Dewi Sartika Sukmawati (2009) Sintesis bahan pewarna dari campuran oksida (CuO-Al2O3, CuO-Cr2O3, dan CuO-Fe2O3) serta aplikasinya pada pewarnaan keramik / Dewi Sartika Sukmawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.
Full text not available from this repository.Abstract
Pewarnaan pada keramik merupakan salah satu faktor pendukung untuk menambah nilai jualnya. Bahan pewarna keramik yang sering digunakan adalah pewarna komersial dengan harga yang relatif mahal dan susah diperoleh. Kandungan bahan pewarna keramik terdiri dari logam-logam transisi yang dapat menimbulkan warna. Oleh karena itu dilakukan penelitian sintesis senyawa keramik dari campuran oksida logam agar diperoleh alternatif pewarna baru yang lebih murah dan mudah. Selain itu sintesis ini diharapkan dapat memperoleh variasi warna yang lebih banyak dengan perubahan komposisi oksida logam. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang dan Industri Keramik Paolo Probolinggo. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2007 Januari 2008. Penelitian ini terdiri dari 4 proses yaitu (a) sintesis bahan pewarna keramik dengan metode spinel dari oksida CuO-Al2O3 CuO-Fe2O3 dan CuO-Cr2O3 (b) sintesis bahan pewarna keramik dengan metode non spinel dari oksida CuO-Al2O3 CuO-Fe2O3 dan CuO-Cr2O3 (c) proses aplikasi bahan pewarna hasil sintesis pada bodi keramik menggunakan variasi metode sintesis dan (d) proses aplikasi bahan pewarna hasil sintesis pada bodi keramik menggunakan variasi komposisi glasir. Komposisi campuran oksida logam yang digunakan dengan perbandingan berat 1 9 3 7 5 5 7 3 dan 9 1. Suhu yang digunakan untuk kalsinasi sekitar 1250 C selama 23 jam dan didinginkan selama 1 jam. Glasir yang digunakan dengan komposisi 7 11 16 20 dan 25 gram dalam bentuk cair. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut (a) warna yang dihasilkan dengan metode spinel dari campuran CuO-Al2O3 adalah hijau muda sampai hijau tua campuran CuO-Cr2O3 adalah hijau tua dan campuran CuO-Fe2O3 tidak dapat diaplikasikan sebagai bahan pewarna karena berbentuk lelehan (b) warna yang dihasilkan dengan metode non spinel dari campuran CuO-Al2O3 adalah hijau muda sampai hitam campuran CuO-Cr2O3 adalah hijau tua sampai hitam dan campuran CuO-Fe2O3 adalah coklat tua sampai hitam (c) semakin banyak glasir yang ditambahkan menyebabkan warna keramik semakin mengkilat dan halus. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan (1) mencari oksida lain yang dapat digunakan untuk sintesis bahan pewarna keramik dengan komposisi oksida yang lebih banyak sehingga diperoleh warna yang lebih bervariasi (2) menggunakan cara aplikasi selain penguasan dalam pewarnaan keramik agar diperoleh warna keramik yang lebih homogen (3) melakukan penghitungan rendemen bahan pewarna hasil sintesis agar diketahui jumlah bahan pewarna yang dihasilkan dari sintesis menggunakan metode spinel dan (4) komposisi oksida hendaknya ditentukan dengan perbandingan mol agar diketahui struktur campuran.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry |
Divisions: | Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia |
Depositing User: | library UM |
Date Deposited: | 04 Mar 2009 04:29 |
Last Modified: | 09 Sep 2009 03:00 |
URI: | http://repository.um.ac.id/id/eprint/23243 |
Actions (login required)
View Item |