Pengembangan dan penggunaan instrumen diagnostik two-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa tentang asam-basa di SMA Negeri 7 Malang / Ahmad Efendi - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan dan penggunaan instrumen diagnostik two-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa tentang asam-basa di SMA Negeri 7 Malang / Ahmad Efendi

Efendi, Ahmad (2012) Pengembangan dan penggunaan instrumen diagnostik two-tier untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa tentang asam-basa di SMA Negeri 7 Malang / Ahmad Efendi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci miskonsepi asam basa tes diagnostik two tier. Pengajaran ilmu kimia dimulai dari konsep yang sederhana dan kemudian dibangun konsep yang lebih kompleks. Sebagian besar konsep dalam kimia bersifat abstrak. Apabila siswa kurang memahami konsep dasar tertentu maka dia akan mengalami kesulitan dalam memahami konsep berikutnya. Asam dan basa merupakan salah satu konsep dalam kimia yang kompleks dan merupakan konsep prasyarat beberapa konsep lain seperti hidrolisis garam dan larutan penyangga. Sudah banyak cara yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa salah satunya adalah menggunakan instrumen diagnostik two tier. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang pengembangan dan penggunaan instrumen diagnostik two tier dengan tujuan untuk megidentifikasi miskonsepsi yang dimiliki siswa pada materi asam-basa. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian campuran (mixed method design). Subjek penelitian dalam penelitian adalah siswa kelas XI IA SMA Negeri 7 Malang. Instrumen yang digunakan adalah tes diagnostik two tier berjumlah 25 butir soal dengan 2-4 alternatif jawaban disertai 3-5 alternatif alasan pemilihan jawaban. Dalam pengembangan instrumen tersebut dilakukan tiga prosedur pokok yaitu (1) menentukan cakupan konsep yang diteliti (2) mengumpulkan informasi tentang miskonsepsi siswa (3) penyusunan dan validasi instrumen diagnostik berbentuk two tier. Setelah dilakukan tes penggunaan dilanjutkan dengan wawancara pada siswa yang menjawab salah. Data hasil tes dianalisis secara deskriptif sedangkan hasil wawancara dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebanyak 23 9% siswa beranggapan bahwa sifat basa dari PH3 dan NH3 disebabkan karena kedua senyawa tersebut dapat melepaskan ion OH- jika dilarutkan dalam air (2) sebanyak 24 0% siswa menyatakan bahwa semua senyawa yang dalam rumus kimia tedapat atom H dapat melepaskan H sehingga bersifat asam (3) sebanyak 39 0 % siswa beranggapan bahwa pada jika suatu larutan mempunyai pH 0 maka larutan tersebut tidak mempunyai konsentrasi sehingga tidak termasuk ke dalam asam/basa (4) sebanyak 74 2% siswa menyatakan bahwa air atau larutan dikatakan netral jika pH nya 7 (5) sebanyak 20 7% siswa juga menyatakan bahwa dalam larutan dengan pelarut air asam kuat terurai sebagian saja (6) sebanyak 26 1% siswa beranggapan bahwa setelah reaksi netralisasi garam yang terbentuk tidak dalam bentuk ion-ionnya (7) sebanyak 48 9 % siswa beranggapan bahwa hanya senyawa asam yang berbahaya basa tidak berbahaya dan (8) sebanyak 40 2% siswa menganggap bahwa hanya larutan asam yang dapat menghantarkan listrik sedangkan larutan basa tidak.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23669

Actions (login required)

View Item View Item