Penerapan model pbl (problem based learning) untuk meningkatkan kemampuan berpikir interdisipliner dan hasil belajar biologi siswa kelas xi mipa 7 di SMA Negeri 1 Malang / Firnindia Putri - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan model pbl (problem based learning) untuk meningkatkan kemampuan berpikir interdisipliner dan hasil belajar biologi siswa kelas xi mipa 7 di SMA Negeri 1 Malang / Firnindia Putri

Putri, Firnindia (2021) Penerapan model pbl (problem based learning) untuk meningkatkan kemampuan berpikir interdisipliner dan hasil belajar biologi siswa kelas xi mipa 7 di SMA Negeri 1 Malang / Firnindia Putri. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kemampuan berpikir interdisipliner adalah kemampuan yang melatih siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan dan cara berpikir dalam dua atau lebih disiplin ilmu sehingga menghasilkan kemajuan kognitif seperti menjelaskan suatu fenomena memecahkan masalah atau menciptakan produk yang tidak mungkin dilakukan melalui cara disipliner tunggal saja. Kemampuan berpikir interdisipliner dapat diwujudkan melalui model PBL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penerapan model PBL (Problem Based Learning) untuk meningkatkan kemampuan berpikir interdisipliner dan hasil belajar biologi siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Malang. Target luaran yang ingin dicapai yaitu terwujudnya pembelajaran yang bermakna menyenangkan dan dapat memberikan dampak di kehidupan sehari ndash hari siswa terutama dalam pemilihan karir siswa di masa depan. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas di mana pengukuran yang dilakukan menggunakan desain penelitian mixed method concurrent nested (embedded). Pengambilan data kuantitatif bersamaan dengan data kualitatif selama 2 siklus pembelajaran. Selanjutnya data kuantitatif dianalisis dengan N-Gain skor sedangkan data kualitatif dianalisis secara deskriptif. Terdapat peningkatan keterlaksanaan model PBL sebesar 2% dari siklus 1 sebesar 96% ke siklus 2 sebesar 98% dan menunjukkan kriteria sangat terlaksana dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan model PBL efektif meningkatkan kemampuan berpikir interdisipliner. Pada indikator disciplinary grounding diketahui skor N-Gain siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan dari 0.6772 dengan kriteria sedang menjadi 0.7105 dengan kriteria tinggi. Pada indikator advancement throught integration diketahui skor N-Gain siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan dari 0.2719 dengan kriteria rendah menjadi 0.6825 dengan kriteria sedang. Pada indikator critical awareness diketahui skor N-Gain siklus 1 ke siklus 2 juga mengalami peningkatan dari 0.5644 dengan kriteria sedang menjadi 0.7433 dengan kriteria tinggi. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh peningkatan rerata skor N-Gain kemampuan berpikir interdisipliner siklus 1 ke siklus 2 dari 0.5045 dengan kriteria sedang menjadi 0.7121 dengan kriteria tinggi. Peningkatan tersebut dapat terjadi karena model PBL berorientasi pada permasalahan interdisipliner sehingga siswa dapat melampaui batasan dan metode dari suatu mata pelajaran untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri dalam menyelesaikan masalah interdisipliner. Model PBL dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah afektif kognitif dan psikomotor dari siklus 1 ke siklus 2. Rerata ketuntasan klasikal hasil belajar afektif siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan dari 95.4% menjadi 97.4% hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal hasil belajar afektif sudah tercapai. Ketuntasan klasikal indikator hasil belajar kognitif C1 siklus 1 ke siklus 2 mengalami kenaikan dari 75.8% menjadi 90.3% indikator hasil belajar kognitif C2 tidak mengalami kenaikan karena kedua siklus menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 87.1% indikator hasil belajar kognitif C3 mengalami kenaikan dari 66.7% menjadi 72.5% indikator hasil belajar kognitif C4 mengalami kenaikan dari 62.1% menjadi 79.2% indikator hasil belajar kognitif C5 tidak mengalami kenaikan karena kedua siklus menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 96.8% serta indikator hasil belajar kognitif C6 mengalami kenaikan dari 87.1% menjadi 93.5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh rerata ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif siklus 1 ke siklus 2 dari 79.3% ke 86.6%. Ketuntasan klasikal hasil belajar kognitif pada siklus 1 belum tercapai sedangkan sikklus 2 sudah tercapai. Peningkatan rerata ketuntasan klasikal hasil belajar psikomotor siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan dari 95.2% menjadi 96.8%. Hal tersebut disebabkan karena model PBL dapat melatih siswa untuk dapat memproduksi pengetahuannya sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuannya dari temuan sendiri bersama dengan kelompoknya. Proses pembelajaran tersebut dapat mengembangkan sikap siswa yaitu penalaran komunikasi berpikir analitis berpikir kritis dalam mengidentifikasi masalah memahami memecahkan masalah dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Pendidikan Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 13 Jul 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/259313

Actions (login required)

View Item View Item