Model pembelajaran blended learning pendidikan Anak usia dini pada masa new normal (studi kasus di TK golden kids Kabupaten Pasuruan) / Hanifa Hafiza - Repositori Universitas Negeri Malang

Model pembelajaran blended learning pendidikan Anak usia dini pada masa new normal (studi kasus di TK golden kids Kabupaten Pasuruan) / Hanifa Hafiza

Hafiza, Hanifa (2021) Model pembelajaran blended learning pendidikan Anak usia dini pada masa new normal (studi kasus di TK golden kids Kabupaten Pasuruan) / Hanifa Hafiza. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

RINGKASAN Hafiza Hanifa. 2021. Model Pembelajaran Blended Learning Pendidikan Anak Usia Dini Pada Masa New Normal (Studi Kasus Di TK Golden Kids Kabupaten Pasuruan). Tesis. Program Studi S2 Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. H. M. Zainuddin M.Pd. (2) Prof. Dr. H. Imron Arifin M.Pd. Kata Kunci Model Pembelajaran Blended Learning Belajar Dari Rumah Dan Tatap Muka Terbatas Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model Belajar Dari Rumah (BDR) dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di TK Golden Kids Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini guna untuk memberikan pengetahuan dan literatuur bagi para pendidik Taman Kanak-kanak dan orang tua/wali peserta didik khususnya untuk mengetahui model pembelajaran blended learning pada masa new normal. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian kualitatif dengan fokus penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berperanserta wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction) penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan serta verifikasi (conclusion drawing and verification). Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa Uji Kredibility Uji Tranferability Uji Dependability Uji Konfirmability. Hasil penelitian pada TK Golden Kids Kabupaten Pasuruan menggunakan model pembelajaran blended learning yaitu menggunakan model Belajar Dari Rumah (BDR) dan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) secara bergantian. Pendidik/wali kelas membuat jadwal pembelajaran blended learning setiap 1 minggu sekali. Sebelum melakukan perencanaan pendidik kerap mengikuti seminar diklat webinar dan rapat koordinasi terkait pembelajaran. Sarana yang perlu dipersiapkan berupa Hp Komputer atau laptop serta jaringan internet. Selain itu pendidik dan orang tua/wali bekerjasama dalam pengkondisian ketika belajar di rumah melalui grup WhatsApp dengan menyiapkan bahan ajar berupa vidio pembelajaran pesan suara dan pesan tertulis. Pada pembelajaran online pendidik meminta orang tua/wali memahami kegiatan yang akan dilakukan peserta didik. Pendidik meminta peserta didik melihat vidio yang sudah dikirim. Bahan ajar workseet berupa benda nyata dan workseet smallclass. Dengan pendampingan orang tua/wali dan pendidik diakhir pekan melalui aplikasi zoom atau google meet. Evaluasi yang di lakukan di TK Golden Kids Kabupaten Pasuruan saat belajar dari rumah diantaranya 1) mencatat perkembangan peserta didik dibuku catatan. 2) Melalui foto dan vidio kegiatan peserta didik saat dirumah. 3) Pendidik mengamati melalui zoom atau google meet di akhir pekan. Perencanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) yaitu dengan mengikuti arahan pemerintah seperti kesiapan sarana dan prasaran izin orang tua/wali pembagian peserta didik pengkodisian kelas menjaga jarak dan memakai masker. Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) menggunakan kebiasaan baru seperti mencuci tangan pengelolaan kelas dan melaksanakan 1 kegiatan. Saat Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) lembaga seminggu sekali melakukan evaluasi. Untuk penilaian pembelajaran pendidik mengamati langsung ketika peserta didik di sekolah. Dicatat bisa dalam bentuk narasi atau catatan anekdot. Hasil karya anak ketika bersekolah juga menjadi bahan penilaian perkembangan peserta didik. Faktor pengambat Belajar Dari Rumah (BDR) diantaranya kemampuan pendidik dalam membuat vidio yang menarik dan menyenangkan kurangnya pengalaman orang tua/wali. Sedangkan faktor pendukung fasilitas yang ada disekitar rumah workseet pendampingan orang tua/wali dan pendidik kerjasama antara orang tua dan pendidik. Adapun faktor penghambat saat pembelajaran tatap muka terbatas yaitu waktu yang terbatas peserta didik kurang konsentrasi pengurangan interaksi dan orang tua. Sedangkan yang faktor pendukung pembelajaran tatap muka terbatas diantaranya 1) adanya sarana dan prasarana lingkungan yang aman luas dan kondusif 2) Tersedianya media bahan ajar dan fasilitas disekitar lingkungan sekolah ini yang dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan sehingga anak belajar lebih aktif dan kreatif. 3) Serta pendidik yang sudah divaksinasi. 4) Keterlibatan orang tua/wali dalam menyiapkan workseet. 5) Motivasi Belajar.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah (KSDP) > S2 Pendidikan Anak Usia Dini
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 05 Jan 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/262939

Actions (login required)

View Item View Item