Sugiharto (2021) Strategi implementasi work -based learning melalui pelaksanaan praktik kerja lapangan di sekolah menengah kejuruan (studi multikasus pada kompetensi keahlian teknik dan bisnis sepeda motor di SMKN 1 Bendo Kabupaten Magetan dan SMKN 1 Geger Kabupaten Madiun) / Sugiharto. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
ABSTRAK Sugiharto. 2021. Strategi Implementasi Work-Based Learning Melalui Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Sekolah Menengah Kejuruan (Studi Multikasus pada Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor di SMKN 1 Bendo Kabupaten Magetan dan SMKN 1 Geger Kabupaten Madiun). Tesis Program Studi Pendidikan Kejuruan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Yoto S.T. M.Pd. MM (2). Dr. Widiyanti M.Pd. Kata Kunci Work-Based Learning Praktik Kerja Lapangan Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Sekolah Menegah Kejuruan. Pekerjaan merupakan sebuah realita yang harus dilakukan oleh semua orang dengan adanya pekerjaan ekonomi akan tercukupi dan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Sekolah menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu institusi pendidikan yang lulusannya dapat langsung terjun kedunia kerja. Permasalahan yang ada yaitu pada kenyataannya pengangguran banyak didominasi oleh lulusan SMK itu sendiri. Laporan dari Badan pusat Statistik menyatakan Tingkat Pengangguran Terbuka per Agustus 2021 untuk SMK yaitu 11 13%. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu bagian untuk mencapai tujuan pembangunan dan menekan angka pengangguran maka dari itu perlu adanya perbaikan SDM Indonesia. Salah satu solusi mengatasi masalah tersebut yaitu dengan strategi implementasi Work-Based Learning (WBL) melalui Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mendeskripsikan tentang perencanaan pelaksanaan evaluasi faktor pendukung dan penghambat faktor penyebab keberhasilan implementasi WBL-PKL faktor penyebab dan solusi yang dilakukan SMK untuk mengatasi kesenjangan antara kompetensi lulusan SMK dan tuntutan kompetensi yang dibutuhkan oleh IDUKA dan dampak implementasi WBL-PKL di SMK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian Multi Cases. Sumber data dari kepala sekolah wakil kepala sekolah bidang humas ketua kompetensi keahlian TBSM ketua pokja WBL-PKL guru pembimbing WBL-PKL dan instruktur WBL-PKL. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara bebas dan mendalam dokumentasi dan observasi. Data yang diperoleh kemudian di analisis. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan strategi implementasi WBL-PKL yaitu membuat MoU bersama industri yang linear memiliki peralatan praktik industri yang menunjang WBL-PKL dan persiapan peserta didik dimulai dari kegiatan sosialisasi dan pembekalan tentang WBL-PKL. Pelaksanaan strategi implementasi WBL-PKL yaitu dilaksanakan secara struktural pelaksanaan WBL-PKL selama 6 bulan dan adanya penjemputan setelah peserta didik selesai WBL-PKL. Evaluasi strategi implementasi WBL-PKL yaitu penilaian kerja oleh industri dan penilaian dari guru pembimbing. Semetara faktor pendukung dan penghambat Implementasi WBL-PKL yaitu semangat dan dukungan penuh oleh seluruh warga sekolah dan keterbatasan persediaan di industri sebagai lokasi WBL-PKL. Faktor penyebab keberhasilan implementasi WBL-PKL meliputi kesadaran yang tinggi untuk memberikan pelayanan maksimal dari seluruh warga sekolah dan adanya komunikasi dan koordinasi secara intensif antara instrukstur industri dan guru pembimbing. Faktor tuntutan kompetensi lulusan yang dibutuhkan oleh IDUKA yaitu diharapkan lulusan SMK sehat jasmani dan rohani yang memiliki kompetensi soft skill dan kompetensi hard skill. Adapun solusi yang dilakukan oleh pihak SMK untuk mengatasi kesenjangan antara kompetensi lulusan SMK dan tuntutan kompetensi yang dibutuhkan IDUKA yaitu melibatkan pihak industri secara langsung dalam setiap tahapan proses kegiatan pembelajaran praktik peserta didik mulai dari adanya penyelarasan kurikulum industri. Mengundang pihak industri menjadi guru tamu dari industri minimal sebulan sekali. Melaksanakan kegiatan diklat dan sertifikasi guru produktif sesuai ketentuan industri secara periodik dan terencana. Melaksanakan magang guru di industri. Melaksanakan praktik kerja lapangan di bengkel resmi AHASS untuk kelas XI selama 6 bulan. Melaksanakan uji kompetensi pada kelas XII sesuai standart kompetesi yang sudah ditentukan oleh pihak industri. Selanjutya dampak implementasi WBL-PKL yaitu nama SMK akan lebih dikenal industri akan terbantu dengan adanya peserta didik dan dapat meningkatkan produksinya guru akan mendapatkan pengalaman dan dapat mengimplementasikan pada pembelajaran di sekolah serta peserta didik dapat mendapatkan kompetensi di industri. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih memahami kajian fokus penelitian ini dan literasinya
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik (FT) > S2 Pendidikan Kejuruan |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Jan 2021 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/263093 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |