Proses berpikir analitis siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender /Naela Nur Azizah - Repositori Universitas Negeri Malang

Proses berpikir analitis siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender /Naela Nur Azizah

Azizah, Naela Nur (2021) Proses berpikir analitis siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender /Naela Nur Azizah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Berpikir analitis adalah kemampuan memilah informasi, mengorganisasi serta menghubungkan bagaimana setiap unsur dalam masalah matematika saling terkait. Berpikir analitis akan terlihat ketika seseorang melakukan kegiatan pemecahan masalah. Dalam pembelajaran matematika, pemecahan masalah dapat berupa kegiatan menyelesaikan soal cerita. Fenomena yang terjadi, ditemukan banyak siswa mengalami kesalahan dalam memecahkan soal cerita materi program linear. Kesalahan tersebut muncul karena kurangnya pemahaman siswa dalam menentukan fungsi kendala, membuat sketsa grafik serta menentukan fungsi tujuan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa faktor gender mempengaruhi proses berpikir analitis siswa. Dengan demikian, terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah program linear dan sudut pandang gender menjadi perhatian peneliti untuk menganalisis proses berpikir analitis siswa dalam pemecahan masalah matematika ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir analitis siswa laki-laki dan perempuan dalam pemecahan masalah matematika materi program linear. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MAN 3 Tulungagung yaitu satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan berkemampuan matematika tinggi, satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan berkemampuan matematika sedang dan satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan berkemampuan matematika rendah yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu peneliti sendiri dan instrumen pendukung yaitu satu soal pemecahan masalah materi program linear serta pedoman wawancara yang telah disesuaikan dengan indikator berpikir analitis dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan siswa laki-laki dengan kemampuan matematika tinggi mampu memenuhi seluruh indikator proses berpikir analitis yaitu membedakan (differentiating), mengorganisasi (organizing) dan menghubungkan (attributing). Pada indikator membedakan (differentiating), siswa mampu menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal kemudian menyusun model matematika dengan benar. Pada indikator mengorganisasi (organizing), siswa mampu menentukan konsep matematika yang sesuai dengan permasalahan, serta mampu menentukan strategi atau cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Indikator yang ketiga yaitu menghubungkan (attributing), siswa mampu memberikan kesimpulan sesuai dengan masalah matematika yang disajikan. Kemudian siswa laki-laki dengan kemampuan matematika sedang dan rendah tidak memenuhi seluruh indikator berpikir analitis membedakan (differentiating), mengorganisasi (organizing) dan menghubungkan (attributing). Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman siswa dalam menentukan model matematika. Akibatnya siswa belum mampu menjabarkan strategi pemecahan masalah dan solusi yang sesuai dengan permasalahan yang diberikan. Siswa perempuan dengan kemampuan matematika tinggi mampu memenuhi seluruh indikator berpikir analitis membedakan (differentiating), mengorganisasi (organizing) dan menghubungkan (attributing). Pada indikator membedakan (differentiating), Siswa mampu memilah informasi dan menyusun model matematika yang sesuai dengan permasalahan. Pada indikator mengorganisasi (organizing), siswa mampu menentukan konsep matematika yang sesuai dengan permasalahan, serta mampu menentukan strategi atau cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah tersebut. Pada indikator menghubungkan (attributing), siswa mampu menarik kesimpulan sesuai dengan masalah matematika yang disajikan. Siswa perempuan dengan kemampuan matematika sedang hanya memenuhi indikator berpikir analitis yaitu membedakan (differentiating) dan mengorganisasi (organizing). Indikator membedakan (differentiating) ditunjukkan siswa pada saat memilah-milah informasi dari soal dan mengelompokkan informasi tersebut sehingga diperoleh model matematika yang benar. Indikator mengorganisasi (organizing) terlihat ketika siswa mengorganisasi model matematika kemudian membuat sketsa grafik hingga menentukan daerah penyelesaian. Indikator menghubungkan (attributing) tidak ditunjukkan oleh siswa karena siswa tidak menyelesaikan sesuai tujuan dari masalah yang diberikan. Siswa perempuan dengan kemampuan matematika rendah hanya memenuhi satu indikator berpikir analitis yaitu membedakan (differentiating). Siswa mampu menuliskan informasi yang mendukung untuk memecahkan masalah serta menyusun model matematika yang sesuai dengan permasalahan. Indikator mengorganisasi (organizing) dan menghubungkan (attributing) tidak ditunjukkan oleh siswa perempuan dengan kemampuan matematika rendah. Hal ini terjadi karena siswa kurang memahami sketsa grafik serta menentukan daerah penyelesaian. Akibatnya siswa tidak dapat menyelesaikan sesuai dengan tujuan dari masalah yang diberikan.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 08 Nov 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/254783

Actions (login required)

View Item View Item