Hubungan antara kemampuan berpikir formal dengan kemampuan inkuiri siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Malang pada materi asam-basa / Andriani Lutfiah - Repositori Universitas Negeri Malang

Hubungan antara kemampuan berpikir formal dengan kemampuan inkuiri siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Malang pada materi asam-basa / Andriani Lutfiah

Andriani (2010) Hubungan antara kemampuan berpikir formal dengan kemampuan inkuiri siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Malang pada materi asam-basa / Andriani Lutfiah. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Lutfiah Andriani. 2009. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Formal dengan Kemampuan Inkuiri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Malang pada Materi Asam Basa. Skripsi Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. H. Effendy Ph.D. dan (2) Dra. Nazriati M.Si Kata kunci kemampuan berpikir formal kemampuan inkuiri asam basa Ilmu kimia mencakup materi yang beragam yang meliputi fakta konsep aturan hukum prinsip teori dan soal-soal. Salah satu karakteristik ilmu kimia yaitu sebagian besar konsepnya bersifat abstrak dan cenderung hanya dapat dipahami dengan baik oleh individu yang sudah memiliki kemampuan berpikir formal. Sejak tahun 2004 materi kimia telah masuk pada mata pelajaran IPA di SMP. Materi kimia yang diberikan masih terbatas pada materi yang cenderung bersifat konkrit contohnya asam basa. Pavelich dan Abraham (1977) mengemukakan bahwa pendekatan pembelajaran yang cocok digunakan dalam mengajarkan materi ilmu kimia seperti materi asam basa yaitu pendekatan inkuiri terbimbing. Pada pembelajaran dengan pendekatan inkuri terbimbing siswa lebih banyak dibimbing untuk menemukan sendiri konsep-konsep dalam ilmu kimia melalui kegiatan praktikum dibawah bimbingan dari guru. Hal ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kemampuan inkuiri siswa. Kemampuan inkuiri yang dapat diasah antara lain keterampilan siswa dalam mengidentifikasi variabel menyusun tabel data menggambar grafik mendeskripsikan hubungan antar variabel memperoleh dan memproses data menganalisis penyelidikan merumuskan hipotesis mendefinisikan variabel secara operasional serta merancang penyelidikan. Apabila dikaji dari keterampilan-keterampilan yang mendukung kemampuan inkuiri terdapat beberapa keterampilan yang berhubungan dengan kesanggupan berpikir formal yaitu kesanggupan memahami masalah yang menyangkut konservasi kesanggupan berpikir hipotetiko-deduktif kesanggupan melakukan penalaran kombinatorial dan kesanggupan melakukan pengontrolan variabel. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan inkuiri berhubungan dengan kemampuan berpikir formal. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui kemampuan berpikir formal siswa kelas VIII SMP (2) mengetahui kemampuan inkuiri siswa kelas VIII SMP dan (3) mengetahui hubungan antara kemampuan berpikir formal dengan kemampuan inkuiri siswa kelas VIII SMP. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelasional. Sampel penelitian adalah 30 siswa kelas VIII-G SMP Negeri 8 Malang. Instrumen penelitian berupa tes kemampuan berpikir formal (tes Burney) dan tes kemampuan inkuiri. Tes kemampuan inkuiri yang digunakan berkaitan dengan kemampuan siswa unutk mengetahui sifat asam basa atau netral dari berbagai larutan yang diuji dengan menggunakan indikator-indikator yang telah disediakan. Untuk tes kemampuan berpikir formal (tes Burney) tidak dilakukan uji validasi instrumen tes Burney dengan asumsi bahwa instrumen ini merupakan tes standar yang sudah memenuhi kriteria instrumen yang baik dan layak digunakan serta telah mengalami beberapakali validasi dan revisi dalam beberapa butir soalnya baik oleh Ardhana maupun oleh Winarti. Hasil uji coba instrumen tes kemampuan inkuiri menunjukkan bahwa validitas isi dari instrumen tersebut sebesar 100% sedangkan koefisien reliabilitasnya dihitung dengan menggunakan Alpha Cronbach adalah sebesar 0 92. Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan uji t-dua pihak dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 60% siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Malang berada pada tingkat operasi konkrit sedangkan 40% berada pada tingkat transisisi (peralihan) dari tingkat operasi konkrit menuju tingkat berpikir formal (2) kemampuan inkuiri siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Malang termasuk dalam kategori sedang dan (3) terdapat hubungan positif antara kemampuan berpikir formal dengan kemampuan inkuiri siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0 58. Hubungan tersebut termasuk dalam kategori sedang. Berdasarkan koefisien korelasi tersebut dapat disimpulkan bahwa 34 % dari kemampuan inkuiri siswa dapat diterangkan berdasarkan kemampuan berpikir formalnya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Pendidikan Kimia
Depositing User: library UM
Date Deposited: 28 Jan 2010 04:29
Last Modified: 09 Sep 2010 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/22906

Actions (login required)

View Item View Item