Hubungan keterampilan penalaran dan argumentasi ilmiah dengan hasil belajar kognifif mahasiswa biologi pada mata kuliah Fisiologi tumbuhan dalam penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) / Maisuna Kundariati - Repositori Universitas Negeri Malang

Hubungan keterampilan penalaran dan argumentasi ilmiah dengan hasil belajar kognifif mahasiswa biologi pada mata kuliah Fisiologi tumbuhan dalam penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) / Maisuna Kundariati

Kundariati, Maisuna (2022) Hubungan keterampilan penalaran dan argumentasi ilmiah dengan hasil belajar kognifif mahasiswa biologi pada mata kuliah Fisiologi tumbuhan dalam penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) / Maisuna Kundariati. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kualifikasi lulusan peserta didik diatur dalam KKNI menjelaskan bahwa peserta didik strata satu berada pada level enam. Tingkatan ini dapat dicapai oleh peserta didik program sarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang dengan menempuh sejumlah SKS. Salah satu mata kuliah wajib yang ditempuh peserta didik adalah Fisiologi Tumbuhan. Selain itu KKNI level enam dapat dicapai dengan penguasaan sejumlah keterampilan abad ke-21. Hal ini diperlukan bagi peserta didik untuk dapat berkompetisi secara global di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan menurunnya kebutuhan tenaga manusia. Keterampilan penalaran ilmiah adalah kegiatan untuk mengeksplorasi masalah secara sistematis memformulasikan serta menguji coba hipotesis mengontrol dan memanipulasi variabel dan mengevaluasi hasil eksperimen sedangkan keterampilan argumentasi adalah aspek individu pada argumen sebagai pembenaran klaim melalui penggunaan bukti dan penalaran. Kedua keterampilan ini penting diberdayakan agar lulusan pendidikan tinggi memiliki keterampilan yang memadai saat di dunia kerja. Penguasaan peserta didik terhadap keterampilan diyakini juga berpengaruh terhadap hasil belajar kognitifnya. Hasil belajar peserta didik merupakan gambaran kemampuan yang diperoleh peserta didik dari hasil penilaian proses belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Bloom and Krathwohl (2001) mendefinisikan dimensi pengetahuan terdiri dari enam aspek yang meliputi knowing understanding applying analyzing evaluating dan creating. Hasil belajar yang maksimal dapat dicapai apabila pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan berbagai unsur salah satunya adalah model pembelajaran. Model pembelajaran yang telah terbukti dapat memberdayakan keterampilan abad ke-21 adalah Problem-based Learning (PBL). Model pembelajaran Problem-based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada proses pemecahan masalah secara berkolaborasi pada kelompok kecil. Selain itu peningkatan kualitas proses dan output pembelajaran dapat diupayakan dengan menerapkan lesson study. Lesson study adalah model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegialitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Kendala yang dialami oleh pendidikan saat ini adalah proses pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam jaringan. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi dan mencegah penyebaran virus Covid-19. Meskipun demikian kondisi pelaksanaan sistem pendidikan yang saat ini tengah terjadi hendaknya tidak mengesampingkan proses-proses pemberdayaan keterampilan peserta didik termasuk keterampilan abad 21. Hal ini bertujuan agar peserta didik mampu untuk bersaing secara global setelah mereka menyelesaikan pendidikannya dan penting untuk memberdayakan keterampilan tersebut oleh karena itu diperlukan suatu kajian yang mengungkap hubungan antarvariabel dalam pendidikan. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik S1 Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Sampel terdiri dari 30 peserta didik S1 Pendidikan Biologi offering C yang sedang menempuh mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Data penelitian diperoleh melalui prates pascates dan tes formatif keterampilan penalaran ilmiah argumentasi ilmiah dan hasil belajar kognitif di setiap minggu. Analisis data pada penelitian ini menggunakan korelasi Pearson dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan keterampilan penalaran ilmiah peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan Problem-Based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan perolehan n-gain score keterampilan penalaran ilmiah peserta didik pada capaian prates dan pascates sebesar 0 65 dengan kategori sedang. Rerata capaian penalaran ilmiah pada tes awal tengah dan akhir secara berturut-turut yaitu 54 17 63 13 dan 72 56. Terdapat peningkatan keterampilan argumentasi ilmiah peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan Problem-Based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan perolehan n-gain prates dan pascates keterampilan argumentasi ilmiah yaitu sebesar 0 46 dengan kategori sedang. Terdapat peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan Problem-Based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan perolehan n-gain score menggunakan rerata prates (50 93) dan pascates (72 48) hasil belajar kognitif peserta didik pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Hasil perhitungan menunjukkan n-gain score sebesar 0 44 dengan kategori sedang. Rerata nilai tes awal sebesar 60 50 tes tengah 61 67 dan tes akhir 64 00. Tidak terdapat hubungan keterampilan penalaran ilmiah (X1) dengan hasil belajar kognitif (Y) peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan Problem-Based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0 303 gt 0 05 yang berarti H1 ditolak dan H0 diterima. Tidak terdapat hubungan keterampilan argumentasi ilmiah (X2) dengan hasil belajar kognitif (Y) peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan Problem-Based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0 385 gt 0 05 yang berarti H1 ditolak dan H0 diterima. Terdapat hubungan keterampilan penalaran ilmiah (X1) dengan argumentasi ilmiah (X2) peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan Problem-Based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0 001 lt 0 05 yang berarti H1 diterima dan H0 ditolak. Keterampilan penalaran ilmiah dan argumentasi ilmiah berhubungan dengan derajat hubungan sedang. Nilai R square sebesar 0 309 menunjukkan bahwa keterampilan penalaran ilmiah berkontribusi terhadap keterampilan argumentasi ilmiah sebesar 30 9% sedangkan sisanya dari faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini. Tidak terdapat hubungan keterampilan penalaran dan argumentasi ilmiah tidak berhubungan dengan hasil belajar kognitif peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan pada penerapan model pembelajaran Problem-based Learning (PBL) yang ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0 402 gt 0 05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan penalaran ilmiah argumentasi ilmiah dan hasil belajar kognitif peserta didik biologi pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan dalam penerapan model pembelajaran Problem-based Learning (PBL). Tidak terdapat hubungan antara penalaran ilmiah dengan hasil belajar kognitif argumentasi ilmiah dengan hasil belajar kognitif dan penalaran ilmiah dan argumentasi ilmiah dengan hasil belajar kognitif. Akan tetapi terdapat hubungan antara keterampilan penalaran ilmiah dengan argumentasi ilmiah.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 20 May 2022 04:29
Last Modified: 09 Sep 2022 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/263057

Actions (login required)

View Item View Item