Aulia, Gading (2013) An androgynous study in Woolf's Orlando and Utami's Larung / Gading Aulia. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Aulia Gading. 2013. An Androgynous Study in Woolf s Orlando and Utami s Larung. Skripsi Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang. Pembimbing Evynurul Laily Zen S.S. M.A. Kata Kunci Studi sastra bandingan konflik identitas androgini negosiasi 12288 12288 12288 12288 Karya-karya penulis wanita telah menjadi kajian yang menarik karena mereka mencoba mendobrak sistem patriarki. Selain itu mereka juga berbicara tentang gender. Hal inilah yang telah dilakukan oleh Virginia Woolf dalam novelnya Orlando dan Ayu Utami dalam novelnya Larung khususnya pada karakter Orlando dalam Orlando dan Shakuntala dalam Larung yang membawa isu tentang gender khususnya tentang isu androgini. Kedua karakter mengalami konflik identitas yang sama dan melakukan negosiasi terkait proses menjadi androgini. Hal-hal ini menuntun saya kepada rumusan masalah yang terdiri dari apa konflik identitas yang dialami oleh Orlando dan Shakuntala bagaimana mereka bernegosiasi terkait proses menjadi androgyny dan bagaimana potret androgini di kedua karakter. 12288 12288 12288 12288 Riset dalam studi ini menggunakan pendekatan studi sastra bandingan (SSB) dalam menganalisa karakter Orlando dan Shakuntala dan menjawab rumusan masalah. Dengan menggunakan metode ini selain membandingkan dua karakter dalam novel dapat juga dengan menghadapkan literatur dengan ilmu lainnya (Behdad dan Thomas 2011). Dalam riset ini kedua karakter mengalami konflik identitas yang sama yang akan dianalisa dengan neurotic anxiety dari Freud dan anima and animus dari Jung. Selanjutnya riset ini menggunakan strategi negosiasi dari Nierenberg terkait proses menjadi androgini. 12288 12288 12288 12288 Berdasarkan dari analisis Orlando dan Shakuntala mengalami konflik identitas yang sama yaitu neurotic anxiety yang merupakan bentuk tekanan dari figur yang memagang kekuasaan. Ini bisa dilihat pada Orlando yang mendapat tekanan oleh sang Ratu dan Shakuntala oleh orangtuanya. Kedua karakter juga mempunyai kualitas menjadi maskulin dan feminin yang mengarahkan mereka menjadi androgini. Selanjutnya dalam proses menjadi androgini mereka melakukan negosiasi. Orlando bernegosiasi menggunakan strategi surprise dan inaction sementara Shakuntala menggunakan fait accompli yielding dan feinting. Kemudian ada perbedaan dimana Orlando tidak menyatakan bahwa ia seorang androgini sedangkan Shakuntala menyatakan dari awal bahwa ia adalah androgini. 12288 12288 12288 12288 Analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa meski ada perbedaan Orlando dan Shakuntala mempunyai kesamaan khususnya dalam identitas konflik dan negosiasinya. Kesamaan ini mengindikasikan bahwa isu tentang androgini berjalan melalui ruang dan waktu. Hal ini dapat terjadi karena manusia dalam hal ini penulis mempunyai pengalaman yang sama yang telah berulang sepanjang generasi dan collective unconscious. Oleh karena itu penulis memiliki kecenderungan untuk menciptakan karakter yang sama dalam karya mereka.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | ?? ?? |
Divisions: | Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 19 Jun 2013 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2013 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/244987 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |