Penalaran semantik siswa SMA dalam memecahkan ill-structured problems matematika / Lydia Lia Prayitno - Repositori Universitas Negeri Malang

Penalaran semantik siswa SMA dalam memecahkan ill-structured problems matematika / Lydia Lia Prayitno

Prayitno, Lydia Lia (2020) Penalaran semantik siswa SMA dalam memecahkan ill-structured problems matematika / Lydia Lia Prayitno. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penalaran semantik merupakan penalaran siswa yang melibatkan pemaknaan sesuai konteks masalah yang dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Penalaran semantik memungkinkan pemecah masalah untuk memaknai setiap proses pemecahan masalah maupun pembuktian yang dilakukan. Sejauh ini penalaran semantik yang dipaparkan dalam penelitian sebelumnya belum menjelaskan secara sistematis proses yang dilakukan ketika memecahkan ill-structured problems matematika. Ill-structured problems merupakan masalah matematika yang disajikan dengan informasi tidak lengkap dan informasi penting yang diperlukan dalam proses pemecahan masalah tidak dideskripsikan dengan jelas pada masalah. Jika komponen penalaran semantik diuraikan secara terperinci tentunya akan memberikan kontribusi dalam mengembangkan pengetahuan tentang penalaran siswa dalam memberikan makna dalam proses pemecahan masalah. Sehingga tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses penalaran semantik siswa SMA dalam memecahkan ill-structured problems matematika. Penelitian ini melibatkan 101 siswa SMA di dua sekolah berbeda yaitu SMAN 15 Surabaya dan SMAN 1 Dawar Blandong Mojokerto. Dari siswa yang berpartisipasi dalam penelitian dipilih enam siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Instrumen dalam penelitian ini berupa Tugas Pemecahan Masalah tentang Penalaran Semantik (TPMPS) yang terdiri atas satu masalah tentang diskon pedoman wawancara dan peneliti sendiri sebagai instrumen utama. Penelitian ini melalui tiga tahap pertama melatih siswa think aloud dalam memecahkan masalah. Kedua meminta siswa memecahkan masalah dengan think aloud dan peneliti merekam proses tersebut. Ketiga peneliti melakukan wawancara berbasis tugas pada subjek. Data yang diperoleh dianalisis dengan menranskripsi data mereduksi mengategori data dan menyimpulkan. Hasil penelitian diperoleh empat tipe penalaran semantik yaitu formal semi formal informal dan campuran. Setiap tipe penalaran semantik dimulai dari tahapan pemilahan dengan mengidentifikasi informasi dan memaknai situasi masalah. Identifikasi informasi dilakukan subjek melalui dua cara yaitu menggarisbawahi kata penting dan membaca kembali situasi masalah. Subjek pada setiap tipe penalaran semantik menentukan kata kunci yang berbeda sekaligus memaknainya. Subjek pada tipe penalaran semantik formal dan campuran memberikan empat kata kunci yaitu diskon weekdays weekend dan freeong. Subjek pada tipe penalaran semantik semi formal memberikan dua kata kunci yaitu weekdays dan weekend sedangkan subjek pada tipe penalaran semantik informal memberikan lima kata kunci yaitu diskon weekdays weekend freeong dan diskon 10%. Pemaknaan kata kunci yang diberikan subjek sesuai dengan pemahamannya. Pada tahapan formulasi argumen subjek pada setiap tipe memulai dengan menetapkan variabel yang tidak diketahui dan memisalkannya. Subjek pada tipe penalaran semantik formal memisalkan variabel yang tidak diketahui menggunakan variabel membangun relasi dan menyusun persamaan menggunakan variabel tersebut. Subjek pada tipe penalaran semantik semi formal memisalkan variabel yang tidak diketahui menggunakan variabel dan bilangan secara bersamaan. Selanjutnya subjek pada tipe ini menyusun persamaan menggunakan bilangan saja. Subjek pada tipe penalaran semantik informal memisalkan variabel yang tidak diketahui menggunakan bilangan tertentu dan menyusun persamaan menggunakan bilangan tersebut. Sedangkan subjek pada tipe penalaran semantik campuran memisalkan variabel yang tidak diketahui menggunakan variabel dan menyusun persamaan menggunakan variabel tersebut. Setelah melakukan formulasi argumen subjek melakukan verifikasi dengan memberikan bukti penghitungan dan memaknai proses yang dilakukannya. Subjek pada setiap tipe penalaran semantik melakukan verifikasi menggunakan pemisalan yang telah dibuatnya dan melakukan proses penghitungan. Subjek pada tipe penalaran semantik campuran beralih menggunakan bilangan sebagai pengganti variabel tersebut sedangkan pada tipe penalaran semantik yang lain konsisten menggunakan pemisalan yang dibuatnya. Pada tahap verifikasi ini setiap subjek tidak hanya melakukan proses penghitungan saja tetapi juga memaknai hasil akhir yang diberikan. Sebelum memberikan jawaban akhir subjek pada setiap tipe penalaran semantik mengurutkan hasil penghitungan yang diberikan berdasarkan usulan dari kedelapan anak buah. Selanjutnya subjek memberikan jawaban akhir sesuai dengan situasi masalah dan memaknainya. Subjek pada tipe penalaran semantik formal memberikan satu jawaban akhir dari situasi masalah yang diberikan. Sedangkan subjek pada tipe penalaran semantik semi formal informal dan campuran memberikan dua jawaban akhir yang berbeda dari situasi masalah. Dari hasil analisis data diperoleh temuan tahapan proses penalaran semantik siswa SMA dalam memecahkan ill-structured problems matematika yaitu (1) pemilahan (2) identifikasi (3) formulasi argumen (4) verifikasi dan (5) kesimpulan. Tahapan pemilahan ditandai dengan pengungkapan situasi masalah dengan bahasanya sendiri tahapan identifikasi dilakukan ketika subjek mengidentifikasi kata kunci dari situasi masalah dan memaknainya. Hasil identifikasi kata kunci digunakan subjek untuk membangun persamaan matematika yang merupakan indikator dari tahapan formulasi argumen. Persamaan yang dibangun selanjutnya diverifikasi dan juga dimaknai setiap proses sampai hasil akhirnya. Hasil dari verifikasi kemudian disimpulkan untuk mendapatkan jawaban akhir dari masalah. Sedangkan dari tipe penalaran semantik bergantung pada keenam subjek dan ill-structured problems matematika yang dikerjakan oleh subjek. Oleh karena itu peneliti menduga masih ada pemisalan lain yang digunakan untuk membangun formulasi argumen.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S3 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Jan 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263357

Actions (login required)

View Item View Item