Penerapan model pembelajaran kooperatif problem posing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Malang / Karomatul Ulfa - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan model pembelajaran kooperatif problem posing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Malang / Karomatul Ulfa

Ulfa, Karomatul (2010) Penerapan model pembelajaran kooperatif problem posing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Malang / Karomatul Ulfa. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Abstrak Ulfa Karomatul. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Problem Posing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Malang. Skripsi Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dra. Sunarmi M.Pd. (II) Dra. Amy Tenzer M.S. Kata kunci model pembelajaran kooperatif problem posing kemampuan berpikir kritis hasil belajar. Salah satu tujuan dari mata pelajaran biologi yang tercantum dalam Standar Isi Tahun 2006 adalah siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 30 Januari sampai tanggal 10 Pebruari 2009 di kelas XI IPA 1 dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA 1 masih rendah (persentase pertanyaan siswa dengan level kognitif C4 sebesar 33 3% dan level kognitif C1-C3 sebesar 66 7%). Jawaban siswa juga kurang lengkap dan sistematis. Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampu- an berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif problem posing. Model pembelajaran kooperatif problem posing merupakan suatu model pembelajaran yang menekan-kan pada kegiatan merumuskan (membuat soal) dan memungkinkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Januari sampai 17 April 2009 di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Malang. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 17 siswa dan 25 siswi. Data yang diamati yaitu kemampuan berpikir kritis yang meliputi ke- mampuan bertanya dan menjawab siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 8 Malang. Kemampuan berpikir kritis dinilai dengan tes dan non tes. Kemampuan berpikir kritis yang dinilai dengan tes adalah kemampuan siswa saat menjawab soal tes akhir siklus. Hasil tes dinilai dengan rubrik dan tanpa rubrik. Kemampuan ber- pikir kritis yang dinilai dengan non tes adalah kemampuan bertanya dan men- jawab siswa saat pembelajaran berlangsung yang meliputi pertanyaan dan jawaban siswa dalam Lembar Problem Posing (LPP) II dan saat diskusi kelas serta pertanyaan siswa dalam LPP I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa mengalami peningkatan pada siklus II baik kemampuan bertanya dan menjawab secara individual kelompok maupun klasikal. Persentase kemampuan berpikir kritis siswa yang dilihat dari kemampuan membuat pertanyaan level kognitif C4 secara individual meningkat dari siklus I sebesar 38 1% menjadi 42 9% pada siklus II dan secara kelompok meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II. Skor kemampuan bertanya klasikal meningkat dari 2 4 pada siklus I menjadi 3 5 pada siklus II. Pada siklus II persentase kemampuan berpikir kritis siswa yang ditinjau dari kemampuan menjawab mengalami peningkatan. Kemam- puan berpikir siswa secara individual yang dinilai melalui tes meningkat dari 35 7% pada siklus I menjadi 50% pada siklus II untuk kategori sangat baik. Kemampuan berpikir kritis siswa secara kelompok yang dinilai melalui non tes mengalami peningkatan dari 0% pada siklus I menjadi 50% pada siklus II untuk skor kemampuan menjawab 4. Skor kemampuan berpikir klasikal yang dinilai melalui non tes meningkat dari 3 1 pada siklus I menjadi 3 3 pada siklus II dan yang melalui tes meningkat dari kategori baik (74 6) pada siklus I menjadi sangat baik (81 2) pada siklus II. Rata-rata hasil belajar klasikal mengalami peningkatan dari 84 7 pada siklus I menjadi 88 8 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan beberapa hal antara lain 1) bagi guru yang siswanya memiliki kemampuan berpikir kritis yang rendah dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif problem posing untuk meningkat-kan kemampuan berpikir kritis siswa 2) model pembelajaran kooperatif problem posing dapat digunakan oleh guru untuk lebih mengaktifkan siswa pada saat diskusi kelas 3) pada pelaksanaan model pembelajaran problem posing guru harus lebih banyak memberikan pertanyaan level kognitif tingkat tinggi kepada siswa supaya lebih banyak siswa yang membuat pertanyaan dengan level kognitif tingkat tinggi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26148

Actions (login required)

View Item View Item