Fivin Lisarifah (2009) Penerapan pembelajaran kooperatif model think pair share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ampelgading Kabupaten Malang / Fivin Lisarifah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Sejak diperkenalkannya Kurikulum 2004 atau biasa disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi maka teori-teori belajar pendekatan pembelajaran dan model-model pembelajaran berkembang dengan sangat pesat dan mulai diterapkan di berbagai sekolah di Indonesia. Penerapan teori-teori belajar pendekatan pembelajaran dan model-model pembelajaran tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu contoh model pembelajaran yang berkembang adalah pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS). TPS pertama kali dikenalkan pada tahun 1981 di Universitas Maryland oleh Prof. Frank Lyman. Pembelajaran dengan menggunakan TPS mengharuskan siswa untuk bekerja berpasangan satu sama lain sehingga akan tercipta suatu situasi belajar yang menyenangkan. Melalui suasana yang menyenangkan diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk memahami materi yang sedang diajarkan dengan demikian maka pemahaman siswa terhadap materi tersebut akan lebih baik. Selain itu dengan bekerja berpasangan maka siswa akan belajar untuk bekerjasama dengan siswa lain dan menghindari sifat egois dan egosentris. Susilo (2005) menyebutkan bahwa TPS terdiri dari 4 tahap yaitu guru memberikan pertanyaan siswa berpikir secara individu siswa berdiskusi dengan pasangannya dan siswa berbagi jawaban dengan seluruh anggota kelas. KBK sudah diterapkan sejak tahun 2004 sampai sekarang akan tetapi pada kenyataannya masih ditemukan sekolah-sekolah yang belum menerapkannya atau sudah menggunakan KBK namun pelaksanaannya masih kurang sesuai dengan KBK misalnya saja SMP Negeri I dan 2 Ampelgading serta SMA Ampelgading. Kurikulum 2004 mengharapkan adanya student-centered dalam proses pembelajarannya akan tetapi pada kenyataannya pada sekolah tersebut pembelajaran masih berpusat pada guru yang ditandai dengan seringnya ceramah dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Ampelgading dapat diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran guru lebih banyak aktif daripada siswanya sehingga siswa nampak lebih pasif. Hal ini akan berdampak pada hasil belajarnya yang belum terlalu membanggakan. Peneliti merasa metode TPS cocok untuk diterapkan di SMP Negeri 2 Ampelgading. Hal ini disebabkan di SMP ini aktivitas dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Pada saat pembelajaran masih tampak guru yang lebih banyak berperan dan hasil belajar siswa masih rendah ditandai dengan lebih dari 40% yang kemampuan belajarnya berada di bawah SKBM (SKBM 75). TPS diterapkan dengan harapan setiap siswa akan mau berpikir bekerja berpasangan dan berbagi jawabannya dengan seluruh siswa yang berada di dalam kelas sehingga hal ini akan membantu siswa dalam mempelajari materi. Hal ini nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tersebut. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh TPS dalam meningkatkan aktivitas motivasi dan hasil belajar siswa dan berbagai penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model TPS dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 2 Ampelgading kelas VIII a tahun pelajaran 2007/2008. Jumlah siswa sebanyak 24 siswa 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Data diambil dengan menggunakan teknik wawancara tes dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan 2 siklus dengan masing-masing siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan waktu untuk satu pertemuan adalah 2X45 menit. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ampelgading dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model TPS. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keaktifan dalam melakukan praktikum mengerjakan LKS bekerja secara berkelompok presentasi bertanya dan menanggapi pada saat dilakukan presentasi. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa pada postes yang dilakukan pada tiap akhir siklus. Aktivitas siswa pada siklus I adalah sebesar 53 82% dan pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 60 44% atau mengalami kenaikan sebesar 15 62% sedangkan untuk hasil belajar pada siklus I sebesar 70 80% dan pada siklus II mengalami kenaikan menjadi 95 83% atau dapat dikatakan naik 25.03% atau dapat dikatakan apabila pada siklus I belum tuntas kelas pada siklus II sudah tuntas kelas. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ampelgading. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka peneliti dapat menyarankan kepada guru untuk menerapkan metode TPS pada mata pelajaran atau pokok bahasan yang lain karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Ampelgading untuk pokok bahasan Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Biologi |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 03 Mar 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/26070 |
Actions (login required)
View Item |