Penerapan pembelajaran kooperatif model two stay two stray (TSTS) untuk meningkatka kemampuan bertanya dan menjawab serta prestasi belajar siswa dalam pelajaran biologi materi pokok sistem koordinasi di SMAN 2 Batu / Dhewi Astuti - Repositori Universitas Negeri Malang

Penerapan pembelajaran kooperatif model two stay two stray (TSTS) untuk meningkatka kemampuan bertanya dan menjawab serta prestasi belajar siswa dalam pelajaran biologi materi pokok sistem koordinasi di SMAN 2 Batu / Dhewi Astuti

Astuti, Dhewi (2010) Penerapan pembelajaran kooperatif model two stay two stray (TSTS) untuk meningkatka kemampuan bertanya dan menjawab serta prestasi belajar siswa dalam pelajaran biologi materi pokok sistem koordinasi di SMAN 2 Batu / Dhewi Astuti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Astuti Dhewi. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Kemampuan Bertanya dan Menjawab serta Prestasi Belajar Siswa dalam Pelajaran Biologi Materi Pokok Sistem Koordinasi di SMAN 2 BATU. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing 1) Prof. Dra. Herawati Susilo M.Sc. Ph.D 2) Dr. Umie Lestari M.Si. Kata Kunci Model Pembelajaran Kooperatif TSTS Kemampuan Bertanya Kemampuan Menjawab Prestasi Belajar. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran saat observasi awal yaitu tanggal 20 Februari 2009 diperoleh keterangan bahwa materi Sistem Koordinasi merupakan materi yang sulit untuk dipelajari untuk itu diperlukan model pembelajaran yang dapat menggugah semangat siswa. Dari hasil observasi di kelas diperoleh informasi bahwa siswa yang aktif bertanya dan menjawab hanya siswa tertentu sehingga bisa dikatakan bahwa aktivitas bertanya dan menjawab siswa kelas XI-IPA-1 SMAN 2 Batu bisa dikatakan masih kurang. Dalam rangka meningkatkan kemampuan bertanya dan menjawab serta prestasi belajar siswa maka dilakukan penelitian ini. Dalam penelitian ini diterapkan pembelajaran kooperatif model TSTS dengan alasan bahwa pembelajaran ini memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada siswa untuk bertanya menjawab dan saling membantu atau berinteraksi dengan teman dengan demikian maka akan menambah wawasan siswa mengenai materi yang sedang dipelajari. Struktur TSTS memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi kepada kelompok lain. Pada saat anggota kelompok bertamu ke kelompok lain maka akan terjadi proses pertukaran informasi yang bersifat saling melengkapi dan pada saat kegiatan dilaksanakan maka terjadi proses tatap muka antar siswa di mana nanti akan terjadi komunikasi baik dalam kelompok maupun antar kelompok sehingga siswa tetap dapat mempunyai tanggung jawab perseorangan. Pembelajaran kooperatif model TSTS juga dapat membantu siswa dalam memahami materi Sistem Koordinasi yang tergolong sulit karena pada pembelajaran ini siswa dapat saling bertukar pikiran dan banyak terlibat pada saat pembelajaran sehingga siswa dapat merekam apa yang mereka dapatkan pada saat pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 siklus dengan materi Sistem Koordinasi . Data dalam penelitian adalah kemampuan bertanya menjawab dan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model TSTS 1) dapat meningkatkan kemampuan bertanya siswa terlihat dari skor kemampuan bertanya menunjukkan peningkatan sebesar 3 5 dari siklus I ke siklus II dan 5 35 dari siklus II ke siklus III 2) dapat meningkatkan kemampuan menjawab siswa terlihat dari skor rata-rata kemampuan menjawab menunjukkan peningkatan 4 25 dari siklus I ke siklus II dan 1 1 dari siklus II ke siklus III 3) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa aspek kognitif sebesar 9 6% dari siklus I ke siklus II dan sebesar 2 4% dari siklus II ke siklus III 4) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa aspek afektif sebesar 10 7% dari siklus I ke siklus II dan sebesar 17 1% dari siklus II ke siklus III. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan 1) membuat dua LKS LKS yang pertama digunakan pada saat diskusi kelompok awal selesai sedangkan LKS yang kedua dikumpulkan setelah kegiatan bertamu ke kelompok lain selesai. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah dengan adanya kunjungan ke kelompok lain dapat memperbaiki hasil kerja masing-masing kelompok 2) untuk dapat lebih meningkatkan skor kemampuan bertanya dan menjawab hendaknya guru menambah alokasi waktu pada saat berdiskusi sehingga siswa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk bertanya dan menjawab.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Biologi (BIO) > S1 Pendidikan Biologi
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 24 May 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/24707

Actions (login required)

View Item View Item