Perilaku kepemimpinan kepala sekolah di dalam manajemen pembelajaran pada masa pandemi covid 19 / Anne Sarvitri - Repositori Universitas Negeri Malang

Perilaku kepemimpinan kepala sekolah di dalam manajemen pembelajaran pada masa pandemi covid 19 / Anne Sarvitri

Sarvitri, Anne Sarvitri (2021) Perilaku kepemimpinan kepala sekolah di dalam manajemen pembelajaran pada masa pandemi covid 19 / Anne Sarvitri. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak Maret 2020 merupakan krisis yang telah menyebabkan perubahan pada semua aspek kehidupan termasuk pendidikan. Tahapan krisis meliputi masa tanggap darurat masa rehabilitasi dan masa rekonstruksi. Pada setiap tahapan krisis tersebut perilaku kepemimpinan seorang kepala sekolah memegang peran yang sangat penting. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah terefleksi di dalam manajemen pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dengan keterbatasan akibat pandemi Covid-19 kepala sekolah tetap melakukan supervisi pembelajaran untuk memastikan pelayanan pembelajaran dapat diberikan kepada peserta didik. Supervisi pada masa pandemi Covid-19 juga akan memunculkan perilaku yang berbeda tergantung pada kondisi guru yang dihadapi kepala sekolah di sekolah masing-masing. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Peneliti mendeskripsikan fenomena perilaku kepemimpinan kepala sekolah pada manajemen pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi multi situs dengan mendeskripsikan menganalisis dan membandingkan perilaku kepemimpinan kepala sekolah di tiga sekolah negeri yang berlokasi di daerah dengan kondisi yang berbeda yaitu urban sub urban dan rural area. Bagaimana perilaku kepemimpinan kepala sekolah di dalam tahapan krisis bagaimana implementasi manajemen pembelajaran bagaimana supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan bagaimana perilaku kepemimpinan kepala sekolah dalam supervisi pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 menjadi fokus dari penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian perilaku kepala sekolah dalam tahapan krisis pada tahap masa tanggap darurat adalah sama yaitu berorientasi kepada hubungan. Sekolah pada urban area lebih cepat beralih kepada orientasi tugas dibandingkan sekolah di sub urban dan rural area. Sedangkan pada tahap rehabilitasi ketiga sekolah cenderung pada orientasi tugas dan dapat melakukan proses rehabilitasi pembelajaran sehingga menjamin terselenggaranya pembelajaran dengan baik. Pada tahap rehabilitasi lanjutan sekolah pada urban area telah lebih mapan sehingga dapat masuk ke masa rekonstruksi sebagai upaya menyediakan pembelajaran berkualitas. Sekolah pada sub urban area sudah mulai melangkah pada inisiasi pemberian pembelajaran berkualitas sedangkan sekolah pada rural area cenderung memantapkan dulu manajemen pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Dengan kecepatan penyesuaian yang berbeda ketiga sekolah pada tahap akhir dapat memberikan pembelajaran yang terencana dan terorganisir kepada peserta didik. Implementasi manajemen pembelajaran selama masa pandemi di ketiga sekolah berbeda dengan pembelajaran jarak jauh pada masa normal. Sekolah dengan kemampuan digital yang lebih matang akan lebih mampu mempertahankan tingkat kinerja yang tinggi yang diwujudkan di dalam pembelajaran berkualitas di masa krisis. Terdapat perbedaan abstraksi dan komitmen guru di dalam manajemen pembelajaran daring pada ketiga sekolah. Abstraksi tinggi adalah suatu keadaan di mana guru memiliki kemampuan intelektual dan kognitif di dalam melakukan suatu kegiatan. Kegiatan yang dilakukan bervariasi dan menunjukkan kreasi olah pikir. Pada abstraksi sedang guru memiliki kemampuan yang cukup baik tetapi belum banyak menampilkan variasi atau kreasi. Sedangkan pada abstraksi kurang guru mengalami kesulitian dan cenderung hanya menunjukkan kemampuan yang terbatas. Komitmen tinggi adalah keadaan di mana seorang menunjukkan keyakinan antusiasme dan kecintaan pada suatu kegiatan dengan latar belakang pemahaman terhadap manfaat kegiatan dan kepentingan hal tersebut. Komitmen sedang seorang guru artinya guru memiliki keyakinan antusiasme dan kecintaan pada kegiatan tetapi masih terdapat keraguan akan manfaat kegiatan dan kemampuan diri atau organisasi. Pada komitmen rendah seorang guru berada dalam kondisi cenderung pasif dan menjalankan kegiatan dengan kurang optimal. Dengan indikator tersebut sekolah urban area memiliki komitmen dan abstraksi tinggi sekolah sub urban area abstraksi tinggi dan komitmen sedang dan sekolah rural area memiliki abstraksi dan komitmen sedang. Pada masa pandemi Covid-19 supervisi yang dilakukan kepala sekolah di masa pembelajaran daring semakin diperlukan karena sifat pembelajaran daring yang tertutup. Berkaitan dengan kondisi sekolah di urban area kepala sekolah memberikan banyak ruang bagi guru melakukan refleksi diri kolaborasi dengan rekan sejawat dengan pendekatan reflektif kolaboratif. Selanjutnya di sekolah sub urban area kepala sekolah memberikan masukan ide dan dorongan kemudian ditindaklanjuti dengan critical friends dan peer coaching. Sedangkan di sekolah rural area kepala sekolah melakukan supervisi dengan pendekatan positive reinforcement. Perilaku kepemimpinan kepala sekolah di dalam supervisi di ketiga sekolah menampilkan kepemimpinan situasional yang merupakan siklus dari kematangan guru dan perilaku kepala sekolah. Kepala sekolah melakukan supervisi reflektif kolaboratif yang memberikan kewenangan dan peluang yang besar kepada guru di urban area. Perilaku kepala sekolah berada di antara perilaku berpartisipasi dan mendelegasikan. Selanjutnya kepala sekolah di sub urban area melakukan pendekatan dengan cara memberikan ide-ide kepada guru dan terkadang berpindah ke mengarahkan. Sedangkan guru di daerah rural area memiliki abstraksi dan komitmen dalam taraf sedang kepala sekolah cenderung berada pada tingkat mengarahkan guru dan menerapkan positive reinforcement. Berdasarkan penelitian ini Dinas Pendidikan Propinsi perlu memberikan perhatian lebih kepada sekolah di sub urban dan rural area karena sekolah-sekolah tersebut memiliki potensi yang besar untuk berkembang dalam kemampuan pembelajaran tetapi memerlukan bantuan. Seorang kepala sekolah perlu mengenali dan memahami situasi dan kondisi guru dan warga sekolah di masa krisis untuk mengambil strategi yang tepat termasuk dalam supervisi pembelajaran.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Administrasi Pendidikan (AP) > S2 Manajemen Pendidikan
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Jan 2021 04:29
Last Modified: 09 Sep 2021 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/254670

Actions (login required)

View Item View Item