Marni, Silvia (2020) Berfikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi / Silvia Marni. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Hasil pemikiran kritis tidak akan pernah sama antara satu individu dengan individu lainnya karena kekritisan adalah tipikal keluar dari teks (out of context). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi berpikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi untuk mencari faktor-faktor pembangun berpikir kritis yaitu (1) komponen berpikir kritis mahasiswa dalam teks esai argumentasi (2) pola berpikir kritis mahasiswa dalam teks esai argumentasi dan (3) proses berpikir kritis mahasiswa dalam teks esai argumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah 90 mahasiswa Universitas Brawijaya. Data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian. Pertama data komponen berpikir kritis adalah kalimat-kalimat atau pernyataan-pernyataan yang memiliki interpretasi analisis inferensi dan evaluasi dalam esai argumentasi mahasiswa semester awal Universitas Brawijaya. Kedua data pola berpikir kritis yaitu karangan utuh esai argumentasi mahasiswa semester awal Universitas Brawijaya. Ketiga data proses berpikir kritis yaitu jawaban dari wawancara terstruktur dengan mahasiswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan dokumentasi daftar pertanyaan wawancara terstruktur format inventarisasi data panduan observasi indikator dan catatan lapangan. Hasil analisis menunjukkan (1) Komponen berpikir kritis yang terdapat dalam esai argumentasi mahasiswa adalah pertama komponen interpretasi dengan subkomponen mengintegrasi. Kedua komponen analisis dengan subkomponen mencocokkan mengklasifikasikan menggeneralisasikan dan menspesifikasikan. Ketiga komponen inferensi dengan subkomponen mencoba menyelidiki memecahkan masalah dan membuat keputusan. Keempat komponen Evaluasi dengan subkomponen menganalisis masalah dan menyimpulkan hasil penilaian. (2) Pola berpikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi terdiri atas tiga pola umum dan empat subpola. Pola pertama Pola terkritis Interpretasi-Evaluasi. Pola kedua Pola ideal Analisis-Evaluasi. Pola ketiga Pola antikritis Inferensi-Evaluasi. (3) Proses berpikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi terdiri atas empat tahapan yaitu tahap mengidentifikasi masalah tahap menentukan dan menyebutkan tahap menilai informasi dan tahap memecahkan masalah. Simpulan berdasarkan temuan penelitian ini adalah (1) komponen berpikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi lebih cenderung inferensi. Mahasiswa menganggap sebuah kutipan itu merupakan kebenaran mutlak. (2) terdapat tiga pola/ karakteristik berpikir kritis mahasiswa yaitu Pola berpikir terkritis pola berpikir umum/ seragam dan pola berpikir antikritis. Mahasiswa menganggap bahwa berpikir ilmiah dimulai dari analisis dan diakhiri evaluasi (judgement). Seharusnya mahasiswa melihat konteks data yang dianalisis dan kevalidan tetapi mereka lebih cenderung menganggap data yang diberikan dosen adalah harga mati yang harus ditelan mentah tanpa dikritisi terlebih dahulu. Hal ini menjadi penanda dampak buruk jangka panjang pendidikan model behaviorisme. (3) proses berpikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi didominasi pada tahap mengidentifikasi. Hal ini berarti bahwa mahasiswa memiliki proses berpikir yang masih dangkal. Pada umumnya mereka baru terampil dalam mengidentifikasi masalah dan menetapkan prioritas hal yang dikritisi. Berdasarkan komponen pola dan proses berpikir kritis mahasiswa dalam esai argumentasi dapat disimpulkan secara umum bahwa mahasiswa semester awal memiliki karakteristik berpikir kritis pasif. Saran yang dapat diberikan untuk ketiga fokus penelitian ini ada tiga. Pertama dosen disarankan untuk memberikan latihan membaca kritis kepada mahasiswa dan menganalisis sumber berita serta mencari sumber informasi sebanyak-banyaknya dari sebuah fenomena. Hal ini akan memaksimalkan daya interpretasi mahasiswa. Kedua dosen disarankan untuk memberikan arahan tentang bagaimana menulis esai argumentasi dengan pola kritis yang ideal. Ketiga dosen disarankan agar memberi keleluasaan berpikir kepada mahasiswa agar tidak terkungkung dengan pendapat orang lain. Hal ini akan melatih mahasiswa dalam mengolah pemikiran sendiri sesuai dengan tahapan berpikir kritis. Dosen perlu memberikan stimulus dan kebebasan berpendapat kepada mahasiswa dalam proses perkuliahan.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 01 Jul 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263317 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |