Hartinah, Yulmi (2020) Tindak tutur ekspresif dalam debat pemilihan calon Pemimpin bangsa indonesia Tahun 2019/ Yulmi Hartinah. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini menganalisis tindak tutur ekspresif dalam debat pemilihan calon pemimpin bangsa Indonesia tahun 2019 dengan tiga tujuan. Pertama mendeskripsikan wujud tuturan ekspresif dalam debat pemilihan calon pemimpin bangsa Indonesia tahun 2019. Kedua mendeskripsikan fungsi tuturan ekspresif dalam debat pemilihan calon pemimpin bangsa Indonesia tahun 2019. Ketiga mendeskripsikan strategi penyampaian tuturan ekspresif dalam debat pemilihan calon pemimpin bangsa Indonesia tahun 2019. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif dengan jenis penelitian pragmatik. Data berupa tuturan ekspresif yang terdapat dalam video debat pilpres tahun 2019 yang telah ditranskripsikan ke dalam bahasa tulis beserta konteksnya. Sumber data dari video debat pilpres 2019 putaran pertama sampai kelima. Pengumpul data dilakukan dengan dokumentasi berupa video yang didapatkan dari youtube. Analisis data dilakukan dengan 4 tahap yaitu (1) pengumpulan data. (2) reduksi data (3) penyajian data dan (4) menarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan sebanyak 70 data tuturan ekspresif. Tuturan ekspresif yang dihasilkan terdiri dari empat yaitu ekspresif marah sebanyak 12 data ekspresif kritik sebanyak 31 data ekspresif pujian sebanyak 12 data dan ekspresif pengungkapan keinginan sebanyak 15 data. Keempat tuturan ekspresif ini dianalisis berdasarkan tiga fokus penelitian. Fokus kesatu terkait wujud tuturan ekspresif. Pertama wujud tuturan ekspresif marah terdiri dari (1) perintah larangan (2) pertanyaan retoris (3) pertentangan dan (4) keterangan syarat. Kedua wujud tuturan ekspresif kritik terdiri dari (1) penolakan (2) penjelas (3) pertanyaan informasi dan (4) sebab akibat. Ketiga wujud tuturan ekspresif pujian terdiri dari (1) sebab (2) rujukan dan (3) keterangan syarat. Keempat wujud tuturan ekspresif pengungkapan keinginan terdiri dari (1) pronomina ldquo saya rdquo dan (2) pronomina ldquo kita rdquo atau ldquo kami rdquo . Fokus yang kedua terkait fungsi tuturan ekspresif. Pertama hasil fungsi tuturan ekspresif marah memiliki dua fungsi yaitu (1) mengungkapkan rasa kesal dan (2) mengungkapkan rasa tersinggung. Kedua fungsi tuturan ekspresif kritik memiliki tiga fungsi yaitu (1) memprotes (2) mengevaluasi dan (3) menyayangkan. Ketiga fungsi tuturan ekspresif pujian memiliki tiga fungsi yaitu (1) mengungkapkan rasa bangga (2) mengungkapkan rasa syukur dan (3) mengungkapkan penerimaan. Keempat fungsi tuturan ekspresif pengungkapan keinginan memiliki dua fungsi yaitu (1) mengungkapkan harapan dan (2) mengungkapkan keyakinan. Fokus yang ketiga terkait strategi penyampaian tuturan ekspresif. Pertama strategi penyampaian tuturan ekspresif marah disampaikan secara langsung dengan dua pola yaitu (1) berterus terang tanpa basa basi dan (2) mengulang-ulang tuturan sebelumnya. Selanjutnya secara tidak langsung dengan meminta konfirmasi. Kedua strategi penyampaian tuturan ekspresif kritik disampaikan secara langsung atau tidak langsung dengan tiga pola (1) memberi alasan (2) menunjukkan keunggulan diri dan (3) menawarkan solusi. Kemudian secara langsung dilakukan dengan menunjukkan kesopanan. Ketiga strategi penyampaian tuturan ekspresif pujian disampaikan secara langsung dengan memersuasi sedangkan secara tidak langsung dengan memberikan penghormatan. Keempat strategi penyampaian tuturan ekspresif pengungkapan keinginan disampaikan secara langsung dengan dua pola yaitu (1) menjanjikan sesuatu dan (2) bersikap optimis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Indonesia (IND) > S2 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 05 Aug 2020 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2020 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/254717 |
Actions (login required)
View Item |