Optimasi hidrolisis pati dalam limbah kulit kentang oleh aspergillus niger untuk produksi bioetanol / Maria Tensiana Tima - Repositori Universitas Negeri Malang

Optimasi hidrolisis pati dalam limbah kulit kentang oleh aspergillus niger untuk produksi bioetanol / Maria Tensiana Tima

Tima, Maria Tensiana (2012) Optimasi hidrolisis pati dalam limbah kulit kentang oleh aspergillus niger untuk produksi bioetanol / Maria Tensiana Tima. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci Hidrolisis Kulit Kentang Optimasi Bioetanol. Limbah kulit kentang mengandung karbohidrat seperti pati sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol. Pembuatan bioetanol dari bahan berpati melibatkan proses sakarifikasi dilanjutkan dengan proses fermentasi. Proses sakarifikasi menghidrolisis pati menjadi glukosa dapat dilakukan dengan menggunakan Aspergillus niger karena Aspergillus niger mampu menghasilkan enzim amilase yang mengkatalisis hidrolisis pati menjadi glukosa. Semakin tinggi kadar glukosa yang diperoleh dari hasil hidrolisis semakin besar rendemen bioetanol yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sakarifikasi optimum yang meliputi pH suhu waktu dan jumlah Aspergillus niger agar dapat menghasilkan kadar glukosa yang tinggi dan rendemen bioetanol yang dihasilkan dari limbah kulit kentang yang dihidrolisis dengan Aspergillus niger. Penelitian ini bersifat laboratories yang dilakukan di laboratorium kimia FMIPA UM. Tahapan penelitian meliputi (1) pembuatan kurva pertumbuhan Aspergillus niger (2) penentuan kondisi sakarifikassi optimum yang meliputi pH suhu jumlah Aspergilluis niger dan waktu sakarifikasi (3) uji coba produksi bioetanol dari hasil sakarifikasi kulit kentang (4) identifikasi dan penentuan rendemen bioetanol yang dihasilkan. Kondisi sakarifikasi optimum ditentukan berdasarkan jumah glukosa yang dihasilkan. Penentuan kadar glukosa menggunakan metode Somogy-Nelson. Rendemen bioetanol merupakan jumlah etanol hasil fermentasi yang diperoleh perkilogram kulit kentang. Kadar alkohol hasil destilasi ditentukan dengan alat alkohometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sakarifikasi untuk menghasilkan kadar glukosa optimum dari 100 g tepung kulit kentang adalah dengan menggunakan 1 25 g Aspergillus niger (setara dengan 50 mL biakan) yang dipanen pada akhir fase log pada pH 5 dan suhu 300C selama 2 jam dengan glukosa yang dihasilkan sebesar 0 0167 g. Rendemen bioetanol dari 100 g limbah kulit kentang yang dihidrolisis pada kondisi optimum dan difermentasi dengan 75 mL biakan Saccharomyces cereviceae pada akhir fase log sebesar 50 375 mL/kg

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 22 Feb 2012 04:29
Last Modified: 09 Sep 2012 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23601

Actions (login required)

View Item View Item