Pengaruh suhu kalsinasi pada aktivasi zeolit terhadap kadar persenyawaan fenol dan benzo(a)pyrene dalam asap cair serta aplikasinya pada pengawetan ikan / Anis Shalikhawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengaruh suhu kalsinasi pada aktivasi zeolit terhadap kadar persenyawaan fenol dan benzo(a)pyrene dalam asap cair serta aplikasinya pada pengawetan ikan / Anis Shalikhawati

Anis Shalikhawati (2009) Pengaruh suhu kalsinasi pada aktivasi zeolit terhadap kadar persenyawaan fenol dan benzo(a)pyrene dalam asap cair serta aplikasinya pada pengawetan ikan / Anis Shalikhawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Penggunaan formalin dalam pengawetan ikan memberikan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sedangkan pengawetan tradisional dengan metode pengasapan langsung mempunyai kelemahan terdepositnya tar dan benzo(a)pyrene pada bahan makanan yang juga membahayakan kesehatan. Perkembangan metode pengawetan ikan dengan asap cair sebenarnya memberikan hasil yang baik karena terbuat dari bahan alami dan mempunyai aktivitas antioksidan tetapi masih mempunyai kandungan benzo(a)pyrene yang bersifat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh variasi suhu kalsinasi pada aktivasi zeolit terhadap kandungan persenyawaan fenol dan benzo(a)pyrene dalam asap cair dan pada suhu kalsinasi berapa zeolit aktif dapat berpengaruh besar pada kandungan persenyawaan fenol dan benzo(a)pyrene dalam asap cair sehingga dapat dihasilkan asap cair dengan kualitas maksimum untuk pengawetan ikan. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratoris. Asap cair dibuat dengan cara pembakaran tanpa oksigen dari tempurung kelapa. Zeolit yang digunakan berasal dari Sumbermanjing Wetan dengan ukuran 60-80 mesh. Zeolit aktif kalsinasi diperoleh melalui perlakuan kimia dengan HF 1% HCl 6M NH4NO3 1 M kemudian dikalsinasi pada variasi suhu 550 650 750 850 950oC selama 5 jam dan selanjutnya diberi kode ZAK-550 ZAK-650 ZAK-750 ZAK-850 dan ZAK-950. Untuk mengetahui kemampuan adsorpsi masing-masing sampel zeolit dimasukkan dalam kolom lalu dialiri dengan asap cair. Asap cair yang diperoleh digunakan untuk merendam ikan teri dan disimpan dengan waktu penyimpanan yang bervariasi kemudian dilakukan uji protein. Untuk mengetahui kandungan benzo(a)pyrene dilakukan uji dengan menggunakan GC (Gas Chromatography) dan untuk mengetahui kandungan persenyawaan fenol dalam asap cair dilakukan uji dengan menggunakan GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) sedangkan kadar protein diuji dengan metode Semi Mikro Kjeldahl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh variasi suhu kalsinasi pada aktivasi zeolit terhadap komposisi kimia asap cair khususnya kandungan persenyawaan fenol (guaiakol) dan benzo(a)pyrene dimana semakin tinggi suhu kalsinasi luas area guaiakol semakin meningkat dan kandungan benzo(a)pyrene semakin berkurang. Kandungan guaiakol paling tinggi dan kandungan benzo(a)pyerene yang paling rendah diperoleh pada asap cair ZAK-950oC. Kandungan benzo(a)pyrene pada asap cair ZAK-950 adalah 16 60 ppm atau mengalami penurunan 92 36%. Kadar protein terbaik juga diperoleh pada ikan teri yang diawetkan dengan asap cair ZAK-950. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa asap cair yang baik digunakan untuk pengawetan bahan makanan adalah asap cair ZAK-950oC karena mempunyai kandungan guaiakol yang cukup tinggi benzo(a)pyrene yang cukup rendah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Jan 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23237

Actions (login required)

View Item View Item