Shiddiq, Ahmad (2021) Pembentukan identitas pondok pesantren berbasis budaya organisasi pendidikan islam studi multi kasus terhadap pondok pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, pondok pesantren Al Amien Prenduan, dan pondok pesantren Al Is’af Kalabaan Sumenep Madura / Ahmad Shiddiq. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Shiddiq A. 2020. Pembentukan Identitas Pondok Pesantren Berbasis Organisasi Budaya Pendidikan Islam Studi Multi Kasus Terhadap Pondok Pesantren Annuqayah (PPA) Guluk-Guluk Pondok Pesantren AL-AMIEN (PPA) Prenduan dan Pondok Pesantren Al Is rsquo af (PPA) Kalabaan Sumenep Madura). Disertasi Program Studi Manajeman Pendidikan fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang Pembimbing (I). Prof. Dr. Nurul Ulfatin M.Pd. (II). Prof. Dr. Ali Imron M.Pd M.S.i. (III). Prof. Dr. Imron Arifin M.Pd. Kata Kunci Identitas Pondok Pesantren Budaya Organisasi Tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan pembentukan identitas di Pondok Pesantren dalam hal ini (1) mendiskripsikan sejarah pembentukan PP Annuqayah Guluk- Guluk PP Al Amien Prenduan dan PP Al Is rsquo af Kalabaan sebagai organisasi pendidikan Islam berbasis budaya. (2) menggambarkan budaya Organisasi Berbasis Pondok Pesantren (3) mengurai simbol identitas dalam organisasi tiga kasus pondok pesantren akhirnya untuk menemukan teori substantif tentang pembentukan identitas pondok pesantren sebagai organisasi pendidikan berbasis budaya organisasi. Metode Penelitian ini memakai kualitatif dalam rancangan studi multi kasus dan menggunakan metode fenomenologis naturalis. Kehadiran peneliti sejak 2017-2019 dilakukan secara intensif. Sumber data manusia dan bukan manusia digali dengan observasi lapangan Wawancara mendalam dan dukumentasi. Analisis data menggunakan dua tahapan yaitu tahap pertama analisis data kasus tunggal dan kedua analisis data antar kasus. Pengecekan validitas data yang diperoleh dengan menunjukkan derajat credibility transferability dependability serta confirmability. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut Pertama ketiga kasus Pondok Pesantren mempunyai hubungan sejarah sambungan sanad keilmuan pada pendiri dan mempunyai hubungan kekerabatan. Identitas lembaga Pondok Pesantren memadukan nama pesantren dan daerah tempat pondok berada. Proses pertumbuhan pada tiga pondok pesantren sejak berdiri dan proses transformasi dalam membentuk identitas lembaga pendidikan Islam (a) aspek tipologi lembaga Pondok Pesantren meliputi aspek ideologi dan paham lembaga (b) aspek sistem pengajaran Pondok Pesantren. (c) peran kepemimpinan tiap kasus pondok pesantren mempunyai pendekatan dan gaya yang berbeda yaitu (1) kolektif koordinatif demokratis (2) kolektif manajerial (3) kharismatik Demokratis. Perkembangan pendidikan pondok pesantren mengalami peningkatan serta perubahan terjadi saat kepemimpinan generasi kedua-ketiga dalam mengelola pondok pesantren yaitu meliputi (a) aspek kelembagaan pendidikan menunjukkan perkembangan signifikan dengan berdirinya lembaga pendidikan yang integratif pengetahuan agama dan pengetahuan umum (tidak dikotomik) (b) sistem pengajaran menyesuaikan dengan sistem pendekatan model metode dan teknik dan taktik Cara Belajar Santri Aktif (BCSA) dan kelas musyawirin (c) penguatan kurikulum berbasis pesantren pada setiap lembaga pendidikan. Kedua budaya organisasi pendidikan menjadi basis pondok pesantren yaitu (a) hubungan antara budaya organisasi dan identitas sebagaimana sebuah siklus yaitu identitas mengespresikan budaya organisasi dan unsur-unsur yang terlihat. (b) landasan berpegang teguh pada ajaran Islam dengan beberapa perbedaan pada norma value (nilai) tradisi dan asumsi keyakinan faham Pondok Pesantren yang dianut. (c) visi misi lembaga melahirkan prinsip-prinsip dasar dalam mempertahankan tradisi intelektual Islam dan juga mengembangkan nilai nilai ajaran Islam demi tegaknya izzul islam wal muslimin sesuai perkembangan zaman. Visi utama membawa visi nabi Muhammad SAW sebagai rahmat pada semua alam dan dengan misi sebagai pembuka peradaban umat manusia mengenal Tuhan dan potensi pada dirinya. (d) nilai-nilai budaya dalam membentuk identitas pondok pesantren mempunyai orientasi berbeda-berbeda sesuai prinsip yang hendak dicapai dalam mengelola pondok pesantren masing-masing. Ketiga simbol-simbol identitas dalam organisasi Pondok Pesantren mencakup (a) bahasa norma dan simbol verbal sebagai identitas pesantren yang dapat dipahami bersama baik dari unsur simbol identitas (logo) serta makna yang terkandung juga norma dan simbol verbal lainnya yang tergambar dalam dalam aktivitas pemaknaan masyarakat pesantren terhadap dirinya. (b) artifak- artifak tersebut mempunyai makna sebagai bentuk eksistensi dari keberadaan tidak hanya kebendaan tapi juga berupa program lembaga serta kurikulum. Artifak ldquo hidup rdquo yang menjadi saksi tentang eksistensi dalam pengelolaan lembaga organissai pendidikan Islam Sumenep Madura. (c) Ritual ceremony icon heros dan legenda pada tiga kasus pondok pesantren adalah sesuatu yang bersifat asumsi-asumsi realitas dari lembaga Pendidikan Islam sebagai bentuk penguatan institusi dan merupakan lapisan inti. Pembentukan identitas spesifik dari masing masing pesantren sebagai berikut Pertama PP Annuuqayah yaitu sebagai berikut (a) mengalami peleburan sistem salaf dan khalaf (ilmu pengetahuan) (b) pengaruh pemikiran Syafi rsquo i dan pengikutnya (Imam As Suyuthi) turut membentuk karakter pesantren (c) paham ideology Ahlu al sunnah Wa al Jama rsquo ah serta (d) pemberdayaan masyarakat (e) organisasi pesantren sistem federasi beberapa daerah otonom (g) kepemimpian kolektif demokratis (f) role model referensi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Kedua PP Al Amien Prenduan yaitu sebagai berikut (a) mengalami modernisasi sistem Pesantren (b) dipengaruhi pemikiran Ibnu Taimiyah dan Muhammad Abduh. (c) tidak menganut paham tertentu dengan motto berdiri atas dan untuk semoa golongan (d) formalisasi organisasi pendidikan (e) kepimipinan kolektif manajerial (f) role model PP DS Gontor Ponorogo. Dan ketiga PP Al Is rsquo af Kalabaan yaitu (a) klasikal tradisional (b) berpaham Ahlu al sunnah wal al jama rsquo ah (c) mempertahankan tradisi lama (Ghazalian) (d) ekslusif terhadap organisasi keagamaan baik NU dan FPI (e) kepemimpinan karismatik demokratif (f) dipengaruhi tiga pesantren sebagai role model Pondok Pesantren Annuqayah Pondok Pesantren Sidogiri Kediri Pondok Pesantren Bata-Bata Banyuanyar.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S3 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 16 Feb 2021 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263281 |
Actions (login required)
View Item |