Pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan dalam pembangunan berkelanjutan - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan dalam pembangunan berkelanjutan

Mukhlis, Imam (2021) Pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan dalam pembangunan berkelanjutan. In: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, 01 April 2021, Universitas Negeri Malang.

[img] Text
fullteks.pdf

Download (210kB)

Abstract

Proses Panjang pencapaian kemerdekaan 17 Agustus 1945 merupakan sejarah bangsa yang menunjukkan semangat pantang menyerah bangsa Indonesia dalam melepaskan beleng gu penjajah. Kemerdekaan yang telah dicapai dalam kurun waktu 76 tahun dimaksudkan untuk mencapai keadilan dan kemakmuran sosial bagi selur uh rakyat Indonesia. Dalam pencapaian kemerdekaan tersebut, Pancasila dan UUD 1945 merupakan landasan konstitusional dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Pancasila, merupakan sebuah philosophische gr ondslag , weltanschauung yang bersumber dari jati diri bangsa (Sukarno , 1986). Sebagai dasar idiologi bangsa, Pancasila dapat menjadi leidstar dinamis dalam bidang ekonomi. Dalam konteks kegiatan ekonomi rakyat yang berkembang dewasa ini, jiwa bangsa yang berlandaskan Pancasila tercer min dalam tiga wujud karsa, yakni ; gotong royong, persaudaraan dan kekeluargaan (Sukarno , 2005). Ketiga jiwa bangsa tersebut menampilkan wujud Indonesia yang mengedepankan kolektifitas secara manung gal dalam mengatasi problematika kehidupan rakyat. Pada dasarnya muara dalam kegiatan ekonomi adalah kemauan untuk hidup (de wil tot leyen). Selama ada kemauan untuk hidup , maka rakyat akan berlomba-lomba dalam melaksanakan kegiatan ekonomi di berbagai wilayah. T entunya eksistensi rakyat dalam melaksanakan kegiatan ekonominya didasarkan atas sebuah takdir bahwa manusia terlahir sebagai homo economicus yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran hidupnya. Sebagai insan homo economicus, pemenuhan kebutuhan hidup bergerak dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam beberapa kasus, berbagai kebutuhan hidup tersebut menjadi sulit terpenuhi manakala hasrat berkonsumsi yang tidak dapat dikendalikan. Semakin berkembangnya sifat overbevolking manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya, mendorong ter jadinya persaingan antar individu dan kelompok dalam memperebutkan sumber daya ekonomi yang tersedia (Sukarno , 2017). Kemamuan untuk hidup bersama-sama dengan berbagai ang gota kelompok yang ada dapat membangun semangat collectiviteiten dalam kehidupan rakyat. Dalam hal ini sejarah telah membuktikan bahwa hanya dengan collectiviteiten, rakyat Indonesia dapat bangkit dari berbagai keterpurukan ekonomi dalam kehidupan rakyat dalam mencapai keadilan dan kesejahteraan secara sosial. Sosialisme Indonesia adalah perpaduan antara unsur sosialisme yaitu ; keadilan sosial dan kesejahteraan dan unsur kepribadian Indonesia yakni kekeluargaan dan gotong royong .

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Pidato Guru Besar
Depositing User: Library UM
Date Deposited: 08 Sep 2022 04:20
Last Modified: 08 Sep 2022 04:20
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/2477

Actions (login required)

View Item View Item