Suryati, Maria Eugenia Novita (2022) Peranan Upacara Adat Tiwu Mbojo untuk melestarikan lingkungan pesisir dan perikanan berkelanjutan di Desa Kelitembu Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende / Maria Eugenia Novita Suryati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Maria Eugenia Novita Suryati. 2022. Peranan Upacara Adat Tiwu Mbojo Untuk Melestarikan Lingkungan Pesisir Dan Perikanan Berkelanjutan Di Desa Kelitembu Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende. Pembimbing (II) Prof. Dr. Sumarmi M.Pd dan Pembimbing (I) Prof. Dr. Drs.Dwiyono Hari Utomo M.Pd M.Si Manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi satu sama lain Selain manusia mengelola dan memanfaatkan alam untuk kebutuhan sehari-hari manusia juga harus bertangung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pemanfaatan lingkungan oleh manusia terkadang dapat menyebabkan kerusakan Perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sekitarnya salah satu acar pelestarian yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada pada daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi peranan upacara adat Tiwu Mbojo yang dilaksanakan di desa Kelitembu kabupaten Ende terhadap pelestarian lingkungan pesisir dan perikanan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan yang merupakan hasil wawancara mendalam dengan beberapa informan terpilih. Rancangan penelitian ini mengunakan perspektif etnografi etnografi adalah desain penelitian kualitatif peneliti menggambarkan dan menafsirkan pola berbagi dan mempelajari nilai-nilai perilaku kepercayaan dan bahasa kelompok budaya baik sebagai proses maupun sebagai hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Peranan upacara adat Tiwu Mbojo terhadap pelestarian lingkungan pesisir dan perikanan berkelanjutan dapat dikatakan efektif karena masyarakat adat sudah mengenal adat yang telah berlaku secara turun-temurun akan secara sadar mematuhi karena mengetahui denda adat dan sangsi sosial yang akan didapat tidaklah ringan. Nelayan asli masyarakat desa kelitembu dan masyarakat adat selalu patuh pada aturan adat yang lain namun jika ada masyarakat luar yang melanggar dan mengetahui hukum adat yang berlaku akan tetap dikenai sangsi adat. Selain hukum adat adapula keterlibatan apparat berwajib dalam menangkap dan memberi hukuman bagi para pelanggar.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Geografi (GEO) > S2 Pendidikan Geografi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 13 Jun 2022 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2022 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263122 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |