Isolasi kitosan dari kulit udang windu (Penaeus Monodon) dan aplikasinya sebagai adsorben krom limbah cair industri penyamakan kulit / Fany Wicah Yadhi - Repositori Universitas Negeri Malang

Isolasi kitosan dari kulit udang windu (Penaeus Monodon) dan aplikasinya sebagai adsorben krom limbah cair industri penyamakan kulit / Fany Wicah Yadhi

Yadhi, Fany Wicah (2009) Isolasi kitosan dari kulit udang windu (Penaeus Monodon) dan aplikasinya sebagai adsorben krom limbah cair industri penyamakan kulit / Fany Wicah Yadhi. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Kitosan merupakan kitin yang dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa kuat. Kitosan memiliki lebih banyak kandungan nitrogen dari pada kitin. Gugus amina dan hidroksil menjadikan kitosan bersifat lebih aktif dan bersifat polikationik. Salah satu fungsi kitosan digunakan sebagai adsorben logam berat pada proses industri penyamakan kulit yang menggunakan bahan penyamak krom sehingga dihasilkan limbah yang mengandung krom. Konsentrasi krom yang paling banyak terdapat dalam bak pengolahan pertama yaitu bak limbah penyamakan asam dan basa. Konsentrasi krom dalam limbah juga dapat diturunkan dengan cara adsorpsi. Adsorpsi krom(III) dilakukan dalam waktu kontak tertentu. Waktu kontak antara adsorbat dengan adsorben dalam limbah adalah waktu yang diperlukan ketika terjadi interaksi antara adsorben dengan adsorbat. Interaksi antara adsorben dengan adsorbat yang maksimum merupakan waktu kontak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen kitosan hasil deasetilasi kitin dari kulit udang windu (Penaeus monodon) yang menggunakan NaOH 40% persentase penurunan konsentrasi krom(III) dan waktu kontak efektif kitosan tersebut untuk sampel laboratorium dan sampel limbah cair industri penyamakan kulit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium jurusan kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Kitin diisolasi dari kulit udang windu (penaeus monodon) dengan cara deproteinasi dan demineralisasi. Kitin yang dihasilkan diasetilasi menjadi kitosan dengan menambah NaOH 40% dan dipanaskan pada suhu 90-95 C selama 30 menit. Kitosan yang diperoleh diuji bilangan gelombangnya menggunakan FTIR dan digunakan sebagai adsorben krom sampel laboratorium (larutan CrCl3.6H2O) dan sampel limbah cair asam dan basa dari bak penyamakan kulit. Variasi waktu kontak yang digunakan pada sampel laboratorium 0 15 45 75 dan 105 menit sedangkan untuk sampel limbah menggunakan variasi waktu kontak 0 45 75 105 dan 135 menit. Konsentrasi krom(III) diukur dengan SSA pada panjang gelombang 357 52 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen kitosan (5 817 gram) hasil deasetilasi kitin (10 gram) dari kulit udang windu (Penaaeus monodon) (60 gram) yang menggunakan NaOH 40% sebesar 58 17%. Persentase penurunan konsentrasi Cr(III) maksimum setelah diadsorpsi kitosan untuk sampel laboratorium adalah 82 08% dan untuk sampel limbah cair asam pada bak penyamakan kulit adalah 70 23%. Waktu kontak yang paling efektif dalam adsorpsi Cr(III) oleh kitosan adalah 75 menit untuk sampel laboratorium dan 105 menit untuk sampel limbah cair asam dari bak penyamakan kulit.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 02 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23271

Actions (login required)

View Item View Item