Santoso, Hajar Ahmad (2021) Metakognisi siswa dalam pemecahan masalah program linier ditinjau dari kemampuan matematika / Hajar Ahmad Santoso. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Sukses atau gagalnya pemecahan masalah seseorang dapat dilihat melalui kognisi atau metakognisi yang dilakukan sebelum selama dan setelah pemecahan masalah. Pemecahan masalah merupakan kegiatan yang dilakukan siswa untuk mencari soulusi dari permasalahan yang dihadapi. Sedangkan metakognisi merupakan kesadaran tentang strategi berpikir setiap individu hal tersebut ditandai dengan mengetahui kapan bagaimana dan mengapa menggunakan strategi tersebut. Pemecahan masalah dan metakognisi sejatinya saling berhubungan. Pemecahan masalah dibutuhkan dalam melaksanakan tugas atau mencari solusi dari suatu masalah sedangkan metakognisi diperlukan untuk memahami bagaimana tugas tersebut dapat dilaksanakan. Program linear merupakan salah satu metode dalam menentukan solusi optimal dari suatu permasalahan linear. Penggunaan prinsip ndash prinsip program linier dapat diterapkan dalam bidang ekonomi kesehatan dan lain sebagainya. Materi program linier berada pada Kurikulum 2013 Satuan Pendidikan yang memuat dua Kompetensi dasar. Oleh karena itu materi ini perlu diajarkan kepada siswa untuk memenuhi kompetensi dasar selama mereka belajar pada jenjang SMA. Pengajaran tentang program linier di sekolah juga perlu memperhatikan tentang pemecahan masalah agar siswa mampu mengenali masalah program linier yang ada disekitar mereka dan mampu menyelesaikan masalah tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa berkemampuan matematika tinggi sedang dan rendah dalam memecahkan masalah program linier. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang siswa dengan kemampuan matematika berbeda. Subjek diminta untuk menyelesaikan Tugas Pemecahan Masalah (TPM) secara tertulis dan menyuarakan pikirannya (think aloud). Data think aloud setiap subjek ditriangulasi dengan data wawancara subjek. Data yang telah valid difokuskan pada aspek (1) kesadaran metakognisi (2) pengaturan metakognisi dan (3) evaluasi metakognisi. Ditemukan bahwa ketiga subjek dapat memecahkan masalah matematika yang telah diberikan. Subjek dengan kemampuan matematika tinggi memenuhi ketiga komponen metakognisi. Akan tetapi pada TPM 1 subjek dengan kemampuan matematika tinggi melakukan kesalahan ketika mengambil keputusan terkait solusi yang dicari yaitu waktu yang tersedia pada masing ndash masing mesin. Subjek dengan kemampuan matematika sedang mampu memenuhi ketiga komponen metakognisi. Subjek dengan kemampuan matematika sedang memecahkan masalah secara hati ndash hati. Kelemahan dari subjek ini terletak pada evaluasi metakognisi. Subjek dengan kemampuan matematika sedang tidak memiliki keingintahuan yang tinggi sehingga merasa cepat puas dengan solusi yang telah ditemukan. Subjek dengan kemampuan matematika rendah mampu memenuhi ketiga komponen metakognisi. Subjek dengan kemampuan matematika rendah memerlukan waktu yang lama untuk mengambil keputusan terkait rencana yang telah dibuat. Subjek dengan kemampuan matematika rendah cenderung menggunakan cara trial-and-error selama proses pemecahan masalah. Meskipun demikian subjek dengan kemampuan matematika rendah tidak mampu mencari alternative jawaban lain dan merasa puas dengan solusi yang telah ditemukan.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika |
| Depositing User: | library UM |
| Date Deposited: | 28 Apr 2021 04:29 |
| Last Modified: | 09 Sep 2021 03:00 |
| URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/262993 |
Actions (login required)
 |
View Item |