Studi degradasi ampas tebu menjadi glukosa oleh jamur phaenerochaete chrysosporium / Rosita Yusnidar - Repositori Universitas Negeri Malang

Studi degradasi ampas tebu menjadi glukosa oleh jamur phaenerochaete chrysosporium / Rosita Yusnidar

Yusnidar, Rosita (2011) Studi degradasi ampas tebu menjadi glukosa oleh jamur phaenerochaete chrysosporium / Rosita Yusnidar. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kata kunci Phanerochaete chrysosporium biodelignifikasi lignoselulosa Kandungan selulosa yang cukup tinggi menjadikan ampas tebu berpo-tensi sebagai bahan baku industri bioetanol. Namun selulosa dalam ampas tebu di-selubungi oleh lignin dan hemiselulosa membentuk lignoselulosa sehingga meng-hambat proses hidrolisis selulosa menjadi glukosa. Selama ini tahap perlakuan awal yang bertujuan merusak struktur lignoselulosa seperti pemanasan dan atau impregnasi pada suhu tinggi sebelum proses hidrolisis dirasa kurang efektif kare-na membutuhkan biaya operasional yang tinggi. P. chrysosporium pada metabo-lisme sekundernya mampu menghasilkan enzim ligninase yang dapat mende-lignifikasi lignin dan enzim selulase yang dapat menghidrolisis selulosa secara bersamaan sehingga penggunaannya pada proses degradasi ampas tebu menjadi glukosa dapat dilakukan satu tahap tanpa tahap perlakuan awal. Penelitian ini ber-tujuan mengetahui kemampuan P. chrysosporium mendegradasi lignoselulosa ampas tebu dengan metode penambahan biakan secara langsung dan metode penambahan biakan amobil. Tahap-tahap penelitian (a) Penentuan fase stasioner P.chrysosporium berdasarkan kurva pertumbuhannya yang diperoleh dari pengukuran berat kering (b) Degradasi ampas tebu dengan metode (1) penambahan biakan (fase vegetatif jamur) pada fase stasioner secara langsung dengan variasi penambahan volume 10 25 dan 50 mL (2) penambahan P.chrysosporium amobil yang telah dire-majakan dan tanpa peremajaan (c) Optimasi degradasi ampas tebu dengan meto-de penambahan P.chrysosporium amobil dengan variasi jumlah ampas tebu 2 4 6 10 dan 15 g variasi waktu 0 5 7 14 21 hari serta variasi suhu 37 oC dan suhu kamar. Kadar glukosa hasil degradasi diukur dengan metode Somogyi-Nelson. Kemampuan degradasi ampas tebu pada masing-masing metode ditun-jukkan dengan persen degradasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase stasioner P.chrysosporium dalam media N-limited glukosa dicapai pada 37 oC tanpa pengocokan selama 10 hari dengan perolehan berat kering sebesar 0 13 g. Degradasi ampas tebu menjadi glukosa dengan metode penambahan biakan secara langsung menunjukkan persen degradasi tertinggi sebesar 2 91 % (pada kondisi ampas tebu 2 g volume biakan yang ditambahkan sebanyak 50 mL ( 8776 0 065 g berat kering) waktu 3 hari suhu 37 oC dan kecepatan pengocokan 50 rpm). Degradasi ampas tebu menjadi glukosa dengan metode penambahan biakan amobil tanpa atau dengan pere-majaan menunjukkan persen degradasi tertinggi masing-masing sebesar 1 78 % dan 1 07 % (pada kondisi ampas tebu 2 g berat kering jamur 0 065 g yang dia-mobil dalam 3 3 % agar waktu 7 hari suhu 37 oC dan kecepatan pengocokan 50 rpm). Dengan metode penambahan biakan amobil tanpa peremajaan kondisi optimum degradasi ampas tebu tercapai untuk ampas tebu sebanyak 4 g pada suhu inkubasi 37 oC selama 7 hari dengan persen degradasi sebesar 1 53 %.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 10 Oct 2011 04:29
Last Modified: 09 Sep 2011 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23581

Actions (login required)

View Item View Item