Kemampuan antimitotik ekstrak tapak dara (Catharantus roseus) pada spermatosit primer mencit (Mus musculus) / Risa Arifiyanti - Repositori Universitas Negeri Malang

Kemampuan antimitotik ekstrak tapak dara (Catharantus roseus) pada spermatosit primer mencit (Mus musculus) / Risa Arifiyanti

Risa Arifiyanti (2008) Kemampuan antimitotik ekstrak tapak dara (Catharantus roseus) pada spermatosit primer mencit (Mus musculus) / Risa Arifiyanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Arifiyanti Risa. 2006. Kemampuan Antimitotik Ekstrak Tapak Dara (Catharanthus roseus) pada Spermatosit Primer Mencit (Mus musculus). Skripsi Program Studi Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Pembimbing (I) Dr. agr. Moh. Amin M. Si (II) Dr. Dwi Listyorini M. Si. Kata kunci kemampuan antimitotik ekstrak tapak dara spermatosit primer mencit Penelitian tentang kemampuan antimitotik ekstrak tapak dara (Catharanthus roseus) terhadap spermatosit primer mencit (Mus musculus) telah dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak tapak dara menghambat pembelahan spermatosit primer belalang. Penghambatan tersebut disebabkan kandungan vinkaalkaloid dalam ekstrak tapak dara yang berfungsi sebagai zat antimitotik. Uji kemampuan antimitotik pada spermatosit mamalia belum pernah dilakukan sehingga penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kemampuan antimitotik ekstrak tapak dara dalam menghambat pembelahan dan menyebabkan kecacatan pembelahan spermatosit primer mencit. Jika ekstrak tersebut mampu menghambat maka diharapkan dapat diaplikasikan untuk mengontrol hama dalam hal ini sebagai zat antifertilitas. Penelitian dilakukan dengan cara merendam spermatosit primer mencit di dalam medium TCM-199 ekstrak tapak dara dengan konsentrasi akhir 0 005% atau di dalam medium TCM-199 tanpa ekstrak tapak dara kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya dengan perbesaran 10 x 40. Perlakuan dan kontrol masing-masing menggunakan 10 sampel. Pengamatan dilakukan terhadap morfologi sel dan kecepatan pembelahannya selama anafase. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tapak dara menghambat pembelahan (thit 10 4468442 t 0 05 2 10) dan menyebabkan kecacatan pembelahan spermatosit primer mencit berupa gagal membelah sebesar 60 %. Hasil ini menunjukkan potensi ekstrak tapak dara sebagai agen pengendali hama terutama hama dari kelas mamalia.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 09 Apr 2008 04:29
Last Modified: 09 Sep 2008 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/26074

Actions (login required)

View Item View Item