Optimasi sel Saccharomyces cerevisiae sebagai biosorben terhadap ion Cr(III) melalui fase Lag II dan perilakuan awal dengan NaOH / oleh Nunun Nadhifah - Repositori Universitas Negeri Malang

Optimasi sel Saccharomyces cerevisiae sebagai biosorben terhadap ion Cr(III) melalui fase Lag II dan perilakuan awal dengan NaOH / oleh Nunun Nadhifah

Nunun Nadhifah (2010) Optimasi sel Saccharomyces cerevisiae sebagai biosorben terhadap ion Cr(III) melalui fase Lag II dan perilakuan awal dengan NaOH / oleh Nunun Nadhifah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Nadhifah Nunun. 2007. Optimasi Sel Saccharomyces cerevisiae Sebagai Biosorben Terhadap Ion Cr(III) Melalui Fase Lag II dan Perlakuan Awal dengan NaOH. Skripsi Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Subandi M.Si (2) Evi Susanti S.Si. M.Si. Kata kunci Saccharomyces cerevisiae biosorpsi fase pertumbuhan dan Cr(III) Ion Cr(III) bersifat biokumulatif sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia. Proses biosorpsi merupakan metode alternatif untuk mengurangi ion Cr(III) dalam larutan. Penelitian sebelumnya (Rahayuningrum 2004) menunjukkan bahwa kapasitas biosorpsi Saccharomyces cerevisiae terhadap ion Zn(II) dipengaruhi oleh fase pertumbuhan dan meningkat jika diberi perlakuan awal dengan NaOH 0 5 M. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah ion Zn(II) yang mampu diserap oleh Saccharomyces cerevisiae pada fase lag log stasioner dan kematian masing-masing sebesar 3 84 mg/g 1 94 mg/g 2 68 mg/g dan 3 34 mg/g. Kapasitas biosorpsi tertinggi terjadi pada fase lag tetapi jumlah biomassa yang diperoleh sangat rendah sehingga perlu dilakukan optimasi fase pertumbuhan untuk mendapatkan Saccharomyces cerevisiae yang memiliki karakter dinding sel seperti fase lag dengan jumlah biomassa yang besar. Mengacu pada penelitian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fase lag II dan variasi konsentrasi NaOH pada perlakuan awal Saccharomyces cerevisiae dalam biosorpsi terhadap ion Cr(III). Penelitian ini bersifat eksperimental dan dilakukan di laboratorium kimia dan biologi Universitas Negeri Malang. Saccharomyces cerevisiae ditumbuhkan pada 100 mL medium cair YEPD pada suhu 30oC dan diagitasi dengan kecepatan 100 rpm. Kerapatan sel atau biomassa dalam kultur tadi diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm setiap 3 jam untuk menentukan kurva pertumbuhannya sehingga diketahui fase lag I dan stasioner I. Biomassa pada fase stasioner I ditumbuhkan kembali sampai mencapai fase lag II kemudian dikontakkan dengan larutan ion logam Cr(III) untuk menentukan kapasitas biosorpsinya. Biomassa pada fase lag II juga diberi perlakuan awal dengan NaOH dengan variasi konsentrasi 0 3 M 0 5 M dan 0 7 M. Kondisi biosorpsi adalah 0 05 g biomassa kering dalam 25 mL larutan Cr(III) 15 ppm pada pH 6 agitasi 150 rpm selama 3 jam sentrifugasi dengan kecepatan 1500 rpm selama 15 menit. Konsentrasi larutan Cr(III) setelah biosorpsi diukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 357 9 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas biosorpsi terhadap ion Cr(III) yang dipanen dari fase lag I fase stasioner I dan fase lag II berturut-turut adalah 4 4 mg/g 3 6 mg/g dan 3 9 mg/g. Perlakuan awal dengan larutan NaOH 0 3 M 0 5 M dan 0 7 M terhadap Saccharomyces cerevisiae pada fase lag II meningkatkan kapasitas biosorpsi terhadap ion Cr(III) berturut-turut sebesar 3 32% 67 73% 3 38% dibandingkan dengan Saccharomyces cerevisiae tanpa perlakuan awal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 24 Feb 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/23188

Actions (login required)

View Item View Item