitas konstruk diperoleh berdasarkan analisis dengan menngunakan Program LISREL 8.8. Reabilitas tes dicari dengan menggunakan pendekatan Construct Reliability (CR).Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan instrumen asesmen berpikir kritis pada pembelajaran matematika SMP yang memiliki kriteria valid dan reliabel. Model pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan instrumen asesmen dalam mengukur kemampuan berpikir kritis siswa dalam penelitian ini merupakan modifikasi model pengembangan instrumen dari Wilson dan Pengembangan instrumen tes dari Oriondo & Antonio. Berdasarkan keduamodel tersebut, secara garis besar langkah-langkah pengembangan instrumen asesmen dalam penelitian ini dibagi dalam dua tahap. Tahap 1 merupakan tahap pendahuluan dan tahap II merupakan kegiatan pengembangan instrumen asesmen. Tahap 1 terdiri dari (1) kajian literatur, (2) studi pendahuluan, dan (3) Hasil analisis masalah dan kebutuhan. Sedangkan Tahap IIterdiri dari (1) penyusunan instrumen awal, (2) uji coba instrumen, dan (3) interpretasi hasil uji coba. Proses dan hasil yang diperoleh sebagai berikut: (1) kajian literatur terkait berpikir kritis. Hasilnya adalah ada beberapa definisi terkait berpikir kritis, serta banyak cara yang dilakukan oleh ahli untuk melakukan asesmen terhadap kemampuan berpikir kritis. (2) Studi pendahuluan terhadap instrumen yang digunakan oleh guru, pemahaman guru dan kemmapuan siswa dalam berpikir kritis. Hasilnya adalah instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa, oleh guru selama ini belum memperhatikan dimensi kognitif secara komprehensif; kemampuan kognitif yang diukur sebagian besar masih berkutat pada aspek ingatan, pemahaman dan aplikasi, belum melibatkan kemampuan berpikir kritis secara menyeluruh; Pemahaman guru terhadap instrumen asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis masih rendah; dan kemampuan siswa dalam berpikir kritis masih rendah.(3) Analisis masalah dan kebutuhan terkait instrumen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Hasilnya pengembangan instrumen asesmen berpikir kritis diperlukan.(4) Pengembangan produk awal meliputi beberapa bagian yaitu; a. Menentukan tujuan penyusunan instrumen, hasilnya tujuan penyusunan instrumen adalah untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VIII pada materi fungsi, bKajian teori terkait konstruk/komponen yang digunakan yang digunakan dalam mengukur kemampuan berpikir kritis. Hasilnya dalam pengembangan ini komponen-komponen berpikir kritis yang digunakan untuk mengkonstruksi soal adalah interpretasi, analisis, evaluasi, menjelaskan, inferensi dan pengaturan diri,c. Menyusun indikator butir instrumen/soal, hasilnya tersusun indikator-indikator soal dari setiap komponen kemampuan berpikir kritis yang akan diukur,d. Menyusun butir instrumen, hasilnya ada dua belas butir soal yang tersusun dengan masing-masing komponen berpikir kritis diwakili oleh dua soal, e Validasi isi, hasilnya setelah melalui proses revisi berdasarkan masukan validator semua soal dinyatakan valid.(5) Uji coba instrumen meliputi uji keterbacaan, hasilnya uji coba terbatas dan uji coba diperluas. Hasilnyapada uji coba keterbacaan ada revisi berdasarkan temuan pada saat uji coba keterbacaan, sedangkan pada uji coba terbatas dan uji coba diperluas tidak ada revisi dan penghapusan butir soal.(6) Analisis CFAfirst order dan second order dengan menggunakan program LISREL 8,8 untuk melihat validitas konstruk pada uji coba terbatas dan diperluas. Hasilnya baik uji coba terbatas maupun diperluas telah memenuhi validasi konstruk. Dilanjutkan dengan menghitung nilai dari construct reliability berdasarkan hasil CFAsecond order uji coba terbatas dan uji coba diperluas. Hasilnya reliability pada uji coba terbatas dan diperluas telah memenuhi kriteria.(7) Interpretasi hasil uji coba dilakukan dengan menggunakan program QUEST untuk melihat kecocokan dengan PCM-1PL. Hasilnya adalah semua butir soal cocok dengan PCM-1PL dan indeks kesukaran berada pada rentang yang dapat diterima.
| Item Type: | Thesis (Doctoral) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika |
| Depositing User: | Users 2 not found. |
| Date Deposited: | 18 Aug 2020 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263360 |
Actions (login required)
 |
View Item |