An analysis of gendered language used by the characters in the novel "A Thousand Splendid Suns" / Novy Eka Firmantin - Repositori Universitas Negeri Malang

An analysis of gendered language used by the characters in the novel "A Thousand Splendid Suns" / Novy Eka Firmantin

Firmantin, Novy Eka (2015) An analysis of gendered language used by the characters in the novel "A Thousand Splendid Suns" / Novy Eka Firmantin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Firmantin Novy Eka. 2015. Analisis Bahasa Bergender yang Diucapkan oleh Karakter dalam Novel A Thousand Splendid Suns. Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Dosen Pembimbing Drs. Kukuh Prayitno Subagyo M.A dan Inayatul Fariha S.S M.A. Kata Kunci bahasa dan gender fitur linguistik budaya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis fitur linguistik yang digunakan oleh pemeran utama dalam novel A Thousand Splendid Suns. Dalam penelitian ini ada sepuluh fitur linguistik yang akan dianalisis antara lain (1) lexical hedges atau fillers (2) tag questions (3) rising intonation on declaratives (4) empty adjectives (5) precise color of terms (6) intensifiers (7) hypercorrect grammar (8) super polite foerms (9) avoidance of strong swear words dan (10) emphatic stress. Dari kesepuluh fitur linguistik tersebut hanya delapan yang ditemukan di dalam data lexical hedges atau fillers lexical hedges atau fillers tag questions rising intonation on declaratives empty adjectives intensifiers hypercorrect grammar avoidance of strong swear words dan emphatic stress. Metode yang digunakan dalam research ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan langkah dokumenter. Dinamakan langkah dokumenter karena peneliti menggunakan metode ini dalam mengumpulkan data dan menggunakan lembar dokumenter dalam menganalisis data. Dalam temuan menunjukkan bahwa dari delapan fitur linguistik yang ditemukan tiga diantaranya didominasi oleh pemeran laki-laki dan lima diantaranya didominasi oleh pemeran perempuan. Menurut teori Lakoff kesepuluh fitur linguistik tersebut dikategorikan sebagai bahasa perempuan karena perempuan lebih sering menggunakannya daripada laki-laki. Dari analisis data ditemukan bahwa banyak dari kesepuluh fitur linguistik tersebut digunakan oleh perempuan karena di Afganistan perempuan dianggap tidak memiliki kekuatan apapun. Mereka seolah-olah hidup dibawah bayang-bayang laki-laki. Pemikiran inilah yang menyebabkan perempuan menggunakan lebih banyak fitur linguistik daripada laki-laki untuk memperoleh kekuatan dan kesamaan derajat di dalam masyarakat. Kesimpulannya dalam peneltian tentang gender dan bahasa kita harus melihat mengaitkan dengan budaya kepercayaan agama dan lingkungan tempat pembicara karena penggunaan bahasa tidak bisa dipisahkan dari faktor-faktor tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Sastra (FS) > Departemen Sastra Inggris (ING) > S1 Bahasa dan Sastra Inggris
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 27 Oct 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/244839

Actions (login required)

View Item View Item