Pengujian daya antioksidan ekstrak metanol tempe segar dan tepung tempe Kota malang terhadap radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikril hidrazil) / oleh Nur Ety Fatmawati - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengujian daya antioksidan ekstrak metanol tempe segar dan tepung tempe Kota malang terhadap radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikril hidrazil) / oleh Nur Ety Fatmawati

Nur Ety Fatmawati (2009) Pengujian daya antioksidan ekstrak metanol tempe segar dan tepung tempe Kota malang terhadap radikal bebas DPPH (1,1-difenil-2-pikril hidrazil) / oleh Nur Ety Fatmawati. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Tempe merupakan makanan hasil olahan melalui fermentasi yang dibuat dari kedelai. Dari beberapa penelitian telah diketahui bahwa tempe sebagai makanan tradisional berpeluang dan berpotensi sebagai antioksidan alami karena mengandung isoflavon. Minimal ada tiga jenis isoflavon dalam tempe yaitu daidzein glisitein dan genistein. Di antara ketiga bentuk isoflavon tersebut aktivitas oksidatif tertinggi ditunjukkan genistein. Isoflavon yang terkandung dalam tempe juga berkhasiat sebagai bersifat antibakteri antikanker antiinflamasi antihaemolitik dan antiosteoporosis. Kota Malang adalah salah satu produsen tempe yang sudah sejak dulu mengelolah dan memproduksi tempe dan produk-produk olahan seperti tepung tempe namun sampai saat ini masih belum ada penelitian daya antioksidan tempe segar dan tepung tempe. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang daya antioksidan tempe khususnya yang diproduksi di Kota Malang. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang dan Laboratorium Kualitas Air (LKA) Perum Jasa Tirta Malang serta dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah pembuatan tepung tempe dari tempe segar. Tahap Kedua merendam tempe kedelai menggunakan 3 macam pelarut secara berturut-turut yaitu heksana etil asetat dan metanol kemudian filtrat yang diperoleh dari hasil rendaman dengan metanol ditampung kemudian dipartisi dengan pelarut heksana kemudian dipekatkan dengan rotavapor dan dikeringkan dengan menggunakan oven suhu 37-40oC sehingga diperoleh ekstrak metanol tempe. Tahap ketiga adalah pemeriksaan keberadaan senyawa kimia dalam ekstrak metanol dengan KLT. Tahap keempat adalah penentuan kadar genistein dalam ekstrak metanol dengan KCKT dan tahap kelima melakukan uji daya antioksidan ekstrak metanol dengan DPPH secara spektrofotometri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dari 500 gram tempe segar dihasilkan 200 gram tepung tempe. Dari 200 gram sampel diperoleh ekstrak metanol dalam tempe segar sebanyak 0 883 gram dan 1 189 gram untuk tepung tempe. Dari kedua ekstrak tersebut terdapat senyawa genistein yang ditunjukkan dari harga Rf pada hasil KLT yang sama dengan harga Rf standar genistein. Analisis kandungan genistein secara KCKT menunjukkan bahwa kandungan genistein dalam ekstrak metanol adalah sebesar 0 239 956 g/g untuk tempe segar dan 1 337 956 g/g untuk tepung tempe. Daya antioksidan EC50 untuk tempe segar adalah 6855 188 ppm dan 5092 791 ppm untuk tepung tempe. Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung daya antioksidan sampel relatif terhadap genistein yaitu sebesar 0 006 % untuk tempe segar dan 0 011 % untuk tepung tempe. Berdasarkan nilai daya antioksidan tersebut dan data kandungan genistein secara KCKT dapat dihitung persen persen konstribusi genistein terhadap daya antioksidan adalah sebesar 17 50 % untuk tempe segar dan 18 187 untuk tepung tempe.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 06 Jul 2009 04:29
Last Modified: 09 Sep 2009 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23192

Actions (login required)

View Item View Item