The relation between religion and identity in Jewish Holocaust during Worl War II and Israel-Palestinian conflict / Natalia Wijayanti - Repositori Universitas Negeri Malang

The relation between religion and identity in Jewish Holocaust during Worl War II and Israel-Palestinian conflict / Natalia Wijayanti

Wijayanti, Natalia (2014) The relation between religion and identity in Jewish Holocaust during Worl War II and Israel-Palestinian conflict / Natalia Wijayanti. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Wijayanti Natalia. 2014. The Relation between Religion and Identity in Jewish Holocaust during World War II and Israeli-Palestinian Conflict. Undergraduate Thesis English Department Faculty of Letters State University of Malang. Pembimbing Mochamad Nasrul Chotib S.S. M.Hum. Kata Kunci Kaum Yahudi Agama Yahudi Pemusnahan Ras Anti-semitisme Zionisme 12288 12288 12288 12288 Pembunuhan massal saat Perang Dunia II sering disebut-sebut sebagai pemusnahan kaum Yahudi serta konflik Israel-Palestina sering dianggap sebagai konflik antar agama. Media berperan penting dalam membentuk pemikiran publik mengenai kedua konflik ini. Akibatnya reputasi kelompok agama tertentu bisa terancam. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian untuk menunjukkan adanya alasan lain yang mendasari adanya peperangan. Peneliti berargumen bahwa kedua konflik tersebut adalah konflik antar suku bangsa. Argumen tersebut berbeda dengan perspektif umum mengenai kedua konflik tersebut. 12288 12288 12288 12288 Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori identitas sosial dan teori masyarakat bayangan. Peneliti mengumpulan jurnal dan artikel yang mendiskusikan mengenai pemusnahan kaum Yahudi pada Perang Dunia II dan konflik Israel-Palestina. Jurnal dan artikel tersebut kemudian dianalisa menggunakan teori identitas sosial dan teori masyarakat bayangan. Setelah itu peneliti membahas mengenai hubungan agama dan identitas pada kedua konflik tersebut. 12288 12288 12288 12288 Hasil analisa menunjukkan bahwa agama adalah bagian yang paling penting dalam identitas individu dan kelompok. Pada kenyataannya setiap individu dan kelompok membutuhkan agama sebagai sumber kepercayaan untuk mendapatkan pelajaran positif dalam hidup. Masyarakat yang memiliki latar belakang identitas yang sama akan saling mendukung satu sama lain untuk menjaga kestabilan identitas kelompok. 12288 12288 12288 12288 Hasil analisa dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Nazi Jerman beranggapan bahwa ras Arya adalah ras tertinggi yang harus menguasai dunia. Nazi kemudian memulai pemusnahan ras rendah lainnya dengan kaum Yahudi. Mereka mengkategorikan kaum Yahudi melalui penampilan fisik mereka bukan melalui agama. Para korban tragedi pemusnahan ras pada Perang Dunia II dipilih berdasarkan penampilan fisik mereka yang menunjukkan bahwa mereka adalah kaum Yahudi. Pembunuhan massal itu sendiri tidak hanya menjadikan kaum Yahudi sebagai target tetapi juga kaum non-Arya seperti orang Romani. Nazi juga membunuh orang-orang cacat dan homoseksual yang dianggap sebagai beban ras Arya dalam mencapai tujuan. Kompensasi untuk korban pembunuhan massal yang selamat adalah sumber dari konflik Israel dan Palestina. 12288 12288 12288 12288 Hasil analisa juga menunjukkan bahwa tidak semua penduduk negara Israel memeluk agama Yahudi begitu juga dengan negara Palestina yang tidak hanya dihuni oleh orang Islam. Maka dari itu konflik Israel-Palestina tidak bisa disebut sebagai konflik antar agama melainkan konflik antar ras atau suku bangsa. Pada kenyataannya penyerangan seperti bom bunuh diri mengakibatkan kematian banyak orang secara acak bukan hanya kematian orang yang memeluk agama Yahudi dan Islam saja.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 14 Jul 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/244965

Actions (login required)

View Item View Item