Pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dengan model structured learning approach / Mawardi Djamaluddin - Repositori Universitas Negeri Malang

Pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dengan model structured learning approach / Mawardi Djamaluddin

Djamaluddin, Mawardi (2015) Pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa Sekolah Menengah Pertama dengan model structured learning approach / Mawardi Djamaluddin. Diploma thesis, Universitas Negeri Malang.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Djamaluddin Mawardi. 2015. Pengembangan Panduan Pelatihan Keterampilan Asertif bagi Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan model Structured Learning Approach. Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Dany Moenindyah Handarini M.A (II) Dr. Carolina Ligya Radjah M. Kes. Kata Kunci pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif structured learning approach. Keterampilan asertif merupakan salah satu jenis keterampilan sosial yang perlu dimiliki oleh siswa SMP untuk menunjuang terbinanya hubungan interpersonal yang berkualitas dengan orang-orang disekitarnya. Keterampilan asertif sangat penting untuk memberikan dampak ikutan bagi siswa SMP dalam mengembangkan perilaku yang terintegrasi dengan keterampilan asertif misalnya perilaku jujur dan mempedulian hak-hak yang melekat pada orang lain dalam kontek hubungan interpersonal. Mengembangkan keterampilan asertif bagi siswa SMP memerlukan sebuah panduan pelatihan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengembangkan keterampilan asertif siswa. Berdasarkan hasil studi literatur terhadap hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan peningkatan keterampilan asertif maka panduan pelatihan keterampilan asertif yang dikembangkan ini bertujuan untuk melengkapi panduan sejenis yang telah dikembangkan sebelumnya. Berkaitan dengan itu maka diperlukan panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa SMP. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengembangkan keterampilan asertif bagi siswa SMP yang terdiri dari lima komponen keterampilan asertif yaitu keterampilan meminta izin keterampilan negosiasi keterampilan membantu orang lain keterampilan menggunakan kontrol diri dan keterampilan berbagi sesuatu. Penelitian pengembangan ini menggunakan model Borg dan Gall (2003) sebagai acuannya secara prosedural pengembangan panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa SMP melalui tiga tahapan yaitu tahap pra pengembangan tahap pengembangan dan tahap pasca pengembangan. Data penelitian yang diperoleh berupa analisis data kuantitatif dan paparan data kualitatif berupa saran dan masukan dari ahli BK dan calon pengguna produk. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala penilaian akseptabilitas yaitu angket penilaian yang meliputi aspek kegunaan kelayakan ketepatan dan kepatutan panduan pelatihan keterampilan asertif. Data penelitian yang dipaparkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif data kuantitatif berupa hasil penilaian dari ahli bimbingan dan konseling serta penilaian calon pengguna produk melalui skala penilaian akseptabilitas dengan menggunakan teknik analisis data Inter-Rater Agreement Model. Sementara itu untuk data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan penilaian berupa lembar saran dan perbaikan pada skala penilaian akseptabilitas panduan dari ahli bimbingan dan konseling serta calon pengguna produk. Penelitian ini mengembangkan panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa SMP sebagai instrumen panduan pelatihan dengan berbasis pada model Structured Learning Approach yang dapat memfasilitasi konselor dan siswa secara mandiri dalam mengembangkan keterampilan asertif. Panduan ini telah melalui serangkaian tahapan uji validasi untuk mengukur tingkat akseptabilitas dari panduan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut diperoleh dua simpulan hasil penelitian sebagai berikut. Pertama masalah sistematika dalam panduan pelatihan keterampilan asertif bagi siswa SMP yang relevan dengan kebutuhan dan karakterisrik siswa serta konselor. Ragam bahasa yang digunakan dalam langkah-langkah pelatihan dan buku materi pada umumnya perlu dilakukan adaptasi sehingga mudah dipahami oleh konselor dan siswa. Kedua masalah tahapan-tahapan yang perlu terlebih dahulu dilakukan oleh konselor sebelum mengimplementasikan langkah-langkah pelatihan. Instrumen need assement yang representatif sehingga dapat secara objektif menjaring siswa sebagai subyek pelatihan pengembangan keterampilan asertif. Instrumen need assement berperan untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang benar-benar membutuhkan pelatihan tersebut.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: ?? ??
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) > Departemen Bimbingan dan Konseling (BK) > S1 Bimbingan dan Konseling
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 28 Jul 2015 04:29
Last Modified: 09 Sep 2015 03:00
URI: http://repository.um.ac.id/id/eprint/2210

Actions (login required)

View Item View Item