Identifikasi miskonsepsi dalam materi stoikiometri pada siswa kelas X di SMAN 1 Malang melalui soal diagnostik three-tier / Rofinda Gita Aini - Repositori Universitas Negeri Malang

Identifikasi miskonsepsi dalam materi stoikiometri pada siswa kelas X di SMAN 1 Malang melalui soal diagnostik three-tier / Rofinda Gita Aini

Aini, Rofinda Gita (2014) Identifikasi miskonsepsi dalam materi stoikiometri pada siswa kelas X di SMAN 1 Malang melalui soal diagnostik three-tier / Rofinda Gita Aini. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Aini Rofinda Gita. 2014. Identifikasi Miskonsepsi dalam Materi Stoikiometri Kimia pada Siswa Kelas X Di SMAN 1 Malang Melalui Soal Diagnostik Three-Tier. Skripsi Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Drs. H. Suhadi Ibnu M.A Ph.D (II) Dr. Hj. Endang Budiasih M.S Kata kunci miskonsepsi stoikiometri soal diagnostik three-tier 12288 12288 12288 12288 Bagian-bagian tertentu dalam ilmu kimia dapat digolongkan sebagai materi yang abstrak sehingga dimungkinkan terdapat beberapa konsep sulit yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Salah satu materi kimia yang ter-golong abstrak adalah stoikiometri. Materi yang terkait dengan konsep mol rumus empirik molekul serta stoikiometri reaksi ini tergolong banyak memiliki kon-sep yang sulit sehingga dimungkinkan siswa cenderung mengalami miskonsepsi. Apabila siswa mengalami miskonsepsi pada materi ini dikhawatirkan hal ini akan berlanjut untuk materi-materi selanjutnya. Oleh karena itu perlu dilakukan identi-fikasi dini untuk mengetahui miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Proses identifi-kasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan tes diagnostik. Salah satu cara eva-luasi diagnostik yang dapat digunakan untuk masalah ini adalah three-tier multi-ple choice diagnostic instrument. Pada instrumen ini tier pertama berupa soal pili-han ganda biasa tier kedua berupa alternalif alasan dan tier ketiga berupa skala tingkat keyakinan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui konsep-konsep apa saja dalam materi stoikiometri yang menjadi miskonsepsi bagi siswa kelas X di SMAN 1 Malang (2) mengetahui apakah soal diagnostik three-tier yang di-kembangkan efektif untuk menguji adanya miskonsepsi pada materi stoikiometri pada siswa kelas X di SMAN 1 Malang. Pada penelitian ini digunakan rancangan penelitian deskriptif. Populasi yang digunakan merupakan siswa kelas X SMAN 1 Malang. Dalam pemilihan sampel digunakan teknik cluster random sampling dan terpilih 2 kelas yang akan digunakan sebagai sampel yaitu kelas X-MIA4 dan X-MIA5 dengan jumlah total 60 siswa. Penyusunan instrumen diawali dengan melakukan kajian literatur dari penelitian sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan membuat peta konsep dan kisi-kisi soal. Selanjutnya disusun soal pilihan ganda alasan terbuka yang kemu-dian akan disebarkan kepada siswa SMA penyebaran soal ini bertujuan untuk mencari alternatif alasan yang akan digunakan menyusun jawaban pada tier ke-dua. Langkah berikutnya adalah penyusunan butir soal three-tier yang terdiri atas 30 butir soal. Instrumen yang telah dikembangkan kemudian dilakukan validasi oleh 3 ahli. Setelah dilakukan validasi dan revisi soal selanjutnya dilakukan uji coba soal kepada siswa yang tidak dijadikan sebagai objek penelitian. Hasil uji coba tersebut kemudian dianalisis dari hasil analisa tersebut diputuskan bahwa terdapat 5 butir soal dibuang karena hasil uji coba yang jelek sehingga soal yang siap digunakan sebanyak 25 butir soal. Pengambilan data dilaksanakan dengan memberikan soal diagnostik three-tier kepada siswa yang terpilih menjadi sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Berdasarkan tabel analisis miskonsepsi yang telah disediakan dapat dihitung presentase siswa yang mengalami miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X di SMAN 1 Malang mengalami miskonsepsi pada beberapa konsep yang ada dalam materi stoikio-metri. Beberapa miskonsepsi yang ditemukan dalam penelitian ini antara lain (1) logam tersusun atas unsur-unsurnya (2) jumlah ion total dalam 1 mol senyawa ionik sama dengan bilangan Avogadro (3) senyawa ionik tersusun atas molekul (4) untuk mengkonversikan jumlah mol zat menjadi massa digunakan Mr (5) un-tuk mengkonversikan jumlah mol zat menjadi massa digunakan Ar (6) Mr dan Ar memiliki satuan karena menyatakan massa zat dalam tiap mol (7) rumus molekul dapat ditentukan dengan perbandingan massa atom penyusunnya (8) dalam per-senyawaan Na dengan golongan halida semakin besar Mr senyawa maka semakin besar persen komposisi Na (9) pada reaksi pembakaran udara terlibat sebagai reaktan (10) pada tekanan dan suhu tertentu zat dengan volume yang sama akan memiliki massa yang sama (11) jumlah mol produk tergantung pada reaktan dengan jumlah mol terkecil (12) massa produk merupakan hasil penjumlahan massa reaktan (13) massa sebanding dengan koefisien reaksi (14) reaksi kimia yang melibatkan gas sebagai reaktan tidak mempengaruhi massa produk (15) jika reaktan memiliki jumlah mol yang sama maka pereaksi pembatas merupakan reaktan dengan koefisien terkecil (16) pereaksi pembatas merupakan reaktan dengan massa terkecil. Selain itu dapat diambil kesimpulan bahwa soal diagnostik three-tier yang dikembangkan cukup efektif untuk digunakan mengidentifikasi miskonsepsi pada siswa. Instrumen ini juga lebih selektif dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami miskonsepsi karena kemampuan instrumen ini untuk membedakan siswa yang mengalami miskonsepsi dengan siswa yang mengalami lack of knowledge.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) > Departemen Kimia (KIM) > S1 Pendidikan Kimia
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 19 Aug 2014 04:29
Last Modified: 09 Sep 2014 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/22100

Actions (login required)

View Item View Item