Keefektifan model kipas dengan teknik bibliokonseling bermuatan nilai budaya Minangkabau untuk meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa / Syawaluddin - Repositori Universitas Negeri Malang

Keefektifan model kipas dengan teknik bibliokonseling bermuatan nilai budaya Minangkabau untuk meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa / Syawaluddin

Syawaluddin (2021) Keefektifan model kipas dengan teknik bibliokonseling bermuatan nilai budaya Minangkabau untuk meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa / Syawaluddin. Doctoral thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Konseling model KIPAS menganut sistem happy eclecticism dimana konselor mengupayakan kegembiraan dengan menerapkan hal-hal yang menyenangkan dalam proses konseling. Basis model KIPAS adalah nilai-nilai unggul budaya nusantara. Salah-satu nilai unggul budaya nusantara adalah nilai-nilai yang terdapat dalam Pepatah-Petitih Minangkabau dan Kaba Sabai Nan Aluih. Nilai-nilai dalam Pepatah-Petitih Minangkabau dan Kaba Sabai Nan Aluih dijadikan muatan dengan menggunakan teknik bibliokonseling untuk meningkatkan keterampilan sosial pada mahasiswa di Prodi Bimbingan dan Konseling IAIN Bukittinggi. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Diperoleh keterangan mengenai keefektifan teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Pepatah-Petitih dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa (2) Diperoleh keterangan mengenai keefektifan teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Kaba Sabai Nan Aluih dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa (3). Diperoleh keterangan mengenai teknik bibliokonseling dengan muatan manakah yang paling efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Comparison Group. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling IAIN Bukittingi Sumatera Barat berjumlah 108 responden. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Untuk menetapkan sampel peneliti membagikan skala keterampilan sosial pada semua mahasiswa. Dari hasil skala tersebut dipilih sampel penelitian secara acak sebanyak 30 mahasiswa yang skor keterampilan sosialnya berada pada kategori sedang. Kemudian dibagi dibagi menjadi kelompok 1 dan kelompok 2. Kelompok 1 berjumlah 15 orang mendapatkan intervensi berupa teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Pepatah-Petitih Minangkabau dan kelompok 2 berjumlah 15 orang mendapatkan intervensi berupa teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Kaba Sabai Nan Aluih. Instrumen yang digunakan yaitu skala keterampilan sosial. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif menggunakan mean hipotetic uji hipotesis 1 dan 2 menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji hipotesis 3 menggunakan Uji Mann-Whitney U Test sedangkan untuk mengetahui teknik yang lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial menggunakan uji N-Gain Score. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Uji hipotesis yang pertama didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.001 lt 0.05 ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang bermakna Model KIPAS dengan menggunakan teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Pepatah-Petitih Minangkabau efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa (2). Uji hipotesis yang kedua didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.001 lt 0.05 ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang bermakna model KIPAS dengan menggunakan teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Kaba Sabai Nan Aluih efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa (3). uji hipotesis yang ketiga didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.144 gt 0.05 ini berarti bahwa H0 diterima H1 ditolak yang bermakna tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pre test antara kelompok 1 dan kelompok 2 sedangkan uji hipotesis untuk kelompok post test didapatkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0.001 lt 0.05 ini berarti bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang bermakna terdapat perbedaan rata-rata skor post test antara kelompok 1 dan kelompok 2. Pada uji N-Gain untuk kelompok 1 yang mendapatkan intervensi berupa teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Pepatah Petitih Minangkabau didapatkan rata-rata skor sebesar 0.236 sedangkan untuk kelompok 2 yang mendapatkan intervensi berupa teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Kaba Sabai Nan Aluih didapatkan rata-rata skor sebesar 0.376 ini berarti bahwa teknik biblikonseling bermuatan nilai-nilai Kaba Sabai Nan Aluih lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan sosial mahasiswa dibandingkan teknik bibliokonseling bermuatan nilai-nilai Pepatah-Petitih Minangkabau. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan kepada konselor untuk menerapkan model KIPAS dengan teknik bibliokonseling bermuatan nilai budaya Minangkabau sebagai salah satu alternative pelayanan konseling dalam rangka mengembangkan potensi khususnya pengembangan keterampilan sosial pada konseli.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S3 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 29 Dec 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263245

Actions (login required)

View Item View Item