Senior high school english teachers' practice in fostering learning autonomy/ Qurrotu Inayatil Maula - Repositori Universitas Negeri Malang

Senior high school english teachers' practice in fostering learning autonomy/ Qurrotu Inayatil Maula

Maula, Qurrotu Inayatil (2020) Senior high school english teachers' practice in fostering learning autonomy/ Qurrotu Inayatil Maula. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Maula Qurrotu Inayatil. 2020. Praktik Guru Bahasa Inggris SMA dalam Mengembangkan Kemandirian Belajar. Tesis Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Utami Widiati M.A. Ph. D. (II) Prof. Dr. Nur Mukminatien M. Pd. Kata Kunci kemandirian belajar praktik mengembangkan kemandirian belajar guru SMA Mengembangkan kemandirian dalam belajar Bahasa Inggris sangat perlu karena pengaruhnya terhadap kesuksesan belajar siswa. Pengembangan kemandirian tersebut dapat dilaksanakan dengan memberikan kesempatan belajar pada siswa untuk mengelola pembelajaran mereka sendiri. Karena mayoritas siswa di Indonesia masih bergantung kepada guru dan memiliki kesempatan yang terbatas dalam mengembangkan kemampuan belajar mandiri mereka memanfaatkan peran guru di kelas dapat menjadi sebuah alternatif untuk mengembangkan kemandirian belajar. Guru dengan persepsi yang positiflah yang kemudian dianggap dapat memberikan kesempatan tersebut karena persepsi yang positif dapat memengaruhi praktik mereka dalam mengembangkan kemandirian belajar di tahap perencanaan monitoring dan evaluasi. Akan tetapi laporan penelitian tentang praktik mengembangkan kemandirian belajar siswa secara empiris yang dilakukan oleh guru terbatas. Oleh karena itu penelitian tentang praktik empiris tersebut perlu dilaksanakan agar dapat memberikan contoh modl pembelajaran bagaimana mengembangkan kemandirian belajar siswa di kelas. Studi kasus digunakan untuk menginvestigasi praktik empiris pelaksanaan atribut kemandirian belajar dalam tahap perencanaan monitoring dan evaluasi. Subjek dalam penelitian ini ditentukan setelah menyebarkan kuesioner tentang persepsi guru terhadap kemandirian belajar. Kedua guru bahasa Inggris SMA tersebut diidentifikasi sebagai guru yang dapat menjawab definisi kemandirian belajar seperti yang diharapkan dalam penelitian ini memiliki persepsi positif terhadap kemandirian belajar dan mendapatkan skor rerata tertinggi pada persepsinya. Untuk mengumpulkan data dari kedua guru tersebut instrumen yang digunakan adalah daftar observasi catatan lapangan lembar analisis dokumen panduan wawancara dan kuesioner. Data-data yang didapat dari kuesioner dan panduan wawancara kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan daftar observasi catatan lapangan dan lembar dokumen analisis untuk mengetahui apakah praktik kemandirian belajar sejalan dengan persepsi mereka dan bagaimana kedua guru tersebut mengembangkan kemandirian belajar di kelas. Berdasarkan hasil penelitian kedua guru tersebut tidak selalu mendorong siswa-siswa mereka untuk melakukan atribut kemandirian belajar dalam tahap perencanaa monitoring dan evaluasi. Berpersepsi positive terhadap kemandirian belajar tidak mengindikasikan bahwa kedua guru mengembangkan atribut-atribut tersebut di dalam kelas. Untuk mengembangkan kemandirian belajar di tahap perencanaan kedua guru mendorong siswa untuk memahami tujuan belajar (seperti menyampaikan tujuan secara eksplisit mencontohkan tujuan dalam kegiatan sehari-hari siswa dan menghubungkan tujuan belajar dengan materi belajar) memiliki inisiatif untuk mencari sumber belajar dan kesempatan belajar (seperti penggunaan internet) berkonsentrasi dalam belajar (seperti mengumpukan HP siswa memberikan perhatian pada siswa yang terdistraksi menyediakan berbagai kegiatan belajar dan memotivasi siswa agar tetap belajar) dan berkolaborasi dan berinteraksi dengan lainnya (seperti kerja kelompok dan memediasi siswa dalam belajar). Untuk atribut membuat rencana belajar (seperti dalam bentuk kerja kelompok) memiliki usaha untuk berprogres dalam belajar (seperti dengan menggunakan teknik pengulangan) dan melaksanakan rencana belajar (seperti mengimplementasikan rencana belajar dalam kelompok) hanya ada satu guru yang berusaha untuk melaksanakannya. Sedangkan usaha untuk mendorong siswa untuk melaksanakan atribut memiliki tujuan belajar personal mengindentifikasi dan melaksanakan strategi belajar yang sesuai memilih materi belajar yang sesuai mengevaluasi strategi belajar mengevaluasi progress belajar dan mengevaluasi hasil belajar tidak dapat ditemukan di kelas dari kedua guru tersebut. Ada beberapa kelemahan dalam penelitian ini yang harus diperhatikan oleh peneliti selanjutnya. Penelitian multiple-case dapat dilaksanakan untuk menginvestigasi praktik guru dalam mengembangkan kemandirian belajar. Temuan-temuan terkait praktik guru dalam mengembangkan kemandirian belajar akan bervariasi. Di samping itu melaksanakan penelitian serupa dalam jangka waktu yang lebih lama disarankan agar usaha untuk mendorong siswa melaksanakan atribut kemandirian belajar yang tidak dapat ditemukan dalam penelitian ini mungkin akan muncul. Mempertimbangkan waktu pelaksanaan penelitian perlu diperhatikan agar tidak bentrok dengan waktu sibuk sekolah seperti persiapan UN. Selain itu melaksanakan penelitian serupa di jenjang pendidikan yang berbeda dengan mengembangkan instrument dari penelitian ini dapat dipertimbangkan. Temuan-temuan pada penelitian selanjutnya pun dapat berkontribusi terhadap penelitian praktik guru dalam mengembangkan kemandirian belajar yang kebanyakan masih berupa data berdasarkan subjek peneliti sendiri.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S2 Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: library UM
Date Deposited: 04 Aug 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/254750

Actions (login required)

View Item View Item