Keberadaan bimbel brand image ditinjau dari aspek hukum perlindungan konsumen di era pendidikan 4.0/ Rengga Yudha Santoso - Repositori Universitas Negeri Malang

Keberadaan bimbel brand image ditinjau dari aspek hukum perlindungan konsumen di era pendidikan 4.0/ Rengga Yudha Santoso

Santoso, Rengga Yudha (2020) Keberadaan bimbel brand image ditinjau dari aspek hukum perlindungan konsumen di era pendidikan 4.0/ Rengga Yudha Santoso. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal. Lembaga bimbingan belajar adalah sesuatu lembaga nonformal yang memberikan bantuan kepada orang lain melalui orang-orang yang telah terdidik.Setiap lembaga bimbingan belajar yang merupakan penyedia jasa pasti memiliki nama atau merek. Brand image atau citra merek merupakan hal terpenting yang harus terdapat dalam sebuah produk baik itu produk berupa barang maupun jasa. Karena citra merek dapat menjadi gambaran atau refleksi dari suatu produk tersebut yang akan dipikirkan oleh seseorang(Ningsih, 2019).Menurut Wardhana, Putra, & Wahyudi(2012), dengan citra merek yang baik maka Primagama dapat dikenal konsumen dengan lebih baik sebagai bimbingan belajar yang terpercaya, begitu pula dengan kepercayaan konsumen terhadap Primagama mempunyai peranan yang penting pada konsumen untuk memutuskan memilih Primagama sebagai tempat bimbingan belajar. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Lembaga Bimbingan Brand Image adalah Lembaga Bimbingan Belajar yang dipercaya oleh konsumen untuk menggunakan jasa karena memiliki citra merek yang baik. Kabupaten Nganjuk memiliki beberapa bimbingan belajar yang telah dipercaya atau disebut Bimbel Brand Image antara lain Primagama, Ganesha Operation dan lain-lain. Berdasarkanddata Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Indonesia, di tahun 2018 terakhirtercatat, lembaga bimbingan belajar berjumlah 13.449, lembaga yang memiliki izin operasiberjumlah 11.209 lembaga atau sekitar 83,38%.sSementara jumlah peserta Bimbingan Belajar yang selanjutnya disebut bimbel mencapai 1.388.565 orang. Peserta terdiri dari siswa SD, SMP, SMA sampai pendidikan tinggi. Siswa pada jenjang SMA menempati urutan pertama yaitu sebesar 46,52%, kemudian diikuti tingkat pendidikan SMP sebesar 23,98%, SD119,84%(Kemendikbud, 2018). Siswa memilih mengikuti bimbel karenamerasa kemampuan yang didapatnya dalam sekolah masih kurang dengan bimbingan belajar,kemampuannya akan lebih diasah lagi. Eriany, Hernawati, & Goeritno(2013)melakukan penelitian terhadap 48 responden siswa yang mengikuti bimbel di PrimagamaSemarang dan hasilnya menunjukkan dari 48 responden didapat sekitar 89,12 persen mengikuti bimbel karena dipengaruhi oleh motivasi intrinsik atau dorongan dari internal mereka. Sementara sisanya 10,88 persen dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik (ekstrenal). Besarnya faktor intrinsik tersebut ada kemungkinan disebabkan adanya rasa ketakutan menghadapi ujian, kurang adanya rasa percaya diri, serta harapan yang tinggi untuk diterima ditingkat pendidikan yang lebih tinggi. Namun demikian, peranan orangtua maupun teman dan orang lain juga tidak bisa diabaikan meskipun hanya sekitar 10,88 persen. Menurut Setyawati, Ali, & Rasyid (2017)hasil penelitian tersebut mengungkapkan motivasi siswa SMP bergabung di bimbingan belajar adalah karena keinginan siswa untuk memperoleh pengetahuan yang lebih dan juga merasa kurang paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru di sekolah. Kurang pahamnya siswa terhadap materi yang disampaikan guru mengindikasikan masih terdapatnya efektifitas pembelajaran yang rendah. Hal ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Nugroho, 2008). Hasilpenelitian menyimpulkan bahwa salah satu alasan siswa memilih ikut lembaga bimbingan belajaradalah ingin lulus UN dan masuk universitas ternama. Keinginan siswa masuk universitas ternamajuga menjadi pendorong siswa mengikuti bimbingan belajar. Keinginan merupakan salah satuindikator niat.PenelitianManda(2015)mmenyimpulkan bahwa siswa kelas XII yang tidak mengikutibimbingan belajar beresiko mengalami kecemasan empatkkali lebih besar daripada siswa kelas XIIyang mengikuti bimbingan belajar. Perhitungan tersebut secara statistik adalahasignifikan. Hasil penelitian Cattleya(2005) diketahui beban kerja seorang guru selain melaksanakan tugas pokok dan fungsi, guru juga harus menjalankan tugas tambahan lainnya untuk memenuhi jam mengajar. Seorang guru yang sudah tersertifikasi harus memenuhi persyaratan 24 jam mengajar. Namun dalam pelaksanaannya seorang guru yang sudah tersertifikasi dapat melaksanakan tugas lebih dari 24 jam mengajar, dalam 1 (satu) minggu seorang guru bisa menerima beban mengajar hingga 37, 5 jam yaitu 24 jam mengajar diperoleh dari tatap muka dan 13,5 jam diperoleh dari tugas tambahan seperti piket, MGMP, wali kelas, pengembangan kurikulum dan lain-lain. Beban kerja berat ini pastilah dapat menimbulkan dampak buruk bagi pendidik yang berimbas pada transfer of learningpada peserta didiknya. Dampak ini mengakibatkan fenomena terjadi menjelang ujian SBMPTN,yaitu banyak lembaga bimbelmenjanjikan para siswa dipastikan lulus tes Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Adapun fenomena yang sering terjadi yaitu disaat sebuah lembaga bimbingan belajar ada yang memberi jaminan (guarantie) jika tidak masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) biaya pendidikan akan dikembalikan 100%.Pemberian jasa bimbingan belajar ini, bukan hanya karena kewajiban dan tanggung jawab moral dari lembaga bimbingan belajar untuk memberikan jasa bimbingan belajar kepada peserta didik/siswadalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, melainkan juga secara teknis yuridis.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial (FIS) > Departemen Hukum dan Kewarganegaraan (HKn) > S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Depositing User: library UM
Date Deposited: 04 Aug 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/255368

Actions (login required)

View Item View Item