An analysis of Indonesia-English verbal code mixing in Elfara Sapa Radio Program / Mohammad Choirul Masrukhan - Repositori Universitas Negeri Malang

An analysis of Indonesia-English verbal code mixing in Elfara Sapa Radio Program / Mohammad Choirul Masrukhan

Masrukhan, Mohammad Choirul (2014) An analysis of Indonesia-English verbal code mixing in Elfara Sapa Radio Program / Mohammad Choirul Masrukhan. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Masrukhan Mohammad Choirul. 2014. An Analysis on Indonesian-English Verbal Code Mixing in Elfara SAPA Radio Program. Thesis. Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra State Universitas NegeriMalang. Pembimbing Aulia Apriana S.S. M.Pd. Kata Kunci bilingualisme multilingualisme campur kode diglossia program SAPA 12288 12288 12288 12288 Karena globalisasi dan perpindahan populasi yang meningkat budaya yang berbeda akan saling bertemu satu sama lain sehingga berujung pada tumbuhnya masyarakat multikultural (Hamers Blanc 2004). Situasi ini memicu masyarakat untuk mempelajari lebih dari satu bahasa. Kondisi di mana seseorang memiliki beberapa kemampuan fungsional dalam bahasa kedua disebut bilingual atau multilingual (Spolsky 1998 45). Pembicara bilingual yang kompeten memiliki dua sistem bahasa dimana mereka dapat memutuskan untuk menggabungkan atau tetap menggunakannya secara terpisah (Wei Moyer 2008 19). Karakteristik pembicara bilingual sangat terkait dengan kerja campur kode. 12288 12288 12288 12288 Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan alasan campur kode yang digunakan oleh penyiar program SAPA sebuah program dari Elfara FM. Penelitian ini memiliki tiga rumusan masalah (1) Bagaimana bentuk kode Indonesia-Inggris pencampuran digunakan oleh penyiar program Elfara Sapa (2) Bentuk kode pencampuran mana yang sering diucapkan oleh penyiar Elfara Sapa (3) Apa faktor-faktor yang mungkin memicu presenter program Elfara Sapa untuk mencampur Bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dalam percakapan 12288 12288 12288 12288 Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian dalam bentuk pembicaraan yang direkam dari program yang disiarkan dari 16 September hingga 4 Oktober 2013 beserta skripnya. 40 Data pertama diambil dari 16 September sampai dengan 26 September 2013. Sedangkan data kedua 40 diambil dari 27 September hingga 4 Oktober 2013. Proses analisis data dimulai dari entri data dilanjutkan dengan mengelompokkan menganalisis dan mendiskusikan temuan dan akhirnya menarik kesimpulan. 12288 12288 12288 12288 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 80 ucapan-ucapan yang mengandung pencampuran kode yang digunakan oleh penyiar program SAPA. Jenis yang banyak digunakan adalah insertion (70 %) diikuti oleh jenis congruent lexicalization (23 75 %). Yang terakhir adalah dengan membuat pergantian antara struktur dari bahasa (6 25 %). Para penyiar mungkin menggunakan bentuk sederhana dari campur kode karena mereka tidak harus memahami struktur Bahasa Inggris. 12288 12288 12288 12288 Selain itu alasan yang sering digunakan adalah mengekspresikan identitas kelompok (60 %). Alasan selanjutnya yang muncul adalah berbicara tentang topik tertentu (23 75 %) kebutuhan leksikon (7 5 %) niat mengklarifikasi isi pembicaraan (3 75 %) untuk memperhalus atau memperkuat permintaan atau perintah (2 5 %) pengulangan digunakan untuk klarifikasi (2 5 %). Namun demikian tidak ada campuran bahasa yang dipakai untuk membuat kata seru mengutip orang lain memberikan komentar khusus untuk orang tertentu dan berempati tentang suatu hal. 12288 12288 12288 12288 Peneliti menyimpulkan bahwa seringnya menggunakan campur kode untuk mengekspresikan identitas kelompok terkait dengan teori diglosia. Menurut Saville-Troike (2003 45) diglosia sangat terkait dengan fenomena pencampuran bahasa karena pembicara dapat memilih bahasa yang dianggap lebih tinggi. Hal ini karena bahasa yang dipilih terdengar lebih menarik atau hanya bisa diucapkan oleh orang-orang tertentu. 12288 12288 12288 12288 Dengan demikian hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan penyisipan (insertion) adalah karena jenis campur kode yang tidak memerlukan pembicara untuk memahami struktur bahasa Inggris. Kemudian alasan menggunakan campur kode untuk mengekspresikan identitas kelompok tertentu terkait dengan diglosia di mana beberapa orang ingin dianggap lebih tinggi dalam kemampuan bahasa. Penelitian ini diharapkan dapat memicu peneliti selanjutya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dalam bilingualisme.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Jun 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/244992

Actions (login required)

View Item View Item