Pengaruh kombinasi ekstrak tempe kedelai hitam (Glycine max (L) Merril) dan ubi jalar ungu (b iponoea batatas L) terhadap aktivitas radikal bebas pada tikus hiperglikemik / Eka Pratama Putri - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh kombinasi ekstrak tempe kedelai hitam (Glycine max (L) Merril) dan ubi jalar ungu (b iponoea batatas L) terhadap aktivitas radikal bebas pada tikus hiperglikemik / Eka Pratama Putri

Putri, Eka Pratama (2020) Pengaruh kombinasi ekstrak tempe kedelai hitam (Glycine max (L) Merril) dan ubi jalar ungu (b iponoea batatas L) terhadap aktivitas radikal bebas pada tikus hiperglikemik / Eka Pratama Putri. Masters thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemik kronis. Prevalensi DM dilaporkan meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia menduduki peringkat ke enam setelah Tiongkok India Amerika Serikat Brazil dan Meksiko. Penyakit DM dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah makanan tinggi lemak. Kondisi hiperglikemik pada penderita DM dapat memicu peningkatan radikal bebas atau Reactive Oxygen Species (ROS). Radikal bebas yang berlebihan di dalam tubuh dapat bersifat toksik dan mendorong terjadinya stress oksidatif. Stress oksidatif akan mengakibatkan terjadinya kerusakan jaringan. ROS yang terbentuk karena kondisi hiperglikemik akan memicu pembentukan Malondialdehid (MDA). ROS dapat menyerang lipid yang mengandung ikatan rangkap karbon terutama Poly unsaturated fatty acid (PUFA) yang menghasilkan perokxil lipid radikal dan hidroperoksida. Peristiwa tersebut disebut peroksidasi lipid. Aktivitas radikal bebas dapat dicegah dengan antioksidan. Secara alami tubuh memproduksi antioksidan alami salah satunya adalah Glutatione Peroksidase (GPx). Produksi ROS yang terus menerus akan mengakibatkan kadar GPx menurun. Dengan demikian tubuh memerlukan antioksidan eksogen yang dapat diperoleh melalui bahan pangan seperti tempe kedelai hitam dan ubi jalar ungu. Kandungan antioksidan pada tempe kedelai hitam adalah isoflavon (daidzein dan geistein). Kandungan antioksidan pada ubi jalar ungu adalah antosianin. Hewan coba pada penelitian ini adalah tikus putih jantn galur wistar yang dibagi menjadi 6 kelompok yakni N K K P1 P2 P3. Persiapan tikus hiperglikemik dengan cara pemberian pakan tinggi lemak selama 30 hari minuman sukrosa 10% selama 30 hari dan sunti streptozotosin dengan dosis 35 mg/kg BB dalam 0.1 citrate buffered saline pH 4.5. Perlakuan menggunakan esktrak tempe kedelai hitam dan ubi jalar ungu selama 30 hari. Diakhir perlakuan dilakukan pengecekan kadar glukosa darah tikus. Tikus dibedah dan diambil serum darah untuk analisis HbAIc dan organ hepar untuk dilakukan analisis laboratorium MDA dan Gpx. Berdasarkan hasil data penelitian ekstrak tempe kedelai hitam dan ubi jalar ungu dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus sehingga kadar HbA1c juga mengalami penurunan. HbA1c merupakan protein hemoglobin yang terglikosilasi. Ekstrak tempe kedelai hitam dan ubi jalar ungu dapat menurunkan kadar MDA dan meningkatkan kadar GPx. Antioksidan yang terkandung pada tempe kedelai hitam dan ubi jalar ungu dapat menjadi scavenger radikal bebas dengan cara menyumbangkan atom hydrogen yang terdapat pada cicin fenolik.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S2 Biologi
Depositing User: library UM
Date Deposited: 06 Aug 2020 04:29
Last Modified: 09 Sep 2020 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/254500

Actions (login required)

View Item View Item