Pengaruh komposisi pengawet asam borat-boraks 10% terhadap tingkat penetrasi, sifat anti rayap dan kekuatan mekanik bambu apus (Gigantochloa apus) / Dwi Yuniati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh komposisi pengawet asam borat-boraks 10% terhadap tingkat penetrasi, sifat anti rayap dan kekuatan mekanik bambu apus (Gigantochloa apus) / Dwi Yuniati

Yuniati, Dwi (2010) Pengaruh komposisi pengawet asam borat-boraks 10% terhadap tingkat penetrasi, sifat anti rayap dan kekuatan mekanik bambu apus (Gigantochloa apus) / Dwi Yuniati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata Kunci Asam Borat-Borak Penetrasi Rayap Kekuatan Mekanik Bambu Apus. Penggunaan bambu sebagai bahan alternatif pengganti kayu untuk bahan bangunan gedung perlu dipertimbangkan karena bambu mempunyai kelebihan yaitu batangnya kuat ulet lurus rata keras mudah dibelah mudah dibentuk mudah dikerjakan ringan mudah didapatkan dan murah. Di samping mempunyai keunggulan bambu mempunyai beberapa kelemahan antara lain ketidakawetan bambu terhadap perusak biologi (rayap serangga bubuk kayu kering dan lain-lain). Oleh sebab itu perlu diupayakan peningkatan keawetan dan kualitas bambu salah satu cara dengan metode pengawetan kimia. Menurut penelitian terdahulu pengawet yang efektif adalah asam borat dan borak 10% akan tetapi komposisi asam borat borak tidak disebutkan. Dalam upaya mengetahui pengaruh komposisi pengawet asam borat dan borak yang efektif untuk meningkatkan keawetan bambu terhadap perusak biologi dan kekuatan mekanik maka dilakukan uji penetrasi pengawet ke dalam bambu apus uji keawetan bambu berpengawet terhadap rayap tanah dan uji kekuatan mekanik (kuat tarik dan kuat tekan) bambu apus. Bambu apus dipilih yang berumur kurang lebih 3-5 tahun bambu dipotong bagian tengah yang mengandung 2 ros dan 1 interros. Bambu tersebut kemudian direndam dalam pengawet dengan variasi komposisi asam borat-borak 5 5 6 4 7 3 4 6 dan 3 7 selama 3 hari setelah itu dikeringkan. Uji penetrasi pengawet ke dalam bambu apus dilakukan dengan cara disemprot pereaksi A (kurkumin dalam alkohol) kemudian dibiarkan beberapa menit lalu disemprot pereaksi B (asam salisilat dalam alkohol dan HCl) selanjutnya diukur bagian yang berwarna merah cerah dari arah radial bambu. Uji keawetan terhadap rayap tanah dilakukan dengan cara meletakkan bambu berpengawet pada biakan rayap tanah kemudian dibiarkan selama 1 bulan uji kekuatan mekanik bambu apus (kuat tarik dan kuat tekan) dilakukan dengan menggunakan alat UTM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) penetrasi pengawet terbaik untuk bambu terjadi pada perbandingan asam borat dan borak 5 5 yang mempunyai kedalaman pengawet 2 9 mm 2) bambu yang paling tahan terhadap serangan rayap tanah terjadi pada perbandingan asam borat dan borak 5 5 3) bambu yang memiliki kuat tarik tertinggi adalah yang direndam dengan larutan asam borat dan borak dengan perbandingan 5 5 kekuatan tariknya 2615 53 kg/cm2 sedangkan bambu yang memiliki kuat tekan tertinggi adalah yang direndam larutan asam borat borak dengan perbandingan 6 4 dengan kekuatan tekannya 706 81 kg/cm2

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 16 Nov 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/24501

Actions (login required)

View Item View Item