Uji toksisitas ekstrak metanol dan fraksi n-Heksana daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap artemia salina serta isolasi salah satu komponen penyusunnya / Neng Lala Latifah - Repositori Universitas Negeri Malang

Uji toksisitas ekstrak metanol dan fraksi n-Heksana daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap artemia salina serta isolasi salah satu komponen penyusunnya / Neng Lala Latifah

Latifah, Neng Lala (2016) Uji toksisitas ekstrak metanol dan fraksi n-Heksana daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap artemia salina serta isolasi salah satu komponen penyusunnya / Neng Lala Latifah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Latifah N. L. 2016. Uji Toksisitas Ekstrak Metanol dan Fraksi n-Heksana Daun Beluntas (Pluchea Indica L.) terhadap Artemia salina serta Isolasi Salah Satu Komponen Penyusunnya. Skripsi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Siti Marfu ah M.S. (II) Dr. H. Sutrisno M.Si. Kata kunci uji toksisitas isolasi daun beluntas fraksi n-heksana Daun beluntas telah banyak digunakan masyarakat sebagai obat herbal karena dipercaya berkhasiat sebagai penurun demam meningkatkan nafsu makan dan peluruh keringat. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun beluntas memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Ekstrak metanol daun beluntas diketahui memiliki aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker rahim (HeLa). Fraksi n-heksana daun beluntas belum diketahui sifat toksiknya. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui tingkat toksisitas fraksi n-heksana ekstrak daun beluntas yangdibandingkan dengan tingkat toksisitas ekstrak metanolnya menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) terhadap larva Artemia salina sertamengetahui identitas salah satu komponen penyusun fraksi tersebut. Uji toksisitas ekstrak metanol dan fraksi n-heksana daun beluntas dilakukan sebanyak lima kali pengulangan dengan 10 ekor Artemia salina pada setiap pengulangan. Konsentrasi larutan uji yang digunakan yaitu 100 200 400 600 800 dan 1000 ppm. Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai LC50 berdasarkan persamaan grafik dari nilai probit terhadap log konsentrasi larutan uji. Untuk mengetahui identitas salah satu komponen penyusun fraksi n-heksana dilakukan pemisahan menggunakan kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP). Pada pemisahan ini dilakukan analisis kromatografi lapis tipis (KLT) terlebih dahulu yaitu untuk menentukan eluen yang digunakan pada proses pemisahan fraksi. Selain itu analisis KLT juga digunakan untuk mengelompokkan fraksi-fraksi yang dihasilkan pada kromatografi kolom berdasarkan pola noda yang identik untuk diisolasi dengan KLTP. Komponen yang diperoleh dari KLTP ini dianalisis secara spektrofotometri IR dan diuji fitokimia untuk mengetahui identitasnya. LC50 ekstrak metanol danfraksi n-heksana daun beluntas berturut-turut adalah 651ppm dan 100 ppm. Jadi fraksi n-heksana bersifat lebih toksik dibandingkan ekstrak metanol daun beluntas.Uji fitokimia pada fraksi n-heksana ekstrak daun beluntas ini menunjukkan hasil positif terhadap uji fenolik flavonoid saponin dan steroid.Komponen hasil isolasi dengan kromatografi kolom dan KLTP berupa padatan tidak berwarnaserta memberikan hasil positif adanya golongan flavonoid. Pada analisis secara spektrofotometri IR komponen ini menunjukkan pita serapan gugus -OH gugus C-H aromatik gugus C-O eter dan ikatan C C. Komponen ini diduga merupakan golongan flavonoid karena memiliki pita-pita serapan dari gugus-gugus yang umumnya terdapat dalam struktur dasar dari flavonoid.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2016 04:29
Last Modified: 09 Sep 2016 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/24097

Actions (login required)

View Item View Item