Abdul Wahid (2021) Relasi antarproposisi dalam karangan siswa / Abdul Wahid. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Karangan merupakan salah satu bentuk wacana tulis. Sebagai wacana tulis, karangan apapun jenis dan tujuan komunikatifnya terdiri atas proposisi-proposisi penulis. Proposisi-proposisi yang dihadirkan oleh penulis itu perlu disusun secara runtut, logis, dan tidak melenceng dari topik pembicaraan. Menyusun proposisi secara runtut berarti menata proposisi-proposisi secara teratur, tidak mengalami lompatan-lompotan proposisi, sedangkan penyusunan logis berarti proposisi-proposisi itu disusun dengan cara yang dapat diterima akal. Adanya penyusunan proposisi semacam itu dapat membantu pembaca dalam membaca karangan. Pembaca dapat membaca karangan dengan mudah tanpa ada hambatan. Siswa SMP sebagai penulis diharapkan juga mampu menyusun dan menyajikan proposisi-proposisi yang runtut dan logis di dalam bahasa tulis mereka. Walaupun begitu, Siswa SMP adalah pebelajar bahasa yang masih dalam proses belajar mengekspresikan proposisi-proposisi secara tertulis. Dengan demikian, proposisi-proposisi yang dihadirkan di dalam tulisan mereka ‘terbuka kemungkinan’ untuk menunjukkan relasi proposisi yang logis di satu sisi dan relasi proposisi yang menyimpang di sisi lain. Penelitian ini menelaah relasi antarproposisi dalam karangan siswa SMP yang difokuskan pada dua aspek, yakni ragam pemarkah relasi antarproposisi dan pola relasi antarproposisi. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dilihat dari sudut pandang penelitian bahasa, penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian analisis wacana. Subjek penelitian adalah 94 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Balikpapan, Indonesia yang berada pada rentang usia 13—14 tahun. Metode purposive sampling digunakan untuk memilih subjek penelitian dengan pertimbangan mereka sudah memiliki pengetahuan teori dan pengalaman menulis karangan. Data dalam penelitian ini terdiri atas data ragam pemarkah relasi proposisi dan data pola relasi antarproposisi. Wujud data ragam pemarkah relasi antarproposisi ialah satuan bahasa berupa kata, frasa, atau klausa yang memiliki peran sebagai pemarkah relasi yang merelasikan antara proposisi satu dengan proposisi lain, sedangkan wujud data pola relasi antarproposisi ialah satuan bahasa berupa kalimat-kalimat atau penggalan paragraf yang menunjukkan bentuk penataan proposisi. Sumber data penelitian ini adalah karangan yang ditulis oleh siswa kelas VIII yang terdiri atas tiga kelas yang paralel yaitu kelas VIII.1, VIII.2 dan VIII.3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simak setelah karangan sebagai sumber data penelitian terdokumentasi melalui pemberian instruksi penulisan karangan kepada subjek penelitian. Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas tiga tahapan yang dilakukan secara intraktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Penelitian ini menghasilkan dua temuan penelitian, yaitu ragam pemarkah relasi antarproposisi dan pola relasi antarproposisi dalam karangan subjek penelitian. Pertama, ragam pemarkah relasi antarproposisi dalam karangan subjek penelitian ditemukan terdiri atas pemarkah relasi referensi, pemarkah relasi penggantian, pemarkah relasi pelesapan, pemarkah relasi konjungsi, pemarkah relasi pengulangan, pemarkah relasi sinonimi, pemarkah relasi antonimi, pemarkah relasi hiponimi, dan pemarkah interpersonal. Proporsi kemuculan ragam pemarkah relasi tersebut dalam karangan subjek penelitian tidak sama: pemarkah relasi referensi, pemarkah relasi konjungsi, dan pemarkah relasi pengulangan dominan muncul daripada pemarkah relasi lain. Pemarkah relasi referensi, pemarkah relasi konjungsi, pemarkah relasi pengulangan, dan pemarkah relasi pelesapan di satu sisi menunjukkan penggunaan yang logis dalam mengaitkan antarproposisi dan di sisi lain memperlihatkan penggunaan yang inkoherensif pada beberapa karangan subjek penelitian. Kedua, pola relasi antarproposisi dalam karangan subjek penelitian terdiri atas pola penahapan, pola generik—spesifik, pola masalah—solusi, pola alasan—hasil, pola afeksi—alasan, pola pengarah—isi, pola induk—amplifikasi, pola sebab—akibat, pola dasar—kesimpulan, pola syarat—konsekuensi, dan pola negasi—induk. Di antara pola relasi tersebut, pola induk—amplifikasi yang dominan digunakan oleh subjek penelitian daripada pola lainnya. Untuk penggunaan pola penahapan ditemukan bentuk penataan proposisi yang menyimpang (tidak logis) sehingga relasi proposisi menjadi terganggu (inkoheren). Berdasarkan temuan penelitian tersebut ada beberapa saran dan rekemondasi yang diajukan kepada pihak-pihak terkait, yaitu siswa, guru bahasa, penulis buku teks, dan peneliti selanjutnya. Saran dan rekomendasi itu dipaparkan pada bagian akhir dari disertasi ini.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S3 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 15 Sep 2021 04:29 |
Last Modified: | 16 Dec 2022 03:27 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263313 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |