Kemampuan berpikir kritis siswa smp kelas ix dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari tipologi kepribadian carl gustav jung / Fihrin Luqiyya Safitri - Repositori Universitas Negeri Malang

Kemampuan berpikir kritis siswa smp kelas ix dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari tipologi kepribadian carl gustav jung / Fihrin Luqiyya Safitri

Safitri, Fihrin Luqiyya (2021) Kemampuan berpikir kritis siswa smp kelas ix dalam memecahkan masalah sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari tipologi kepribadian carl gustav jung / Fihrin Luqiyya Safitri. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Era-21 saat ini keberadaan matematika sangatlah penting khususnya dalam dunia pendidikan untuk menghadapi beragam rintangan dalam kehidupan sehari-hari. Masalah matematika dalam kehidupan sehari-hari umumnya disajikan berupa persoalan non rutin yang mengharuskan siswa untuk berpikir kritis. Pada Kurikulum 2013 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel merupakan salah satu materi dalam pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah Pertama yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan erat kaitannya dengan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis siswa dapat dideteksi dengan menginterpretasi data yang dikumpulkan melalui observasi pada tipe kepribadian siswa. Kepribadian siswa dapat menggambarkan suatu hal yang dipikirkan dirasakan dan diungkapkan melalui tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas IX dalam memecahkan masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari tipe kepribadian Tipologi Carl Gustav Jung. Sumber data utama dalam penelitian ini berupa data deskriptif. Penelitian ini melibatkan siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020/2021 yang dilakukan secara daring. Instrumen utama pada penelitian ini yaitu peneliti sendiri sedangkan untuk instrumen bantu meliputi lembar hasil jawaban pedoman wawancara dan angket tes kepribadian siswa. Masalah yang diberikan pada penelitian ini yaitu masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang memuat indikator berpikir kritis yaitu klarifikasi assesmen strategi/taktik dan penyimpulan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis calon subjek dalam memecahkannya dengan mengklasifikasikan berdasarkan tipe kepribadian siswa. Angket tes kepribadian yang diberikan menggunakan angket JEPQRS (Junioe Eysenck Personality Questionare Revised-Short Form) untuk mengetahui tipe kepribadian masing-masing siswa yang terdiri dari kepribadian ekstrovert dan kepribadian introvert. Pengumpulan data dilakukan dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal tes berpikir kritis materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan tes kepribadian melalui daring. Setelah itu peneliti memilih subjek penelitian berdasarkan skor tertinggi siswa sebanyak 4 siswa yaitu 2 siswa berkepribadian ekstrovert dan 2 siswa berkepribadian introvert. Peneliti melakukan wawancara kepada subjek penelitian guna mengetahui kemampuan berpikir kritisnya dalam memahami dan memecahkan soal permasalahan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel yang mungkin sulit diperoleh hanya dari hasil pekerjaannya. Setelah diperoleh data hasil penelitian peneliti melakukan analisis data guna mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas IX dalam memecahkan masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel ditinjau dari tipe kepribadian tipologi Carl Gustav Jung yang terdiri dari tipe kepribadian ekstrovert dan tipe kepribadian introvert. Siswa berkepribadian introvert cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dalam memecahkan masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel daripada siswa berkepribadian ekstrovert. Siswa berkepribadian ekstrovert mengalami ketidakkonsistenan pada hasil jawabannya dari tahap klarifikasi hingga tahap penyimpulan dan cenderung tergesa-tergesa tanpa mengecek ulang jawabannya. Hal itu disebabkan karena siswa berkepribadian ekstrovert memiliki sifat ceroboh tidak percaya diri dengan ide dan pemikirannya sendiri. Sedangkan siswa berkepribadian introvert cenderung fokus konsisten dan lebih berhati-hati dengan hasil jawabannya. Hal itu disebabkan karena siswa berkepribadian introvert memiliki sifat takut gagal (berhati-hati) fokus dengan ide dan pemikirannya sendiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Matematika (MAT) > S2 Pendidikan Matematika
Depositing User: library UM
Date Deposited: 25 Nov 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/254782

Actions (login required)

View Item View Item